Liputan6.com, Jakarta - Netflix merilis sebuah dokumenter true-crime terbarunya yang berjudul The Tinder Swindler.
The Tinder Swindler yang tayang perdana pada 2 Februari 2022 ini menceritakan peristiwa kehidupan nyata dari seorang penipu berantai yang menipu sekitar 10 juta dolar dari wanita yang ia minati di aplikasi kencan Tinder.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari People, Jumat (4/2/2022), penipu itu dikenal sebagai Simon Leviev, yang mengaku memiliki bisnis berlian dan putra miliarder Israel Lev Leviev, seorang maestro yang dikenal di Israel sebagai “Raja Berlian.”
Untuk menarik wanita di Tinder, dia akan memamerkan gaya hidupnya yang makmur dengan bisnis berliannya. Namun, begitu hubungan jarak jauh terjalin, dia akan meminta ribuan dolar kepada para wanita agar bisa lolos dari bahaya bisnis
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Miliki nama asli Shimon Hayut
Simon Leviev memiliki nama asli Shimon Hayut, merupakan buronan Israel yang melarikan diri dari negara asalnya pada tahun 2011 untuk menghindari pelanggaran terkait penipuan yang dia lakukan di awal usia 20-an.
Dia melarikan diri ke Finlandia, di mana dia dijatuhi hukuman dua tahun di penjara Finlandia pada tahun 2015, setelah didakwa karena menipu tiga wanita, seperti yang dilaporkan The Times of Israel.
Advertisement
Sengaja mengubah namanya menjadi Simon Leviev
Dia kembali ke Israel pada tahun 2017, tapi sebelum dia bisa ditangkap lagi, dia melarikan diri ke Eropa untuk kedua kalinya secara resmi mengubah namanya menjadi Simon Leviev.
Di bawah identitas palsunya, dia menggambarkan dirinya sebagai pewaris kaya yang bekerja di bisnis berlian untuk LLD Diamonds.
Tahun 2019 kembali ditangkap
Mengutip Women's Health, tahun 2019, Simon ditangkap lagi dan menjalani hukuman penjara. Meski begitu, hukumannya hanya berlangsung lima bulan dari seharusnya 15 bulan.
Pemotongan itu beralasan sebagai "bagian dari program yang bertujuan untuk mengurangi populasi penjara di tengah kekhawatiran wabah virus Corona di antara narapidana."
Pernilla Sjoholm, salah satu korban Leviev dalam dokumenter Netflix mengatakan dirinya terkejut dengan keputusan untuk membebaskannya.
"Saya sangat kecewa dengan sistem peradilan (Israel) yang memberikan pengurangan hukuman kepada orang seperti itu," kata Sjoholm. "Dia menipu orang dan meninggalkan penjara setelah lima bulan? Apakah Anda menjadi gila di Israel?"
Simon Leviev sendiri diketahui memiliki akun Instagram dengan 200 ribu followers yang berisi unggahannya pamer kemewahan. Namun, akun yang bernama simon_leviev_official itu sudah diubah ke private.
Advertisement