Liputan6.com, Jakarta Varian Omicron, yang menyebabkan gelombang ketiga pandemi virus Corona dilaporkan melambat di seluruh dunia. Banyak negara menghapus pembatasan ketat yang diberlakukan untuk memeriksa penyebaran infeksi.
Namun dilansir NDTV, Senin (21/2/2022), seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengangkat kekhawatiran baru terkait dengan sub-strain Omicron.
Advertisement
Baca Juga
“Virus ini berkembang dan Omicron memiliki beberapa sub-varian keturunan yang kami lacak. Kami memiliki BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. Sungguh sangat luar biasa Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian Delta di seluruh dunia,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 di WHO, pada briefing pada hari Kamis pekan lalu. Video itu diunggah di Twitter oleh WHO.
“Sebagian besar urutannya adalah BA.1 sub-garis keturunan ini. Kami juga melihat peningkatan proporsi urutan BA.2,” tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Menular dari Varian Lain
Dalam twitnya yang menyertai video tersebut, WHO mengatakan hampir 75.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan pekan lalu. Mengekspresikan keprihatinan tentang satu subvarian keturunan, pejabat WHO mengatakan bahwa BA.2 lebih menular daripada yang lain.
Kerkhove mengatakan tidak ada bukti bahwa BA.2 lebih mematikan daripada BA.1. Tapi mereka mengatakan masih terus memantaunya. Akhirnya, pejabat WHO mengatakan bahwa Omicron tidak ringan, tetapi tidak separah Delta.
Advertisement
Masih Ada Sejumlah Besar Rawat Inap
“Kami masih melihat sejumlah besar rawat inap di Omicron. Kami melihat jumlah kematian yang signifikan. Ini bukan flu biasa, bukan influenza. Kami hanya harus sangat berhati-hati saat ini,” kata Kerkhove.
Dalam twit yang menyertainya, WHO mengatakan bahwa hampir 75.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan minggu lalu. BA.2 sekarang menyumbang sekitar satu dari lima kasus Omicron baru yang tercatat di seluruh dunia, menurut WHO.
Meningkat Lebih dari 2 Kali Lipat di Sejumlah Negara
Dalam briefing pada Selasa lalu, WHO mengatakan bahwa gelombang baru infeksi dari varian Omicron dari virus Corona bergerak ke arah timur Eropa, mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan vaksinasi dan tindakan lainnya.
Selama dua minggu terakhir, kasus Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Rusia dan Ukraina, kata direktur regional WHO Eropa Hans Kluge dalam sebuah pernyataan.
Advertisement