Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian di Denmark mengatakan pasien yang terinfeksi subvarian Omicron berisiko reinfeksi, atau mengalami infeksi ulang, tapi kasus tersebut jarang terjadi.
Melansir dari Times of India, Rabu (23/2/2022), di Denmark, subgaris keturunan yang lebih menular dari varian Omicron yang dikenal sebagai BA.2 dengan cepat mencopot varian BA.1 “asli,” yang paling umum di seluruh dunia. Tapi masih belum jelas apakah seseorang bisa terinfeksi oleh kedua varian tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Namun, sebuah studi baru, yang dipimpin oleh para peneliti di otoritas penyakit menular top Denmark, Statens Serum Institut (SSI), menunjukkan bahwa individu yang terinfeksi BA.1 dapat terinfeksi BA.2 segera setelah itu, tapi itu jarang terjadi.
“Kami memberikan bukti bahwa reinfeksi Omicron BA.2 jarang terjadi tapi bisa terjadi relatif segera setelah infeksi BA.1,” kata penulis penelitian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terinfeksi kembali jika tidak divaksin
BA.1 dan BA.2 berbeda hingga 40 mutasi. Sementara BA.2 menyumbang lebih dari 88% kasus di Denmark, kasus mulai meningkat di Inggris, Afrika Selatan dan Norwegia.
Peneliti menambahkan, infeksi ulang sebagian besar mempengaruhi individu muda yang tidak divaksinasi dan hanya menyebabkan penyakit ringan, tidak ada yang menyebabkan rawat inap atau kematian.
Advertisement
Kekebalan dikembangkan dari infeksi pertama
Dalam studi tersebut menemukan 1.739 kasus terdaftar antara 21 November 2021, dan 11 Februari tahun ini, di mana individu telah dites positif dua kali antara 20 dan 60 hari. Pada periode itu lebih dari 1,8 juta infeksi terdaftar di Denmark.
Dari kelompok sampel yang lebih kecil, penelitian ini menemukan 47 kasus reinfeksi BA.2 tak lama setelah infeksi BA.1.
Para peneliti juga mendeteksi lebih sedikit materi virus pada infeksi kedua, menunjukkan beberapa kekebalan dikembangkan dari infeksi pertama.
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
Advertisement