Liputan6.com, Jakarta Subvarian Omicron baru BA.2 dilaporkan menimbulkan gejala COVID-19 yang berbeda dibandingkan dengan jenis sebelumnya, menurut KREM 2 News. Petugas Kesehatan Distrik Kesehatan Regional Spokane Francisco, Velazquez, mengatakan kepada KREM 2 News bahwa varian BA.2 menyebar lebih mudah daripada omicron asli dan disertai dengan lebih banyak gejala.
Baca Juga
Advertisement
Velazquez mengatakan gejala baru termasuk pusing dan kelelahan. Meskipun kasus COVID-19 berkurang, penelitian menunjukkan varian omicron dapat menginfeksi ulang orang, menempatkan orang pada risiko infeksi berikutnya dan lebih banyak gejala COVID-19.
Velazquez mengatakan bahwa orang-orang harus terus divaksinasi dan ditingkatkan untuk menurunkan risiko infeksi, terutama karena kedua gejala tersebut dapat berasal dari jenis virus lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih parah
Dilansir dari Deseret News, para ilmuwan memiliki beberapa bukti bahwa subvarian BA.2 dari varian coronavirus omicron dapat menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih parah dibandingkan dengan strain varian omicron asli sebelumnya.
Penelitian tersebut mencakup eksperimen laboratorium baru-baru ini di Jepang yang menemukan BA.2 memiliki beberapa fitur yang membuatnya mampu menyebabkan gejala COVID-19 yang parah.
Advertisement
Menyebabkan penyakit yang lebih buruk
“Mungkin, dari sudut pandang manusia, virus ini lebih buruk daripada BA.1 dan mungkin dapat menularkan lebih baik dan menyebabkan penyakit yang lebih buruk,” kata Dr. Daniel Rhoads, kepala bagian mikrobiologi di Klinik Cleveland di Ohio, menurut CNN. .
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron
Advertisement