Sukses

Lonjakan Kasus Terjadi di Beberapa Negara, WHO Peringatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Setelah beberapa minggu penurunan kasus baru COVID-19 dilaporkan, jumlahnya kini dikatakan kembali meningkat secara global.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah beberapa minggu penurunan kasus baru Covid-19 dilaporkan, jumlahnya kini dikatakan kembali meningkat secara global terutama di beberapa bagian Asia dan Eropa Barat, kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

"Peningkatan ini terjadi meskipun ada pengurangan pengujian di beberapa negara, yang berarti kasus yang kami lihat hanyalah puncak gunung es," direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, PhD, mengatakan pada konferensi pers hari Rabu (16/3/2022).

Akibatnya, wabah lokal dan lonjakan kasus Covid-19 kemungkinan besar terjadi, terutama di daerah-daerah di mana langkah-langkah untuk mencegah penularan telah dicabut, katanya. Dan tingkat kematian tetap tinggi di banyak negara, terutama negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

"Setiap negara menghadapi situasi yang berbeda dengan tantangan yang berbeda, tetapi pandemi belum berakhir. Saya ulangi, pandemi belum berakhir," kata Tedros dikutip dari WebMD, Senin (21/3/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 
2 dari 4 halaman

Lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara

Pernyataannya muncul di tengah peningkatan 46% kasus Covid-19 yang dilaporkan di Inggris dan lonjakan jumlah kasus di China. Di seluruh dunia, kasus Covid-19 mingguan naik 8%, WHO mengumumkan, meskipun ada penurunan yang signifikan dalam pengujian untuk Covid-19.

“Mengingat laporan-laporan ini, kita harus sangat berhati-hati. Kita perlu memperhatikan ini dengan sangat hati-hati, dan kita perlu fokus untuk mendapatkan vaksinasi yang tepat bagi yang paling rentan," kata Michael Ryan, MD, direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO.

"Virus ini masih mudah berpindah-pindah. Dalam konteks menurunnya kekebalan dan fakta bahwa vaksin tidak bekerja dengan sempurna, kemungkinan besar virus ini akan bergema di seluruh dunia," kata Ryan.

3 dari 4 halaman

Virus Corona dapat bertahan lama

Virus Corona bisa bertahan lama, bahkan di komunitas kecil, menunggu kesempatan berikutnya untuk menyebar. Bahkan ketika konflik di Ukraina memasuki minggu keempat, sistem pengawasan dan pelaporan Covid-19 sebagian besar tetap utuh, kata Adelheid Marschang, MD, petugas darurat senior untuk Program Darurat Kesehatan WHO.

"Kami melihat pada saat yang sama bahwa pengujian telah menurun," katanya. Namun, kami telah melakukannya sekarang, saya pikir, ada lebih dari 30.000 kasus baru."

4 dari 4 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    COVID-19 omicron

  • Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia

    Pandemi COVID-19

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • COVID

  • who

  • Adalah