Liputan6.com, Jakarta - Psikopat kerap menjadi topik perbincangan menarik tak hanya di kalangan orang biasa, tapi juga di ilmu psikologi. Hingga saat ini, banyak teori yang menjelaskan dan memperdebatkan individu dengan perilaku psikopat, mengapa mereka seperti itu?
Secara umum, orang-orang akan terpesona oleh karakteristik psikopat. Mereka suka menonton film, membaca buku, artikel, mengikuti semua berita, dan kegiatan yang tanpa disengaja membuat dirinya terlihat pintar.
Advertisement
Baca Juga
Psikopat adalah orang yang tidak memiliki empati, emosi, dan kemampuan untuk benar-benar terikat dengan orang lain. Mereka cenderung egois, haus kekuasaan, agresif, dan kejam.
Mereka juga memiliki pesona superfisial, narsis, manipulatif, tenang, tidak menyesal, bohong, berani, implusif, tidak bertanggung jawab, mengabaikan otoritas, dan sulit mengontrol diri.
Seorang psikopat benar-benar tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Untuk itu, ketahui ciri-ciri psikopat yang perlu diwaspadai, seperti melansir dari Psychmechanics, Selasa (29/3/2022).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Banyak berpikir sebelum berbicara
Karena psikopat tidak secara alami terhubung dengan orang lain, mereka harus hati-hati selama berinteraksi sosial.
Mereka akan bersikap manipulatif dan banyak tipuan saat berbicara. Selain itu, seorang psikopat selalu tampil dingin serta penuh perhitungan, karna mereka mengukur apa yang akan dikatakan.
Advertisement
2. Bahasa tubuh yang datar
Seorang psikopat tidak pernah emosional dan hanya mengalami emosi yang dangkal, mereka juga tidak dapat mengekspresikan perasaan dalam interaksi sosial. Psikopat hampir tidak pernah menggunakan komunikasi non-verbal, mereka pun nyaris tidak menunjukkan eskpesi wajah dan gestur bahasa tubuh.
Ketika mereka melakukannya, itu adalah palsu agar bisa berbaur.
3. Tidak setia
Seorang psikopat hanya setia pada Anda selama mereka masih bisa memanfaatkanmu. Ketika mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Anda, mereka akan menjatuhkan Anda hingga lubang terdalam.
Advertisement
4. Pembohong patologis
Psikopat cenderung menjadi pembohong patologis. Kebanyakan orang normal akan mudah ketahuan jika berbohong karena memiliki emosi, sedangkan psikopat kebalikannya, mereka bisa berbohong seolah itu bukan masalah besar.
5. Palsu
Psikopat selalu tahu apa yang cocok dengan dirinya dan keuntungannya. Mereka juga ahli betul saat harus menyesuaikan diri dengan situasi atau keadaan. Kebaikan mereka adalah topeng yang sengaja mereka pakai.
Mereka seperti bunglon dan selayaknya aktor yang sangat baik dan dapat menyesuaikan diri. Sadisnya, mereka bisa memalsukan empati, bahkan cinta.
Advertisement
6. Obsesi pada kebutuhan dasar (makanan)
Karena psikopat tidak dapat terhubung dengan orang lain dan tidak butuh kehidupan sosial, perhatian mereka lebih diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan. Mereka akan terus-menerus bicara mengenai makanan, lalu makan seperti orang yang kelaparan, dan sulit untuk berbagi.
Perilaku mereka terhadap makanan mirip dengan hewan predator yang baru saja menangkap mangsanya. Alih-alih memperhatikan apa yang terjadi di sekitar mereka, dia justru membawa mangsanya ke satu sudut dan makan seperti tidak ada hari esok.
7. Mengeksploitasi orang baik
Orang baik dan empati adalah sasaran empuk bagi para psikopat. Mereka merasa khawatir perilakunya ketahuan oleh orang lain, tapi itu tidak berlaku jika mereka bertemu orang yang baik.
Advertisement
8. Tenang meski situasi menegangkan
Mungkin Anda mengagumi orang-orang yang mampu tenang menghadapi sesuatu. Tetapi ada kalanya orang yang paling santai di dunia kehilangan ketenangan itu dan menyerah pada emosi mereka.
Hal tersebut tidak terjadi pada psikopat, mereka selalu tenang dalam kondisi darurat sekalipun.