Liputan6.com, Jakarta Tertawa adalah salah satu cara bagi kita untuk mengetahui apakah seseorang sedang senang atau terhibur. Penemuan ilmiah terbaru juga membuktikan bahwa tertawa dapat membantu kita mengenal lebih banyak tentang orang lain dan diri kita sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini telah dibuktikan oleh para psikolog dan peneliti yang telah mempelajari tawa selama beberapa waktu. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ada lebih banyak hal yang dapat diuraikan dalam tawa daripada seberapa bahagia seseorang.
Anda bisa mengetahui ketulusan seseorang dari caranya tertawa atas lelucon Anda. Bahkan, tertawa bersama diketahui dapat membuat ikatan sebuah hubungan lebih kuat dan langgeng.
Berikut ini penjelasannya bagaimana orang bisa mengenal orang lain melalui tawa. Dihimpun dari Brightside, ini dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Mengenali tawa spontan dan sukarela
Ada 2 jenis tawa. Yang pertama adalah tawa spontan dan ditandai dengan reaksi tak terkendali terhadap sesuatu yang membuat kita tertawa — seperti lelucon yang kocak. Ini menghasilkan suara khas yang sulit dipalsukan.
Di sisi lain, tawa sukarela dihasilkan dengan suara yang disengaja dan merupakan jenis tawa yang Anda buat ketika Anda ingin bereaksi dengan sopan terhadap lelucon yang tidak menarik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tawa sukarela dapat membantu kita mengidentifikasi orang yang tertawa dengan lebih baik karena dihasilkan dengan cara yang disengaja dan terkontrol.
Advertisement
2. Anda lebih cenderung tertawa jika Anda mengenal orang yang bercanda
Apakah Anda memiliki teman tertentu atau komedian favorit yang selalu membuat Anda tertawa? Sains mengatakan bahwa menertawakan atau dengan seseorang kemungkinan besar karena keakraban.
Kita sering menganggap lelucon lebih lucu jika diceritakan oleh seseorang yang kita kenal, seperti teman atau komedian terkenal.
3. Kita paling sering tertawa saat bersama teman
Menurut Robert Provine, seorang psikolog dari University of Maryland, kita 30 kali lebih mungkin untuk menertawakan sesuatu ketika kita terlibat dalam percakapan dengan orang lain.
Studi ini juga menemukan bahwa bukan lelucon yang membuat kita tertawa, melainkan cara kita bereaksi terhadap orang lain untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita menyukai dan memahami mereka.
Advertisement
4. Hubungan kita bertahan lebih lama ketika kita tertawa bersama
Selama penelitian yang dilakukan oleh psikolog UC Berkeley Bob Levenson, dia meminta pasangan untuk membicarakan hal sensitif seperti apa yang membuat mereka kesal tentang pasangan mereka.
Studi tersebut menunjukkan bahwa ketika pasangan menggunakan tawa dan senyum dalam percakapan mereka, mereka merasa lebih baik segera setelah membicarakan topik yang sensitif. Mereka juga dilaporkan lebih puas dalam hubungan mereka dan tinggal bersama lebih lama.