Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, Ramadhan adalah salah satu periode paling vital dalam kalender agama. Bulan suci hanya datang sekali dalam setahun, karena itu Anda sebaiknya tidak menyiakan-nyiakan Ramadhan di saat Anda masih bisa bertemu dengannya.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, menahan haus, lapar, nafsu, dan amarah dari terbit fajar hingga terbenam matahari adakalanya terasa sulit secara mental dan fisik. Butuh kesabaran dan ketahanan mental untuk menjalankannya.
Lalu, bagaimana umat Islam yang merayakan bulan yang penting ini sambil memastikan mereka tetap bahagia dan sehat, meskipun puasa sepanjang hari? Berikut ini beberapa tipsnya seperti dihimpun dari Independent.Uk.
1. Hindari kafein dan minuman berenergi
Dr Nighat Arif, pengisi acara di BBC Breakfast dan penasihat medis untuk aplikasi kebugaran komunitas, Her Spirit, menyarankan kafein bukanlah cara yang tepat untuk dikonsumsi ketika Anda sahur atau buka puasa. Selain kekhawatiran tentang penurunan pasca-kafein, ada kekhawatiran nyata tentang hidrasi.
Dr Arif berbagi bahwa mengonsumsi kafein dan minuman energi “harus dihindari, karena justru dapat membuat Anda buang air kecil lebih banyak sepanjang hari – banyak orang menganggap ini masalah umum."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Fokus pada kualitas dan nutrisi makanan yang Anda makan
Ketika Anda hanya bisa makan dan minum dalam dua bagian hari, penting bahwa makanan yang Anda makan akan menopang Anda, dan Anda minum cukup air pada periode tersebut. Dr Arif menyarankan untuk memilih "karbohidrat kompleks, pelepasan lambat, protein dan buah dan sayuran segar."
Advertisement
3. Olahraga dengan intensitas rendah
Anda harus tetap berolahraga selama Ramadhan, tetapi dengan fokus pada latihan intensitas rendah, yang memperhatikan kesejahteraan fisik dan emosional Anda.
Menurut Dr Arif, Anda harus: “Bertujuan untuk menjaga kebugaran Anda, daripada mencapai target intensitas baru. Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang baru, tambahkan pilates intensitas rendah, yoga, atau bahkan berenang ringan.”
Dia menyarankan berolahraga sebelum berbuka puasa atau antara buka puasa dan sahur, sehingga Anda bisa makan dan minum setelah berolahraga dan mengisi kembali serta merehidrasi tubuh Anda.
4. Alihkan perhatian
Ramadhan lebih dari sekadar puasa, ini adalah waktu refleksi, doa, dan perhatian penuh – kesempatan untuk benar-benar fokus pada iman Anda. Bagi banyak orang, ini membantu mengatasi kecemasan atau kesal yang mungkin Anda rasakan akibat puasa.
Anda bisa mencoba membaca Alquran, mengerjakan tugas, bermain olahraga ringan, dan bertemu teman. Dr Arif, sementara itu, menemukan pelipur lara dalam doa, meditasi, waktu menyendiri, dan acara televisi.
Tubuh setiap orang akan bereaksi secara berbeda jadi temukan sesuatu yang memberi Anda kenyamanan dan relaksasi.
Advertisement
5. Tahu kapan harus mengatakan 'tidak' dan mundur selangkah
Ketika Anda lapar dan tubuh Anda sedang berjuang, tidak dapat dihindari bahwa Anda mungkin menderita suasana hati yang rendah dan lekas marah. Selain mencari doa untuk kelegaan, penting untuk mengomunikasikan fakta bahwa Anda berpuasa kepada orang-orang di sekitar Anda.
Dr Arif suka mengingatkan dirinya sendiri ketika dia mulai merasa kesal, atau mengalami kesulitan berbicara selama Ramadhan, bahwa: “Saat ini, saya sedang berpuasa dan saya tidak dalam kapasitas terbaik untuk menangani percakapan ini.”
Dengan mundur selangkah dan merenung, Anda akan berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk menghadapi emosi dan situasi Anda. Bersabarlah dengan diri sendiri dan biarkan orang-orang di sekitar Anda tahu bahwa Anda mungkin juga membutuhkan kesabaran dari mereka.