Sukses

Profil Fiersa Besari, Musisi Tanah Air yang Dikenal dengan Lirik Puitisnya

Berikut ini profil Fiersa Besari, musisi sekaligus penulis yang dikenal dengan lirik puitisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Anak muda masa kini tentu tak asing dengan nama Fiersa Besari. Fiersa Besari merupakan penulis sekaligus musisi Tanah Air yang karyanya populer.

Pada Senin (11/4/2022) kemarin, Fiersa berduet dengan Danar Widianto pada acara Grand Final X Factor Indonesia dengan membawakan lagu miliknya yang berjudul Runtuh. Penampilan keduanya pun mendapatkan pujian dari para juri. 

Fiersa Besari memang dikenal dengan lirik-lirik yang puitis. Seperti diketahui dia juga merupakan seorang penulis dan karyanya selalu laris di pasaran. Lelaki kelahiran Bandung, 3 Maret 1984 itu telah menghasilkan 6 buku yaitu Garis Waktu (2016), Konspirasi Alam Semesta (2017), Catatan Juang (2017), Arah Langkah (2018), 11:11 (2018), Tapak Jejak (2019).

Dikutip dari Kapanlagi, Selasa (!2/4/2022), Fiersa memulai karier bermusiknya pada tahun 2009 sebagai seorang vokalis band indie. Dia pun giat merekam juga menyimpan karya musiknya, hingga akhirnya pada 2012 Fiersa memutuskan meluncurkan albumnya. Fiersa Besari pun beberapa kali berkolaborasi dengan musisi lain, salah satunya yakni dengan Feby Putri dalam lagu terbarunya Runtuh.

Selain dikenal sebagai musisi, dia juga merupakan penggiat dan pecinta alam yang senang mendaki gunung. Dia pun kerap mendapatkan inspirasinya dari kegiatan yang ia lakukan tersebut. Melalui akun Instagram-nya, Fiersa kerap membagikan momen ketika berkegiatan di alam bebas. 

Pada tahun 2019, Fiersa menikahi kekasihnya yang bernama Aqia Nurfadla. Saat itu dirinya berusia 35 tahun. Kini keduanya telah dianugerahi seorang putri yang diberi nama Kinasih.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kata-kata bijak Fiersa Besari

1. Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur kau juga.

2. Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.

3. Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.

4. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.

5. Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu' Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu.

6. Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.

7. Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna.

8. Menaruh harapan tidak perlu berlebihan. Beberapa rencana baik harus bertemu dengan kenyataan buruk

9. Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?

10. Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.

3 dari 3 halaman

Lirik lagu Runtuh

Ku terbangun lagi di antara sepi

hanya pikiran yang ramai

Mengutuki diri tak bisa kembali

tuk mengubah alur kisah

 

Ketika mereka meminta tawa

ternyata rela tak semudah kata

 

Tak perlu khawatir, ku hanya terluka

Terbiasa tuk pura-pura tertawa

Namun, bolehkah sekali saja ku menangis?

Sebelum kembali membohongi diri

 

Ketika kau lelah, berhentilah dulu

Beri ruang, beri waktu

 

Mereka bilang, syukurilah saja

Padahal rela tak semudah kata

 

Kita hanyalah manusia yang terluka

Terbiasa tuk pura-pura tertawa

Namun, bolehkah sekali saja ku menangis?

Ku tak ingin lagi membohongi diri

 

Ku ingin belajar menerima diri...