Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan antara Ruben Onsu dengan Benny Sujono terkait merek dagang bisnis kuliner keduanya kembali menjadi sorotan. Sempat lama tak terdengar beritanya, kini perseteruan keduanya memasuki babak baru. Ruben Onsu dikabarkan digugat Rp 100 miliar.
Perseteruan ini dilatarbelakngi oleh perebutan merek dagang yang dimiliki oleh keduanya yaitu Geprek Bensu. Awal mula perseteruan ini telah bermula sejak 2018 silam. Awalnya Ruben Onsu melakukan gugatan merek dagang milik Benny Sujono ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 2018. Namun kini Ruben justru digugat balik oleh Benny Sujono dengan nilai yang fantastis.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Kapanlagi, Kamis (14/4/2022), semua berawal ketika Ruben Onsu menjadi brand ambassador dari Geprek Bensu. Awalnya dua pengusaha dari PT Ayam Geprek Benny Sujono, Yancent Kurniawan dan Stefani Livinus, mendirikan I Am Geprek Bensu di April 2017.
Mereka meminta Jordi Onsu menjadi manajer operasional. Jordi lalu menawarkan sang kakak, Ruben Onsu, menjadi duta promosi, yang akhirnya disetujui pemilik.
Setelah ditunjuk sebagai duta promosi, Ruben meminta satu karyawan untuk dipekerjakan di bagian dapur. Sekitar Agustus 2017, Ruben mengajak karyawan itu bergabung di bisnis ayam gepreknya sendiri yang diberi nama Geprek Bensu.
Suami dari artis Sarwendah itu lalu melarang pihak Yancent menggunakan nama Bensu lagi pada bisnis mereka. Setahun kemudian, Ruben Onsu pun mendaftarkan nama Bensu sebagai singkatan namanya, Ruben Samuel Onsu, ke pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Lalu pada Agustus 2019, Ruben menggugat PT Ayam Geprek Benny Sujono atas penggunaan nama Bensu. Seolah tak terima, pihak PT Ayam Geprek Bensu pun melakukan gugatan balik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Digugat 100 Miliar
Selanjutnya pada Januari 2020, PN Niaga Jakarta Pusat menolak gugatan Ruben dan memenangkan gugatan balik PT Ayam Geprek Benny Sujono. Bukan cuma itu saja, enam merk dagang yang pernah didaftarkan Ruben Onsu juga dinyatakan batal dengan segala akibat hukumnya.
Tak tinggal diam dengan penolakan PN Niaga Jakarta Pusat tersebut, Ruben membawa kasus ini ke Mahkamah Agung dengan mengajukan kasasi pada April 2020.
Sebulan kemudian Mahkamah Agung menolak kasasi Ruben dan memperkuat putusan PN Niaga Jakarta Pusat. Penolakan tersebut tertuang dalam putusan MA dengan nomor perkara 57/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst. yang disampaikan melalui laman resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung RI, Kamis (11/6/2020).
Rupanya kini giliran Benny Sujono yang menggugat Ruben Onsu di Pengadilan Niaga Jakarta. Dalam Gugatannya tersebut, Ruben Onsu digugat sebesar Rp 100 miliar yang pembayarannya harus dilaksanakan dengan sekaligus. Gugatan tersebut dilakukan pada 23 Maret 2022.
Dalam gugatannya, Benny Sujono meminta Ruben Onsu untuk membayar ganti rugi kepadanya sebesar Rp 100 miliar. Selain itu, Benny Sujono juga meminta agar Ruben Onsu menghentikan semua penggunaan merek "Geprek Bensu.”
Advertisement
Geprek Bensu Dihujat Warganet, Ruben Onsu Beri Jawaban Bijak
Belum lama ini, bisnis kuliner Ruben Onsu, Geprek Bensu, jadi sasaran hujat warganet terkait keterlibatannya di Paris Fashion Show. Terkait persoalan ini, suami Sarwendah itu memberi jawaban bijak. Dia tak mau ambil pusing tentang ocehan orang lain.
"Kalau gue enggak apa-apa, tapi boleh kan gue gunakan hak jawab gue. Dan enggak perlu diiyain, karena gue jawab berdasarkan fakta yang gue punya," tutur presenter terkenal ini di YouTube Melaney Ricardo, Jumat (11/3/2022).
Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda, dan Ruben Onsu tak punya kuasa untuk mengubah pola pikir orang lain terhadap bisnisnya.
"Jadi ketika semua orang berkomentar, yang baik bisa gue terima dengan baik, tapi yang tidak baik, yang hanya ikutan ya itu bukan tugas gue mengubah pola pikir orang," ungkapnya.
Menurut Ruben Onsu, standar prestasi atau pencapaian orang juga berbeda-beda, tak bisa disamaratakan.
"Sebuah prestasi itu enggak ada yang perlu dimarahin. Kalau menurut gue itu prestasi tapi buat orang tidak," ucap ayah tiga anak ini.
"Yang sama halnya dengan ketika orangtua bangga anaknya lomba fashion show piala dipajang kan bangga, tapi buat orang lain kan beda. 'Ah fashion show, lomba nyanyi dong kalau bisa'," sambungnya.