Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda melihat perubahan tiba-tiba dalam perilaku seseorang terdekatmu, seringkali hal itu bisa disebabkan oleh masalah psikologi atau penyakit mental.
Jadi, sebelum Anda menilai orang berdasarkan perilaku mereka, penting untuk mencoba dan mencari tahu alasan di baliknya.
Untuk itu, ketahui beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami depresi dan membutuhkan bantuanmu, seperti melansir dari Pinkvilla, Senin (18/4/2022).
Advertisement
1. Penarikan sosial secara tiba-tiba
Jika seseorang yang Anda kenal yang telah menjadi kupu-kupu sosial selama berteman denganmu tapi tiba-tiba mulai menarik diri dari lingkungan dan memutuskan semua kontak sosial, ada kemungkinan dia mengalami depresi.
Jadi, jika Anda melihat tanda seperti itu, pastikan untuk mendapat kepercayaan diri mereka dan buat mereka berbicara tentang apa yang mengganggu mereka.
Setelah Anda yakin, itu adalah depresi, atau bahkan jika Anda tidak yakin, yakinkan mereka untuk mencari bantuan profesional.
2. Perasaan bersalah
Jika seseorang selalu menyalahkan dirinya sendiri dan berada dalam cengkeraman rasa bersalah dan kurang percaya diri, yang belum pernah terjadi sebelumnya, itu menandakan bahwa mereka mengalami depresi.
Perasaan seperti itu bisa memicu pikiran untuk bunuh diri, jadi penting untuk meyakinkan orang tersebut bahwa tidak ada yang salah dengan mereka dan apa pun yang terjadi bukanlah kesalahan mereka.
Mereka akan membutuhkan kepastian yang konstan dan keyakinanmu. Juga, mencari bantuan profesional sejak awal sangat disarankan.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Kurangnya minat dalam aktivitas sehari-hari
Tanda lain dari seseorang yang mengalami depresi adalah kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari. Jika Anda mengenal seseorang yang dulunya sangat bersemangat untuk melakukan hal-hal kecil dan sekarang menghindarinya, ada kemungkinan mereka mengalami depresi.
Jadi, bicarakan dengan mereka tentang hal itu dan berikan bantuan.
4. Kecemasan, stres dan perilaku gelisah
Tanda penting lainnya yang membuktikan bahwa seseorang mengalami depresi adalah kecemasan yang terus-menerus, tingkat stres yang tinggi dan perilaku gelisah.
Jika seseorang tampak gelisah dan tidak nyaman dan tidak memperhatikan apa yang Anda katakan kepada mereka, atau sering menangis, ada kemungkinan mereka mengalami depresi.
Jadi, atasi masalahnya, hubungi mereka dan bantu mereka melewatinya.
Â
Advertisement
Cara mencegah depresi
Samar Hafeez, seorang psikolog dan pelatih kesehatan holistik bersertifikat, mengatakan bahwa untuk didiagnosis dengan depresi, gejalanya harus ada selama dua minggu berturur-turut.Â
Tapi tidak seperti penyakit atau gangguan lainnya, depresi juga bisa dicegah dengan mempraktikkan teknik yang sehat dan efektif secara teratur.
Pencegahan bisa membuka kemungkinan baru dalam mengurangi individu yang mengalami depresi. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi agar memiliki hidup yang lebih sehat, seperti melansir dari Pinkvilla, Rabu (16/3/2022).
1. Temukan tujuan
Ketiadaan tujuan tampaknya membosankan dan tidak menghibur, hal itu telah dikaitkan dengan kesedihan yang terus-menerus.
Rasa makna dan tujuan dalam hidup meningkatkan produktivitas dan tingkat energimu. Ini juga membuatmu tetap termotivasi, santai dan puas dalam pekerjaan, kehidupan pribadi dan sosialmu.Â
Jadi, temukan tujuan yang paling sesuai dengan cita-cita, keyakinan, pengetahuan dan kebijaksaanmu. Ini akan membantumu dengan mudah membangun rutinitas harian yang produktif dan memuaskan.
 2. Manajemen waktu
Penundaan dan manajemen waktu yang tidak efisien bisa menyebabkan perasaan tidak berharga, kesedihan, keputusasaan dan ketidakberdayaan yang selanjutnya mengarah pada harga diri yang negatif, kepercayaan diri yang buruk dan tekanan psikologis dan emosional, sehingga menciptakan tempat berkembang biak untuk depresi.
3. Olahraga
Melakukan olahraga favorit atau olahraga rutin setiap hari akan membantu mencegah penyakit fisik dan mental.
Olaharaga melepaskan endofrin (hormon perasaan senang) dalam tubuh yang meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan secara umum.Â
4. Diet
Gorengan, junk food dan makanan manis telah terbukti menyebabkan gejala seperti depresi pada orang yang secara teratur mengkonsumsi makanan tersebut.
Makanan kaya antioksidan seperti vitamin C dan E diketahui bisa mengurangi stres teroksidasi dalam tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa masyarakat yang tidak cukup makan omega-3 memiliki tingkat gangguan depresi mayor yang lebih tinggi.
Selain itu, individu yang tidak sering makan ikan, sumber yang kaya akan asam lemak ini, lebih mungkin mengalami depresi.
Diet seimbang dari makanan utuh dan kurang atau tidak ada makanan olahan akan mendorong kesehatan mental yang baik.
5. Meditasi
Yoga, meditasi mindfulness, teknik NSDR (Yoga Nidra) non-tidur dalam bisa membantu mengatasi stres fisik dan mental sehari-hari.Â
Jika stresor harian dibiarkan menumpuk, mereka akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan emosional.
Teknik meditasi bisa membantu untuk bersantai dan rileks. Meditasi juga membantu mendapatkan kualitas tidur yang baik yang membawa Anda ke langkah berikutnya dan itu adalah peran tidur dalam mencegah depresi.
Advertisement