Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari dua tahun pandemi Covid-19Â berjalan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akhirnya mengkonfirmasi kasus pertama penularan virus Covid-19 dari hewan ke manusia.
Badan kesehatan AS CDC baru-baru ini mengungkapkan bahwa varian Covid yang diamati terutama pada hewan cerpelai pada tahun 2020 telah menginfeksi setidaknya empat orang Amerika. Dua dari orang yang terinfeksi adalah karyawan peternakan cerpelai di Michigan yang menyaksikan wabah virus Corona pada Oktober 2020.
Dua sisanya berasal dari area yang sama tetapi tidak memiliki hubungan dengan peternakan tersebut. Pengungkapan baru-baru ini menunjukkan bahwa varian cerpelai mungkin telah beredar lebih luas di daerah tersebut pada saat itu.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Times of India, Senin (25/4/2022), Casey Barton Behravesh, yang memimpin One Health Office CDC, mengatakan kepada portal berita terkemuka bahwa sampel yang dikumpulkan selama waktu itu dari keempat orang mengandung dua mutasi.
Para ilmuwan percaya bahwa mereka mungkin merupakan tanda-tanda adaptasi terhadap cerpelai yang merupakan hewan jenis musang dan tupai itu. Namun, Behravesh menambahkan bahwa ada beberapa urutan genetik yang tersedia dari masyarakat di sekitar peternakan, sehingga sulit untuk mengetahui apakah mutasi tersebut berasal dari cerpelai di peternakan atau sudah beredar di masyarakat.Â
Versi virus mutan yang sama telah dilaporkan dari peternakan cerpelai di Eropa dan orang-orang yang berhubungan dengan peternakan itu. Kasus serupa penularan cerpelai ke manusia juga telah dilaporkan di Denmark, Belanda dan di tempat lain.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penularan virus dari hewan ke manusia jarang terjadi
Secara umum, penularan virus dari hewan ke manusia dianggap jarang terjadi. Sebagian besar manusia mentransfer virus ke satu sama lain atau ke spesies lain. Kasus hewan yang terinfeksi virus melalui manusia telah dilaporkan dari beberapa belahan dunia.Â
Sebagian besar hewan ini terinfeksi virus setelah melakukan kontak dekat dengan orang yang dites positif Covid-19. Sekarang masih belum diketahui apakah semua hewan dapat terinfeksi virus setelah bersentuhan dengan manusia.
Sesuai informasi yang tersedia di situs web CDC, beberapa virus Corona menyebabkan penyakit seperti pilek pada manusia, sementara yang lain menyebabkan penyakit pada jenis hewan tertentu.
Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV) juga termasuk dalam hal ini. Semua virus ini bersifat zoonosis, yang berarti dapat ditularkan antara hewan dan manusia.Â
SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris. Dalam kasus Covid-19, ini adalah bukti pertama penularan dari hewan ke manusia di AS.Â
Advertisement
Masih diperlukan lebih banyak penelitian
Sampai sekarang hanya spekulasi yang dibuat, tidak ada kesimpulan konkret yang diambil dari mereka. Diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini untuk memahami kompleksitas situasi.
Pengungkapan itu menimbulkan beberapa pertanyaan tentang penyebaran SARS-CoV-2 di seluruh dunia. Penularan dari hewan ke manusia bisa menjadi alasan di balik ledakan eksplosif kasus Covid-19 dalam dua tahun terakhir.Â
Sejak awal pandemi, penekanan diberikan pada pencegahan penularan dari manusia ke manusia karena kemungkinan penularan dari hewan ke manusia tidak diketahui. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang evolusi galur asli selama periode tersebut dan tantangan yang akan datang. Masih diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini sebelum mencapai kesimpulan apa pun.