Sukses

Mbok Yem Pemilik Warung di Gunung Lawu Turun Gunung Jelang Lebaran, Videonya Jadi Viral

Momen Mbok Yem turun gunung dengan ditandu beberapa orang pria tersebut lantas menjadi viral.

Liputan6.com, Jakarta Bagi para pendaki Gunung Lawu, sosok Mbok Yem tentu sudah tak asing lagi. Mbok Yem adalah seorang wanita 60 tahun yang memiliki warung makan di puncak Gunung Lawu.

Mbok Yem menjadi satu-satunya orang yang membuka warung makan di atas puncak Gunung Lawu. Mbok Yem dan warungnya itu seolah menjadi tujuan utama semua pendaki yang berhasil mendaki ke puncak Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur.

Warung makannya bisa menjadi pilihan bagi para pendaki Gunung Lawu yang lapar. Lokasi kedai sederhana milik Mbok Yem juga terbilang strategis. Berada tepat di pertemuan tiga jalur pendakian utama, baik dari Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.

Mbok Yem mulai membuka usahanya sejak tahun 1980an silam. Agar bisa membantu para pendaki yang mungkin kehabisan logistik di puncak Gunung Lawu berketinggian 3.150 mdpl tersebut.

Mbok Yem diketahui memiliki nama asli Wakiyem dan telah 35 tahun membuka warung di sana. Biasanya Mbok Yem akan turun gunung sekali dalam setahun. Hal itu dilakukannya untuk merayakan hari raya bersama keluarga.

Nah, menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Mbok Yem pun memutuskan untuk turun gunung dan sementara waktu meninggalkan warungnya. Rupanya kali ini Mbok Yem turun gunung dengan ditandu oleh sejumlah warga.

Hal itu terlihat dari sebuah video yang beredar di media sosial. Momen Mbok Yem turun gunung dengan ditandu beberapa orang pria tersebut lantas menjadi viral.

Mbok Yem akhirnya turun gunung untuk merayakan lebaran bersama keluarganya di kampung halamannya yg di Magetan,” tulis akun instagram @magetanbanget.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by MAGETAN (@magetanbanget)

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

2 dari 2 halaman

Rahasia Sumber Listrik Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu

Keberadaan warung Mbok Yem diakui sangat membantu para pendaki yang kekurangan bekal logistik saat mendaki. Apalagi fasilitas di warung itu terbilang lengkap.

Bahkan, meski tidak ada jaringan listrik PLN yang sampai ke puncak, di warung Mbok Yem ada televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menyala dan viral di dunia maya.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, energi listrik di warung Mbok Yem menggunakan panel surya yang menangkap panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

Salah satu pencinta alam, Yeyen Choiri (21) menceritakan, warung Mbok Yem selalu membantu dia dan rekan-rekannya ketika mendaki Gunung Lawu.

Mbok Yem yang berjualan makanan dan minuman membuat para pendaki tak khawatir kelaparan ketika menuju ke puncak. Lokasi warung Mbok Yem juga strategis karena berada di titik pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.

"Saya memang terbantu karena warung Mbok Yem itu lokasinya strategis tepat di bawah puncak gunung. Jadi kalau ada kekurangan logistik atau teman yang sakit, kami bisa istirahat di sana dan makan atau minum," ucap dia kepada Solopos.com, Minggu (1/3/2020).

Yeyen yang belum lama ini mendaki Gunung Lawu melihat perubahan di warung Mbok Yem. Di atap warung tersebut terpasang benda persegi panjang berwana hitam dengan corak kotak-kotak.

Benda itulah panel surya untuk mengonversi energi matahari menjadi listrik. Dengan listrik dari panel surya itulah, Mbok Yem bisa menikmati acara televisi, menggunakan lampu untuk penerangan dan mengoperasikan penanak nasi.

"Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas lebaran saja. Sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas," imbuh dia.

Setahu Yeyen, sudah sekitar setahunan ini pakai panel surya itu. Sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, mengatakan sebelum menggunakan panel surya, Mbok Yem menggunakan genset untuk menyuplai aliran listrik.

Namun, sejak setahun belakang, warung tersebut menggunakan panel surya untuk mengaliri listrik. "Sepertinya itu bantuan atau apa saya kurang tahu detailnya," terang dia. Namun, dia mengakui adanya listrik dari panel surya di warung Mbok Yem kerap dimanfaatkan pendaki untuk mengisi ulang baterai ponsel dan lainnya.