Liputan6.com, Jakarta Ada korelasi antara warna sayuran yang berbeda dan manfaat kesehatan yang mereka berikan. Sayuran merah terkenal dengan sifat antioksidannya, sedangkan sayuran hijau terkenal membantu kesehatan mata yang baik – dan sayuran kuning sering dianggap sebagai sumber protein yang baik.
Baca Juga
Advertisement
Tapi bagaimana kita harus makan semua makanan ini untuk memaksimalkan manfaat nutrisi mereka? Berikut ini beberapa tips cara memakan 9 bahan makanan sehari-hari agar mendapat manfaat darinya.
1. Pisang
Pisang adalah pembangkit tenaga nutrisi, termasuk vitamin B dan C serta magnesium dan potasium. Dan hal-hal berserat antara pisang dan kulitnya itulah yang harus kita syukuri untuk itu.
Mereka disebut "bundel floem" dan mereka mendistribusikan air dan nutrisi ke seluruh buah. Mereka juga cenderung mengandung lebih banyak jenis serat dan akan menjadi tambahan yang bagus untuk diet Anda. Jadi jangan dibuang.
2. Tomat
Merebus tomat bisa terdengar seperti penistaan, tetapi tomat yang dimasak melepaskan lebih banyak antioksidan penangkal kanker, likopen. Itu terjadi karena panas memecah dinding sel yang lebih keras di tanaman, memungkinkan tubuh kita menyerap nutrisi dengan lebih mudah. Memanggang tomat secara perlahan atau membuat saus matang juga bisa.
3. Lobak Swiss, bit, dan lobak
Anda benar sekali jika Anda memakan sayuran ini untuk daunnya, tetapi batangnya juga bisa dimakan. Batang yang dimasak memberikan dosis glutamin, asam khusus yang membantu menyembuhkan tubuh.
Mereka juga terasa luar biasa saat direbus dan ditumis dengan minyak zaitun. Jadi manfaatkan pembelian sayuran Anda dengan memakan semua bagiannya dan dapatkan vitamin yang lebih banyak.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Â
4. Kentang
Makan kentang dengan kulitnya menyediakan lebih banyak serat, vitamin, dan mineral daripada tanpanya. Di antaranya adalah vitamin C, beberapa vitamin B, zat besi, kalsium, dan potasium.
Hal-hal ini memberi Anda energi, mengurangi stres, dan bermanfaat bagi tulang dan pencernaan Anda. Cara terbaik agar kulitnya bisa dimakan adalah dengan memanggang kentang.
5. Apel dan jeruk
Makan buah-buahan ini dengan kulitnya. Kulit apel mengandung antioksidan, quercetin, yang bekerja sangat baik untuk jantung dan otak Anda. Kulit jeruk bagian dalam memiliki senyawa yang disebut flavon, yang menurunkan kolesterol dan melindungi jantung.
6. Telur
Sementara telur menjadi lebih mudah dicerna saat dimasak, panas tinggi dapat merusak beberapa nutrisinya. Misalnya, memasak dengan microwave, menggoreng, dan merebus telur dengan keras mengurangi jumlah antioksidan yang ada dan mengoksidasi kolesterol dalam telur.
Ini berarti telur rebus matang dan telur rebus lunak adalah yang paling sehat untuk dimakan — mereka berisi protein terbaik dan menjaga hal-hal yang baik tetap utuh. Metode ini juga tidak menambah kalori ekstra.
Â
Advertisement
7. Bawang merah dan bawang putih
Menghancurkan dan memotong bawang merah dan bawang putih melepaskan alliinase, enzim yang membantu membuat nutrisi yang disebut allicin. Allicin, ketika dimakan, membantu menciptakan senyawa lain yang melindungi kita dari penyakit.
Juga, bawang merah dan bawang putih mengandung belerang, yang cocok dengan makanan yang kaya zat besi dan seng, seperti kalkun, daging sapi, dan hati.
8. Biji-bijian dan kacang-kacangan
Senyawa yang terjadi secara alami dalam biji-bijian dan kacang-kacangan dapat membuatnya sulit untuk dicerna. Saat Anda merendam kacang dan biji-bijian, Anda mengurangi jumlah senyawa ini, membuat mineral di dalamnya lebih tersedia dan pencernaan lebih mudah.
Ini juga membantu Anda lebih baik menyerap mineral seperti zat besi, kalsium, dan seng, yang dilepaskan oleh air hangat. Jika Anda pernah membeli kacang merah, rendam dan rebus. Jika tidak, mereka dapat menyebabkan muntah dan diare parah.
Â
9. Sayuran hijau
Segala sesuatu yang hijau harus dimakan mentah. Kubis Brussel, brokoli, alpukat, bayam, dan semua sayuran hijau lainnya mengandung nutrisi larut air yang sensitif terhadap panas.
Suhu tinggi merusak vitamin C, folat, dan vitamin B1 dan B5, jadi Anda mendapatkan lebih banyak dari ini saat Anda makan makanan hijau mentah. Misalnya, bayam mentah memiliki vitamin C 3 kali lebih banyak daripada bayam yang dimasak.
Jika Anda tidak bisa memakan brokoli mentah, cobalah memasaknya dengan api kecil tanpa terlalu banyak air.
Â
Jangan Sembarangan, Ini 3 Langkah Panaskan Masakan Lebaran yang Benar
Saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, memasak menu lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
Tak hanya satu, biasanya orang memasak menu Idul Fitri lebih dari satu macam. Sebut saja opor, rendang, sayur labu, gulai daging, semur dan lainnya menjadi menu yang kerap dimasak banyak keluarga saat lebaran.
Banyaknya pilihan menu membuat banyak makanan yang tersisa. Namun, biasanya banyak yang memanaskannya kembali agar masih bisa dikonsumsi di hari berikutnya. Bahkan beberapa hari setelah lebaran.
Tapi banyak yang tak menyadari bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak memanaskan menu lebaran. Hal ini perlu diterapkan agar aman dan kesehatan tetap terjaga. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan hal yang perlu diperhatikan ketika memanaskan masakan lebaran.
Bungkus dan simpan di kulkas dengan baik
Hal pertama yang perlu diperhatikan saat hendak memanaskan menu lebaran agar aman yakni membungkusnya dengan baik terlebih dahulu. Jika saat lebaran masih ada sepanci opor atau daging rendang di meja makan, Anda bisa segera membungkus atau meletakkan dalam wadah kedap udara.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam makanan, menjaga kelembaban makanan, serta mencegah kontaminasi dari makanan lain di dalam lemari pendingin.
Jika makanan yang sisa telah ditutup atau dibungkus bisa Anda masukkan ke dalam lemari pendingin. Meski mungkin makanan akan mengalami perubahan rasa, kandungan nutrisinya relatif terjaga.
Â
Advertisement
Cairkan makanan terlebih dahulu
Sebelum memanaskan sisa makanan lebaran yang beku ada baiknya Anda mencairkannya terlebih dahulu.
Ada tiga teknik yang dapat dilakukan untuk mencairkan makanan sisa lebaran yang telah dibekukan dalam freezer yaitu memindahkannya ke dalam lemari pendingin, dimasukkan dalam air dingin, dan menggunakan microwave.
Teknik pertama yaitu mencairkan dalam lemari pendingin dan memerlukan waktu paling lama, tetapi juga paling aman. Setelah mencair, makanan harus dikonsumsi dalam waktu 3-4 hari.
Teknik mencairkan dengan air dingin bisa lebih cepat, tetapi teknik ini memiliki risiko. Makanan beku tersebut harus dipastikan kedap udara dan air, sehingga bakteri dan kuman lainnya dalam air tidak masuk ke dalam makanan.
Sedangkan, teknik mencairkan dengan microwave merupakan metode tercepat dan dapat sekaligus memanaskan hingga suhu 165 derajat Fahrenheit (73 derajat Celcius).
Memanaskan makananÂ
Ketika memanaskan makanan sisa, pastikan suhu makanan mencapai 73 derajat Celcius untuk memastikan bakteri dan kuman lainnya tidak dapat berkembang. Anda juga bisa menggunakan teknik merebus atau mengukus. Kadar nutrisi dapat tetap dijaga agar tak banyak nutrisi yang hilang.
Caranya adalah dengan menutup wadah saat dipanaskan. Bila memungkinkan, gunakan microwave untuk memanaskan makanan, karena cara ini bisa menjaga nutrisi dan kandungan air di dalam makanan.