Liputan6.com, Jakarta - Saat berbicara tentang mainan edukatif untuk anak, puzzle menjadi salah satu yang pertama kali terlintas di pikiran. Mainan ini memang sangat populer untuk anak karena tak hanya banyak jenisnya, harganya pun tidak terlalu mahal.
Puzzle terdapat dalam berbagai bentuk, ukuran, serta tingkat kesulitan. Karena itu, puzzle cocok dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Meski banyak jenisnya, prinsip utama dari permainan puzzle adalah menyusun potongan gambar hingga menjadi sebuah bentuk utuh. Ada puzzle berbentuk balok, ada puzzle berbentuk kepingan, bahkan ada pula puzzle sebesar lantai.
Melansir laman Empowered Parents, Selasa (7/6/2022), permainan puzzle sangat penting untuk perkembangan balita dan anak di usia pra-sekolah. Puzzle juga membantu mengembangkan banyak keterampilan, serta merupakan permainan edukatif yang baik di tahun-tahun pertama usia anak.
Advertisement
Ya, stimulasi yang baik di tahun-tahun pertama usianya, membuat anak menjadi lebih mudah mempelajari banyak keterampilan di masa sekolah seperti mengenal huruf, menulis dan membaca.
Ternyata ada banyak manfaat bermain puzzle untuk tumbuh kembang anak. Berikut ini sejumlah manfaat bermain puzzle bagi tumbuh kembang anak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Melatih Konsentrasi Anak
Saat anak mendapatkan puzzle yang sesuai usia dan kemampuannya, ia pasti akan larut dalam permainan sampai berhasil menyelesaikan gambarnya dengan sempurna. Momen ini merupakan latihan konsentrasi yang sangat baik untuk anak.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Melatih Keterampilan Motorik Halus
Puzzle merupakan mainan yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan motorik halus (fine motor skill). Saat anak-anak memainkan potongan-potongan kecil dari puzzle, itu bermanfaat untuk memperkuat otot-otot jari mereka.
Bagaimana anak mengambil puzzle, membalikkan bagian-bagiannya, serta menyusunnya dengan hati-hati, tentulah membutuhkan kontrol motorik halus yang baik.
Sebagai orang tua, penting untuk Anda memastikan ukuran potongan puzzle sesuai dengan usia dan perkembangan anak. Misalnya, anak dengan usia yang lebih kecil sebaiknya diberikan puzzle ukuran lebih besar untuk dapat berlatih.
3. Melatih Keterampilan Motorik Kasar
Tak hanya fine motor skill, bermain puzzle juga bermanfaat untuk melatih gross motor skill atau motorik kasar. Pasalnya, saat bermain puzzle anak-anak perlu menggerakkan tubuh mereka.
Hal itu berguna untuk memperkuat otot-otot anak. Kemampuan motorik kasar dan halus ini sangat berguna untuk saat si kecil belajar untuk menulis atau menggengam sendok.
Advertisement
4. Melatih Koordinasi antara Mata dan Tangan
Saat memilih potongan puzzle yang tepat, anak pasti akan melakukan bongkar pasang beberapa kali. Ia akan memerhatikan gambar yang dibutuhkan, otak pun akan bekerja membayangkan versi gambar yang utuh dan mengarahkan tangan untuk mengambil potongan puzzlenya.
Proses yang tampak sederhana ini ternyata berpengaruh besar pada perkembangan anak, termasuk dalam melatih koordinasi mata dan tangannya.
5. Melatih Daya Ingat
Saat menyusun puzzle, anak akan berusaha mencari potongan yang memiliki gambar serta warna yang terhubung. Aktivitas itu tentunya membutuhkan daya ingat si kecil.
Anak mesti mengingat potongan puzzle sebelumnya agar bisa mencari puzzle berikutnya. Hal ini membuat otak si kecil terus aktif. Dengan begitu ingatan anak akan semakin terlatih jika sering bermain puzzle.
6. Belajar Memecahkan Masalah
Salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki anak adalah keterampilan memecahkan masalah (problem solving). Nah, lewat bermain puzzle, anak otomatis akan belajar untuk memecahkan masalah sambil bermain.
Agar mendapat manfaat yang optimal dari bermain puzzle, Anda perlu memerhatikan tingkat kesulitannya. Karena itu, pilihlah puzzle sesuai dengan kemampuan anak.
Puzzle yang terlalu mudah tidak akan membantu anak untuk berkembang. Sebaliknya, jika terlalu sulit anak justru akan merasa frustrasi. Jadi, berikanlah puzzle secara bertahap dan selalu dampingi anak saat bermain.
7. Meningkatkan Kesadaran Terhadap Ruang
Anak-anak butuh melakukan percobaan terlebih dahulu sebelum menyadari ukuran dari ruang dan benda di sekitarnya. Mereka tidak akan otomatis mengetahui jarak pendek, panjang, terlalu besar, atau terlalu kecil tanpa benar-benar mencobanya.
Bermain puzzle ternyata bermanfaat untuk melatih kesadaran spasial ini. Ketika anak berkali-kali membongkar pasang puzzle, anak sedang berlatih untuk melakukannya juga di dalam kepalanya.
Lama-lama, anak hanya perlu membayangkan untuk menyelesaikan puzzle di hadapannya. Kesadaran spasial ini penting sebagai pijakan awal anak belajar mengenal huruf dan angka, menulis, serta membaca.
Advertisement