Liputan6.com, Jakarta Jika Anda pernah mendengar ungkapan "percayalah pada usus Anda" atau merasa "kupu-kupu di perut Anda", maka Anda sadar bahwa ada hubungan yang sudah lama terjalin antara usus dan otak Anda. Tetapi ternyata keduanya memiliki hubungan yang bahkan lebih erat daripada yang mungkin Anda pikirkan.
Baca Juga
Advertisement
Faktanya, masalah saluran gastrointestinal (GI) atau pencernaan dapat bermanifestasi dalam suasana hati Anda. Di sisi lain, kesehatan usus yang buruk diketahui telah dikaitkan dengan peningkatan stres, kelelahan, dan kecemasan. Berikut ini 4 cara pencernaan Anda memengaruhi otak Anda seperti dihimpun dari Bestlifeonline.
1. Usus Anda bisa menjadi akar dari stres dan kecemasan Anda
Usus Anda adalah salah satu pintu gerbang utama ke otak Anda. Ini menyerap nutrisi dari makanan yang Anda makan, memengaruhi cara kerja otak Anda. Komunikasi bolak-balik antara otak dan usus Anda terjadi melalui jalur saraf vagus, yang memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh Anda untuk "beristirahat dan mencerna." Ketika bakteri berbahaya berkembang biak di usus Anda, itu dapat menyebabkan peradangan saraf vagus dan menyebabkan kadar kortisol Anda meningkat — yang menyebabkan peningkatan stres dan kecemasan.
Ini berarti pilihan makanan Anda mungkin menjadi akar dari stres dan kecemasan Anda. Makanan ultra-olahan tinggi gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh (seperti kue kering, daging olahan, permen, soda, kue kering, roti putih, dan pasta) menawarkan nilai gizi minimal. Makanan ini merusak fungsi usus dan meningkatkan kadar kortisol. Sebaliknya, makanan utuh dari sumber nabati dikemas dengan nutrisi dan bakteri usus bermanfaat yang dapat membantu memerangi peradangan dan mengurangi perasaan stres, kecemasan, dan kelelahan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Â
2. Usus Anda bisa jadi penyebab kabut otak atau susah fokus
Ketika pikiran Anda terus-menerus terasa lambat dan berkabut, adalah normal untuk berasumsi bahwa Anda akan menemui ahli saraf untuk mengatasi masalah Anda. Tetapi gangguan kesehatan usus mungkin menjadi penyebab utama kelelahan mental Anda.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Gastroenterology pada tahun 2015 menemukan bahwa usus yang sehat sangat penting untuk fungsi kognitif yang tepat. Kondisi GI umum yang dapat mengakibatkan kurangnya kejernihan mental termasuk penyakit celiac, penyakit Crohn, pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil (SIBO), sindrom iritasi usus (IBS), dan penyakit radang usus (IBD).
"Kesehatan usus dapat menyebabkan kabut otak, pingsan, dan sakit kepala," jelas Eddie L. Copelin II, MD, MHA, ahli gastroenterologi di Digestive Disease Medicine of Central New York.
"Mikrobioma usus membantu komunikasi antara lingkungan eksternal dan internal tubuh. Gangguan keseimbangan mikrobioma, seperti yang terlihat dalam kondisi medis seperti SIBO, dapat menyebabkan kembung, pingsan, kabut otak, dan sakit kepala karena malabsorpsi nutrisi dan dehidrasi. dari diare."
Â
Advertisement
3. Usus Anda memengaruhi kesehatan mental Anda
Jika Anda merasa sendu, kesehatan usus Anda bisa menjadi penyebabnya. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di Cureus menunjukkan hubungan yang kuat antara mikrobioma usus dan kesejahteraan mental.
Para peneliti menyimpulkan bahwa kesehatan usus secara signifikan dapat berdampak pada stres, kecemasan, depresi, dan kognisi. Selain itu, mikroba usus memengaruhi cara Anda berpikir dan bagaimana sumbu usus-otak berfungsi dalam "pengelolaan beberapa masalah dan gangguan kesehatan mental."
Menurut National Institutes of Health, gastroparesis (juga disebut pengosongan lambung yang tertunda) adalah kondisi pencernaan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Gastroparesis memperlambat atau menghentikan pergerakan makanan dari perut ke usus kecil Anda, memengaruhi koneksi usus-otak.
"Gastroparesis memberikan sensasi perasaan kenyang, dan sebagai imbalannya, individu secara tidak sengaja tidak ingin makan dan mungkin menurunkan berat badan," kata Copelin.
"Kondisi psikologis dapat mempengaruhi pencernaan, [menyebabkan] penurunan nafsu makan dari motilitas usus yang lambat. Kondisi ini termasuk depresi [dan kesehatan mental yang buruk]."
Gejala fisik gastroparesis termasuk mual, muntah, kepenuhan awal atau berkepanjangan, bersendawa, kembung, dan sakit perut. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini bersama dengan kesehatan mental yang buruk, konsultasikan dengan ahli gastroenterologi.
Â
4. Usus Anda dapat memicu penurunan kognitif
Peradangan usus kronis dapat menyebabkan peradangan saraf (radang otak) dan memicu penyakit neurodegeneratif. Demikian menurut artikel 2019 di Frontiers in Aging Neuroscience.
"Fungsi usus berperan dalam Alzheimer, demensia, gangguan bipolar, gangguan depresi mayor, Parkinson, dan skizofrenia melalui triliunan sel mikroba yang hidup di dinding usus kita," jelas Liudmila Schafer, MD, FACP, ahli onkologi medis dan pendiri The Doctor Connect.
"Sel-sel mikroba ini melepaskan bahan kimia yang mempengaruhi sistem kekebalan, yang mempengaruhi sistem saraf."
Jika Anda khawatir tentang kesehatan usus Anda dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi fungsi otak dan kesejahteraan mental Anda, kunjungi ahli gastroenterologi yang dapat membantu mengetahui akar dari kondisi mendasar Anda.
Advertisement