Liputan6.com, Jakarta - Durian dikenal dengan sebutan raja buah yang sangat terkenal di Asia Tenggara. Banyak orang suka menyantap durian karena rasanya yang nikmat dan wanginya yang khas hingga membuat ketagihan.
Buah yang memiliki duri dan berwarna hijau ini tumbuh di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Bahkan, setiap daerah memiliki jenis serta nama durian masing-masing, seperti durian montong dari Medan Sumatera Utara, atau durian musang king dari Malaysia.
Durian memang memiliki aroma yang menyengat. Namun, ternyata durian memiliki nutrisi yang tinggi jika dibandingkan dengan nutrisi buah-buahan yang lain.
Advertisement
Dilansir dari Healthline, Kamis (30/6/2022), durian termasuk ke dalam golongan buah yang kaya akan serat, vitamin B, vitamin C, dan nutrisi lain seperti karotenoid, polifenol, flavonoid, dan anthocyanin yang berfungsi sebagai antioksidan.
Selain itu, durian kaya akan karbohidrat, lemak, kalori, natrium, fosfor, protein, magnesium, dan folat. Karena itu, durian tentu dapat dijadikan sebagai salah satu daftar buah yang harus Anda konsumsi, karena dapat memberikan berbagai manfaat bagi tubuh Anda.
Berikut ini sejumlah manfaat durian untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui, yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Meringankan Rasa Sakit
Durian mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Ya, kekurangan vitamin C dapat menyebabkan berbagai macam masalah di tubuh Anda seperti nyeri sendi, sariawan, dan lain sebagainya. Kandungan vitamin C juga bisa menunjang sistem kekebalan tubuh Anda, sehingga Anda tak mudah sakit.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Selain vitamin C, durian juga kaya akan kandungan potasium. Potasium disebut bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang menjadi salah satu pemicu sakit jantung.
Selain itu, durian mengandung serat yang tinggi serta lemak tak jenuh. Dua nutrisi ini dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda.
3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Durian mengandung gula alami yang akan terfermentasi setelah terpapar bakteri usus selama proses pencernaan.
Proses ini dapat menghasilkan prebiotik, memberi makan bakkteri asam laktat yang berfungsi pada mikrobioma usus, serta mendukung fungsi pencernaan dan kesehatan usus besar. Selain itu, kandungan seratnya juga membantu melancarkan buang air besar.
4. Meningkatkan Kesehatan Janin dalam Rahim
Durian juga kaya akan vitamin B, terutama folat. Folat merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan di masa kehamilan, sebab dapat membantu proses perkembangan janin secara tepat melalui saraf pusat.
Selain itu, mengonsumsi durian juga dapat meningkatkan kesuburan Anda dan pasangan. Meski demikian, Anda tetap harus berhati-hati. Pasalnya, terlalu banyak mengonsumsi durian dapat menimbulkan efek yang berbahaya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ini, terutama jika Anda baru pertama kali mengonsumsinya.
Advertisement
5. Melawan Infeksi
Durian mengandung antioksidan yang tinggi. Selain itu, kulitnya juga mengandung senyawa antibakteri untuk melawan infeksi.
6. Mencegah Kekurangan Gizi pada Orang Tua
Umumnya, lansia rentan mengalami penurunan berat badan dan kekurangan nutrisi yang disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena berkurangnya nafsu makan.
Mengonsumsi durian disebut bisa menjadi salah satu cara meningkatkan kembali nafsu makan yang hilang. Selain itu, kandungan thiamin di dalamnya dapat mengurangi risiko terkena alzheimer.
7. Menurunkan Gula Darah
Indeks glikemik yang dikandung durian lebih rendah jika dibandingkan dengan buah tropis lainnya. Karena itu, mengonsumsi durian tidak akan meningkatkan gula darah Anda secara drastis.
Namun, ada dampak buruk mengonsumsi durian. Durian memang memiliki rasa yang lezat dan kaya akan manfaat. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, durian juga bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Konsumsi durian secara berlebihan tentu akan berisiko memberikan efek tidak baik bagi ginjal Anda, terutama jika Anda menderita penyakit ginjal stadium akhir.