Sukses

Ahli: Orang Berantakan pada dasarnya Jenius dan Imajinatif

Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang yang berantakan pada dasarnya adalah orang-orang jenius yang produktif dan imajinatif.

Liputan6.com, Jakarta Ketika Anda masih anak-anak, Anda mungkin dituntut untuk percaya oleh masyarakat bahwa kamar yang berantakan sama dengan pikiran yang berantakan. Hal ini pun menjadi anggapan yang banyak diyakini kebenarannya oleh banyak orang. 

Tetapi seorang profesor bernama John Haltiwanger percaya bahwa orang yang berantakan secara keliru dituduh sebagai pemalas. Ruang kerja yang kacau, menurutnya, tidak sama dengan pikiran yang kacau.

"Kita hidup di dunia yang sangat formula dan dapat diprediksi. Masyarakat terus-menerus berusaha untuk menjaga ketertiban, dalam setiap arti kata," katanya dilansir dari Yourtango. "Tapi itu semua ilusi."

Jadi, jika Anda adalah orang yang berantakan yang menghadapi banyak pandangan menghakimi, berikut adalah tiga hal yang perlu diingat tentang mengapa tidak apa-apa untuk tidak teratur. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang yang berantakan pada dasarnya adalah orang-orang jenius yang produktif dan imajinatif.

1. Semua orang akan berantakan pada waktunya 

Haltiwanger percaya bahwa menjadi rapi dan teratur itu perlu dan bahkan indah. Namun, orang juga harus belajar menerima kekacauan, karena tidak ada yang tetap rapi. Semuanya kembali kacau di kemudian hari.

"Orang-orang yang tidak terorganisir telah melihat cahaya. Mereka tidak akan membiarkan hidup mereka didikte oleh kepatutan dan konvensi," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2. Anda menemukan inspirasi dalam kekacauan

Tahukah Anda bahwa banyak orang terkenal dan sukses justru berantakan? Roald Dahl, J.K. Rowling, dan bahkan si jenius besar Albert Einstein. Dalam A Perfect Mess: The Hidden Benefit of Disorder, penulis Eric Abrahamson dan David H. Freedman mengatakan, "Di meja yang berantakan, pekerjaan yang lebih penting dan mendesak cenderung tetap berada di dekat dan di dekat bagian atas kekacauan, sedangkan pekerjaan yang dapat diabaikan dengan aman. barang-barang cenderung terkubur ke bawah atau dekat belakang, yang masuk akal."

Pada saat yang sama, sebuah studi oleh Kathleen Vohs dari University of Minnesota Carlson School of Management menemukan bahwa lingkungan yang berantakan membantu meningkatkan kreativitas.

"Lingkungan yang tidak teratur tampaknya menginspirasi untuk melepaskan diri dari tradisi, yang dapat menghasilkan wawasan segar," katanya. "Lingkungan yang teratur, sebaliknya, mendorong konvensi dan bermain aman."

3. Orang berantakan dikatakan berani dan spontan

"Mereka mengikuti arus, bukan berenang melawan arus," kata Haltiwanger. Alih-alih mengkhawatirkan detail kecil, orang yang berantakan cenderung fokus pada gambaran besar. Mereka lebih suka memusatkan seluruh waktu dan perhatian mereka pada tugas penting yang dihadapi daripada mengkhawatirkan hal-hal lain. Menurut Haltiwanger, ini membuat mereka lebih berjiwa petualang dan mau melakukan lompatan, dibandingkan dengan orang yang terorganisir.

Tidak ada yang salah dengan organisasi, tetapi juga tidak ada yang salah dengan kekacauan. Biarkan lingkungan Anda yang berantakan menginspirasi Anda dan cobalah untuk tidak khawatir membersihkannya sekarang. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara organisasi dan kekacauan.

"Ada kesederhanaan dan keindahan dalam menjalani kehidupan yang berantakan, itulah mengapa menghasilkan individu yang tercerahkan dan inovatif," katanya.

3 dari 3 halaman

Makna Positif di Balik Perilaku Orang yang Terlihat Berantakan dan Jorok

Selama ini kita menganggap bahwa penampilan bersih adalah hal sangat positif dan menganggap penampilan berantakan itu tidak baik. Penampilan yang berantakkan juga lekat dengan kehidupan yang tidak teratur.

Banyak pula orang beranggapan jika mereka yang berpenampilan berantakan tidak akan bisa mengurus hal lain, lantaran dirinya saja tidak bisa dijaga. Namun, ahli mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki penampilan berantakan tak semuanya seperti itu.

Ada sisi positif dari mereka yang memiliki gaya tersebut, demikian dikutip dari laman Brightside, Jumat (20/5/2022). Menurut sebuah studi pada 2013, orang-orang dapat menghasilkan ide-ide yang lebih kreatif ketika mereka berada di ruang yang tidak rapi. Mereka siap mencoba hal-hal baru dan terbuka terhadap inovasi.

Misalnya di ruang kerja. Ruang kerja adalah salah satu tempat paling menarik yang ada di dalam rumah. Kerap kali benda yang ada di atas meja kerja berantakan atau diselimuti debu.

Mereka yang punya kebiasaan membiarkan debu pada benda-benda di atas meja atau membuat meja berantakan digambarkan sebagai seseorang dengan kepribadian yang kreatif dan inventif.

Meski terkesan jorok, di lain sisi mereka yang melakukannya identik dengan seseorang yang memiliki ide-ide yang tak biasa dan sangat kreatif. Selain urusan ruang kerja, cara meletakkan baju kotor juga menggambarkan sisi positif.