Sukses

Studi: Pria Berisiko Meninggal karena Kanker Kulit Daripada Wanita

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan pria lebih mungkin meninggal karena melanoma daripada wanita.

Liputan6.com, Jakarta - Kanker kulit terjadi karena pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal, yang sebagian besar berkembang pada kulit yang terpapar sinar matahari.

Namun, ini tidak perlu karena bisa juga terjadi di area yang tidak sering terkena sinar matahari langsung. Tiga jenis utama kanker kulit termasuk karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dan melanoma.

Melanoma adalah kanker kulit paling invasif dan memiliki risiko kematian tertinggi. Itu terjadi ketika melanosit, sel penghasil pigmen yang memberi warna pada kulit menjadi kanker.

Pria perlu berhati-hati dari kanker ini, karena data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan pria lebih mungkin meninggal karena melanoma daripada wanita.

Melansir dari Times of India, Sabtu (16/7/2022), menurut data dari 2012 hingga 2016, sekitar 77.698 kasus baru melanoma terjadi di AS setiap tahun. 45.854 di antaranya adalah di antara pria dan 31.845 di antara perempuan.

Tingkat insiden tertinggi kanker kulit di antara laki-laki kulit putih non-Hispanik (34,9 per 100.000) dan tingkat terendah di antara perempuan kulit hitam (0,9 per 100.000).

Di antara orang kulit putih, data menemukan bahwa laki-laki meninggal karena kanker kulit lebih dari dua kali lipat tingkat perempuan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Sikap pria terhadap perlindungan matahari

Cancer Research UK menemukan bahwa hanya kurang dari seperempat pria yang disurvei selalu melindungi diri dari sinar matahari.

Seperempat pria mengatakan mereka tidak merasa sinar matahari cukup kuat untuk memakai pelindung matahari. 23 persen mengatakan mereka tidak terlalu memikirkan perlindungan matahari saat berpergian.

Faktanya adalah bahwa terbakar sinar matahari hanya sekali setiap dua tahun bisa melipatgandakan risiko kanker kulit Anda. Bahkan dalam cuaca mendung, sinar matahari bisa menyebabkan kerusakan sel-sel kulit, sehingga setiap individu dianjurkan untuk aman berada di bawah sinar matahari.

Bila digunakan dengan benar, tabir surya bisa mengurangi risiko melanoma dan jenis kanker kulit lainnya. Menjadikan kebiasaan sehari-hari untuk mengoleskan tabir surya saat penting karena paparan UV bersifat kumulatif dari waktu ke waktu.

Menurut sebuah studi dari Journal of American Academy of Dermatology, wanita lebih cenderung memakai tabir surya dibandingkan pria.

 

3 dari 4 halaman

Nyeri tubuh di area ini bisa jadi pertanda kanker

Nyeri tubuh bisa mengindikasikan kanker. Namun, itu bukan gejala awal, tapi sinyal bahwa kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh termasuk saraf dan organ.

Namun, seberapa banyak rasa sakit yang Anda rasakan atau alami tergantung pada beberapa faktor termasuk jenis kanker yang Anda alami, seberapa parah stadiumnya dan area di mana ia berada.

Kebanyakan individu menyadari nyeri kanker yang akut dan kronis, tapi ada jenis nyeri kanker yang belum pernah Anda dengar.

Nyeri kanker bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Sebagian besar nyeri kanker disebabkan ketika tumor menekan tulang, saraf atau organ lain dalam tubuh.

Di lain waktu, nyeri kanker bisa dipicu oleh pengobatan lanjutan yang diterima seseorang untuk penyakit tersebut. Misalnya, obat kemoterapi tertentu bisa menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.

Demikian pula, radioterapi bisa menyebabkan kerusakan tertentu pada kulit, yang menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit.

4 dari 4 halaman

Jenis nyeri kanker

1. Somatik

Nyeri somatik adalah jenis nyeri yang paling umum dialami oleh pasien kanker. Hal ini ditandai dengan rasa sakit, berdenyut atau nyeri kram yang terlokalisir intermiten dan konstan.

2. Neuropatik

Nyeri neuropatik adalah jenis lain dari nyeri kanker yang disebabkan oleh kerusakan saraf baik dari kanker itu sendiri atau karena perawatan seperti kemoterapi, radioterapi dan/atau pembedahan.

Jenis rasa sakit ini diidentifikasi dengan sensasi terbakar atau kesemutan.

3. Visceral

Nyeri visceral merupakan 28% dari nyeri terkait kanker. Jeroan mengacu pada organ internal di dalam rongga tubuh seperti dada, perut atau panggul.

Setiap rasa sakit di daerah tersebut disebut nyeri visceral. Dalam hal kanker, ketika tumor menekan satu atau lebih dari organ-organ ini, itu bisa menyebabkan rasa sakit yang berdenyut.

4. Nyeri akut dan kronis

Nyeri akut biasanya disebabkan oleh aktivitas yang bisa diidentifikasi seperti cedera dan biasanya bersifat jangka pendek, yang berarti bisa datang dan pergi dari waktu ke waktu. Di sisi lain, nyeri kronis bisa bertahan selama berbulan-bulan.