Liputan6.com, Jakarta - Kanker perut, juga disebut kanker lambung, disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali pada lapisan dalam perut. Kanker bermanifestasi tergantung pada jenis kanker dan jenis sel atau organ yang terkena.
Kanker perut jarang menghasilkan tanda-tanda peringatan pada tahap awal atau tanda-tandanya bisa tidak jelas. Kanker lambung telah dikaitkan dengan satu erupsi kulit, terutama di wajah. Biasanya bisa terjadi pada tahap awal penyakit.
Melansir dari Times of India, Rabu (20/7/2022), menurut laporan yang diterbitkan dalam penelitian Chinese Journal of Cancer, kanker lambung bisa menyebabkan kelainan kulit langka yang disebut Papuloerythroderma of Ofuji (PEO).
Advertisement
Manifestasi khasnya adalah papula kemerahan difus (benjolan pada kulit), infiltrasi, pembengkakan dan deskuamasi (kulit mengelupas) di hampir seluruh tubuh, terutama di wajah.
Seiring dengan kulit Anda, itu juga bisa mempengaruhi lendir, pelengkap kulit dan kelenjar getah bening. Kondisi kulit juga disertai dengan rasa gatal.
Terlepas dari kondisi kulit, tanda-tanda pertama kanker perut termasuk nafsu makan yang buruk, penurunan berat badan secara tiba-tiba, sakit perut dan ketidaknyamanan atau pembengkakan di perut.
Tanda-tanda lain dari penyakit ini termasuk mulas, gangguan pencernaan, mual dan muntah, yang bisa dengan atau tanpa darah. Selain itu, Anda juga merasa kenyang terlalu cepat setelah makan hanya sedikit makanan. Hemoglobin rendah juga bisa menjadi tanda kanker perut.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bagaimana kanker berkembang
Kanker perut berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Ini dimulai dengan perubahan pra-kanker di lapisan dalam perut, sebelum kanker berkembang.
Perubahan awal ini jarang menimbulkan gejala dan seringkali tidak terdeteksi. Terlebih lagi, kanker perut bisa menyebabkan gejala dan hasil yang berbeda, tergantung pada bagian perut mana mereka memulainya.
Advertisement
Faktor risiko kanker lambung
Mayoritas individu yang didiagnosis dengan kondisi tersebut cenderung berusia di atas 60 tahun. Salah satu faktor risiko utama kanker perut adalah pola makan Anda.
Diet tinggi asin, makanan asap dana car secara diet rendah buah dan sayuran bisa meningkatkan risiko terkena kanker perut.
Faktor risiko untuk kondisi ini juga termasuk riwayat iritasi atau peradangan perut yang persisten, operasi perut sebelumnya, atau riwayat penyakit dalam keluarga.
Penyakit refluks gastroesofagus, obesitas, dan merokok juga bisa meningkatkan peluang seseorang terkena kanker lambung.
Cara mencegah kanker lambung
Makan makanan yang penuh dengan buah-buahan bewarna dan sayuran hijau bisa mengurangi risiko kanker kulit. Juga termasuk banyak makanan gandum, seperti roti gandum, sereal, pasta dan nasi.
Para peneliti juga menemukan bahwa membatasi jumlah alkohol dan menghindari produk tomat juga bisa membantu dalam pencegahan kanker. Menghindari makanan acar, daging asin dan ikan juga bisa membantu melindungi perut Anda.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan makanan nabati mengurangi risiko kanker perut yang fatal pada pria, tetapi tidak pada wanita.
Latihan fisik juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker. Penting untuk menjaga berat badan yang sehat jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
Berhenti merokok juga akan mencegah risiko kanker perut, dan jangan mulai merokok jika Anda tidak merokok saat ini.
Advertisement