Liputan6.com, Jakarta - Depresi mempengaruhi lebih dari 16,1 juta orang dewasa Amerika setiap tahun. Satu gejalanya meliputi perasaan sedih yang terjadi terus-menerus, dan kehilangan minat dan kesenangan dalam hidup.
Baca Juga
Advertisement
Makan dengan asupan gizi baik dan seimbang telah diketahui dapat membantu menangkal penyakit kronis, seperti kanker hingga penyakit jantung. Lalu bagaimana dengan resiko penyakit kejiwaan atau kesehatan mental?
Sebuah studi dalam The European Journal of Nutrition menunjukkan fakta terbaru bahwa asupan tinggi sayuran dan buah juga dapat mengurangi resiko terkena depresi, atau bahkan mampu menjaga kesehatan mental seseorang.
“Orang yang makan lebih banyak buah dan sayuran memiliki resiko depresi 20% lebih rendah,” kata Simone Radavelli-Bagatini, kandidat PhD Nutrition di Institute for Nutrition Research di Edith Cowan University, Australia.
Para peneliti menemukan hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan resiko depresi. Tetapi, tidak semua sayuran dan buah memberikan hasil yang sama.
“Menariknya, sayuran berwarna kuning, oranye, merah, dan berdaun hijau memiliki hubungan yang lebih kuat dengan resiko depresi yang lebih rendah,” kata Radavelli-Bagatini.
“Mengonsumsi empat hingga enam sayuran berbeda sehari dikaitkan dengan resiko depresi 24% hingga 42% lebih rendah,” papar Radavelli-Bagatini lebih lanjut.
Melansir dari Verywellfit, Jumat (22/7/2022), para peneliti menegaskan, setidaknya kita perlu mengonsumsi satu buah dan satu mangkuk sayuran per hari untuk merasakan manfaatnya tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hubungan antara buah dan sayur dengan kesehatan mental atau depresi
Buah dan sayur dipenuhi dengan berbagai nutrisi yang bekerja secara sinergis untuk memerangi penyakit. Mereka dapat berdampak pada segala hal mulai dari jantung, otak, hingga kesehatan hormonal.
“Depresi telah dikaitkan dengan stres oksidatif dan peradangan di otak, dan banyak komponen dalam buah dan sayuran memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, seperti karotenoid, flavonoid, dan vitamin K, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental,” kata Radavelli-Bagatini.
Selain itu, beberapa asam amino dan mineral yang ada dalam buah dan sayuran tampaknya meningkatkan hormon bahagia, seperti serotonin dan dopamin. Hormon ini mengatur suasana hati dan meningkatkan perasaan positif dan kebahagiaan pada orang yang rutin mengonsumsi buah ataupun sayur segar setiap harinya.
Fakta mengejutkan dari buah atau sayur yang mampu memerangi depresi, ternyata tidak mengejutkan bagi Anya Rosen, MS, RD, LD, CPT, seorang ahli diet obat fungsional yang berbasis di New York City.
“Sayuran dan buah-buahan kaya vitamin A,C, E dan fitonutrien lain yang berperan sebagai antioksidan,” kata Rosen.
“Banyak gangguan mood, termasuk depresi, terkait dengan stress. Antioksidan membantu memerangi stres oksidatif di otak, yang meningkatkan fungsi neurotransmitter yang optimal.”
Rosen menambahkan bahwa makanan nabati juga merupakan sumber probiotik, yang membantu mempromosikan mikrobioma yang kuat.
“Kesehatan usus dan mental berjalan beriringan,” tegas Rosen.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Apa yang sebaiknya kita makan untuk jaga kesehatan mental?
Dalam memeliharan kesehatan mental, sangat penting untuk bekerjasama dengan penyedia layanan kesehatan atau profesional, untuk rencana yang kuat mencakup perubahan pola makan, konseling, suplemen dan pengobatan.
“Untuk klien yang berjuang melawan depresi, saya merekomendasikan diet omnivora yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan berprotein berkualitas tinggi seperti telur, unggas, daging, makanan laut, dan produk olahan susu,” kata Rosen.
Dia menjelaskan bahwa makanan hewani adalah adalah sumber yang kaya vitamin B dan asam amino, yang memainkan peran utama dalam gangguan suasana hati, dan biji-bijian membantu meningkatkan serotonin atau hormon perasaan-baik.
Suplemen termasuk omega-3 dan vitamin D juga dapat membantu memperbaiki suasana hati, kata Erica Rew Sparks, MDS, RD/LD, pemilik Nutritious Living, LCC. Sementara itu, alkohol (terutama dalam jumlah tinggi) dapat memperburuk depresi. Apabila Anda tetap ingin mengonsumsi alkohol, itu harus dalam jumlah sedang,” kata Rew Sparks.
“Untuk pria, sekitar satu hingga dua gelas minuman per hari. Sedangkan wanita, hanya satu gelas per hari,” kata Rew lebih lanjut.
Rosen juga menyarankan untuk mengurangi gula tambahan dan minyak inflamasi, yang dapat meningkatkan stres oksidatif dan berdampak negatif pada usus, dan mengganggu suasana hati.
Selain itu, Anda juga perlu membatasi makanan berkafein seperti kopi, terutama pada malam hari karena dapat mengganggu tidur dan berdampak pada munculnya rasa depresi.
Ketahui 4 Tanda Seseorang Alami Depresi, Sering Tak Disadari
Ketahui beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami depresi dan membutuhkan bantuanmu, seperti melansir dari Pinkvilla, Senin (18/4/2022).
1. Penarikan sosial secara tiba-tiba
Jika seseorang yang Anda kenal yang telah menjadi kupu-kupu sosial selama berteman denganmu tapi tiba-tiba mulai menarik diri dari lingkungan dan memutuskan semua kontak sosial, ada kemungkinan dia mengalami Depresi.
Jadi, jika Anda melihat tanda seperti itu, pastikan untuk mendapat kepercayaan diri mereka dan buat mereka berbicara tentang apa yang mengganggu mereka.
Setelah Anda yakin, itu adalah depresi, atau bahkan jika Anda tidak yakin, yakinkan mereka untuk mencari bantuan profesional.
2. Perasaan bersalah
Jika seseorang selalu menyalahkan dirinya sendiri dan berada dalam cengkeraman rasa bersalah dan kurang percaya diri, yang belum pernah terjadi sebelumnya, itu menandakan bahwa mereka mengalami depresi.
Perasaan seperti itu bisa memicu pikiran untuk bunuh diri, jadi penting untuk meyakinkan orang tersebut bahwa tidak ada yang salah dengan mereka dan apa pun yang terjadi bukanlah kesalahan mereka.
Mereka akan membutuhkan kepastian yang konstan dan keyakinanmu. Juga, mencari bantuan profesional sejak awal sangat disarankan.
Advertisement
Tanda depresi lainnya
Selain sering merasa bersalah dan menarik diri dari lingkungan sosial, tanda-tanda depresi juga menyangkut hal lain, seperti berikut:
3. Kurangnya minat dalam aktivitas sehari-hari
Tanda lain dari seseorang yang mengalami depresi adalah kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari. Jika Anda mengenal seseorang yang dulunya sangat bersemangat untuk melakukan hal-hal kecil dan sekarang menghindarinya, ada kemungkinan mereka mengalami depresi.
Jadi, bicarakan dengan mereka tentang hal itu dan berikan bantuan.
4. Kecemasan, stres dan perilaku gelisah
Tanda penting lainnya yang membuktikan bahwa seseorang mengalami depresi adalah kecemasan yang terus-menerus, tingkat stres yang tinggi dan perilaku gelisah.
Jika seseorang tampak gelisah dan tidak nyaman dan tidak memperhatikan apa yang Anda katakan kepada mereka, atau sering menangis, ada kemungkinan mereka mengalami depresi. Jadi, atasi masalahnya, hubungi mereka dan bantu mereka melewatinya.