Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Brasil berakhir di ruang gawat darurat minggu lalu, setelah mencoba melakukan operasi hidung pada dirinya sendiri, menggunakan tutorial YouTube dan lem super.
Baca Juga
Advertisement
Anda dapat menemukan segala macam tutorial DIY di YouTube akhir-akhir ini, dan itu tampaknya termasuk operasi hidung juga. Namun, hanya karena seseorang mengatakan Anda tidak harus menjadi dokter untuk melakukan operasi terutama jika itu pada diri Anda sendiri, itu bukanlah ide yang baik.
Sayangnya, seorang pria asal Sao Paolo benar-benar mencoba melakukan operasi hidung sendiri menggunakan video YouTube sebagai panduan dan berakhir di Unit Perawatan Darurat Campo Limpo dengan luka yang terinfeksi.
Pria itu mengatakan kepada dokter bahwa dia tidak menggunakan sarung tangan untuk melakukan prosedur dan tidak membersihkan lukanya agar tidak membuka jahitannya.
Pria itu, yang namanya tidak diungkapkan oleh rumah sakit, mengatakan kepada dokter THT bahwa dia mendapat ide untuk melakukan operasi hidungnya sendiri di YouTube, dan bahwa dia menggunakan alkohol untuk mendisinfeksi area tersebut, dan menganestesinya untuk menghilangkan rasa sakit. Setelah dia selesai "operasi", dia menggunakan benang penyerap diri dan lem super untuk menutup lukanya.
“Lembarnya menjelaskan bahwa, setelah disambut oleh tim medis kesehatan mental, pasien menjalani perawatan oleh tim oral dan maksilofasial (BMF), yang melakukan pembersihan luka, pembalutan, dan bimbingan tentang perawatan yang diperlukan,” tulis sebuah siaran pers rumah sakit.
“Pasien dipulangkan dari rumah sakit pada hari yang sama, selain dirujuk untuk kunjungan kembali dengan spesialisasi BMF.”
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dapat menyebabkan kematian
Calon ahli bedah muncul di rumah sakit pada 21 Juli lalu, tetapi kasusnya baru diungkapkan oleh media kemarin. Sekarang sorotan pada apa yang disebut video "rhinoplasti rumah" yang diduga mengajarkan orang bagaimana membuat hidung mereka lebih kecil atau lebih tipis.
Dokter memperingatkan bahwa prosedur bedah amatir semacam itu tak hanya dapat menyebabkan efek sebaliknya dari yang diinginkan, tapi juga menyebabkan kematian.
Perhimpunan Bedah Plastik Brasil (SBCP) juga menerbitkan pernyataan peringatan di situs resminya, mengklarifikasi bahwa operasi hidung, selain menjadi tindakan medis eksklusif, memerlukan spesialisasi dan kualifikasi untuk melakukannya.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya seseorang melakukan operasi pada dirinya sendiri. Pada tahun 2016, seorang insinyur Inggris mengoperasi dirinya sendiri setelah dimasukkan dalam daftar tunggu yang panjang.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Apa Itu Prosedur Tanam Benang Hidung?
Permintaan prosedur tanam benang hidung tengah digandrungi. Setidaknya itulah yang diklaim Head Aesthetic Doctor di Clariskin Surabaya, dr. Junivan Juvinivan Lindra, dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini.
Prosedur ini jadi favorit, ia menambahkan, karena bentuk hidung maupun anatomi area pangkal hidung mayoritas masyarakat Indonesia tidak tinggi. Ada juga yang ujung hidungnya melebar, sehingga banyak pasien merasa tidak percaya diri, ia mengklaim. Ivan menyebut, "Treatment hidung ini memberi kesan berbeda secara signifikan dari tampilan sebelumnya."
Mengakomodasi permintaan itu, PT Regenesis Indonesia menghadirkan teknologi Ultra V Hiko PCL yang dibawa dari Korea Selatan. Tindakan dengan teknologi itu diklaim memiliki ketahanan lebih lama, yakni sekitar 1,5 tahun dan lebih elastis.
Penawaran itu jadi pilihan pasien daripada operasi hidung yang jauh lebih sakit. Ivan mengatakan, bentuk hidung merupakan "pusat wajah" yang menunjang penampilan lebih menarik.
Pemasangan benang hidung sendiri disebut kurang dari 15 menit. Sebagai penegasan, teknologi tanam benang berbeda dengan operasi hidung. dr. Ivan menjelaskan, "(Prosedur) tanam benang itu hanya menaruh benang ke dalam rongga hidung. Itu mengapa berbeda sekali dengan nose job yang bisa mengubah bentuk (hidung) secara langsung."
Diana Putri, seorang desainer yang tertarik menjalani prosedur tanam benang saat konferensi pers, mengatakan, "Hasilnya pun natural tanpa rasa sakit dan proses pengerjaannya cepat."
Diakui memang banyak kontroversi perihal prosedur tanam benang di Indonesia. Namun, jika pemasangannya benar dan ditangani dokter yang tepat, tanam benang tidak akan membahayakan hidung, apalagi menyebabkan infeksi.
"Semua pasien bisa melakukan tanam benang. Benang yang sudah ditanam akan diserap jadi jaringan ikat. Itu bertahan dengan sangat lama dan menghasilkan kolagen. Jadi, pasien yang sudah (menjalani prosedur) tanam benang sebelumnya kemungkinkan akan mendapat bentuk hidung yang semi permanen," tambah dr Ivan.
Ia menyebut, pasien prosedur tanam benang seharusnya bisa diajak bekerja sama untuk mendapat hasil maksimal. Ini termasuk menjalankan prosedur tertentu yang sudah dianjurkan dokter agar tidak terjadi komplikasi.