Liputan6.com, Jakarta - Serangan jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Melansir dari Times of India, Rabu (3/8/2022), menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 17,9 juta individu meninggal karena CVD pada tahun 2016, mewakili 31% dari semua kematian global.
Dari data kematian tersebut, badan kesehatan global menunjukkan bahwa 85% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
Salah satu alasan utama di balik angka yang mengkhawatirkan tersebut adalah kemampuan penyakit untuk menyerang secara tiba-tiba dan tanda tanda atau gejala sebelumnya.
Advertisement
Bahkan jika gejalanya muncul, mereka mudah disalahartikan atau disalahpahami sebagai sesuatu yang umum seperti gangguan pencernaan atau mulas.
Adapun tanda peringatan serangan jantung yang harus diwaspadai. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sebagian besar serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit atau yang hilang dan muncul kembali.
Ketidaknyamanan bisa terasa seperti tekanan yang tidak nyaman, meremas, kepenuhan atau rasa sakit. Merasa lemah, pusing, atau pingsan. Anda juga bisa berkeringat dingin.
American Heart Association (AHA) menyarankan gejala serangan jantung bisa bervariasi pada pria dan wanita.
“Seperti pada pria, gejala serangan jantung yang paling umum pada wanita adalah nyeri dada (angina) atau ketidaknyamanan. Tapi wanita lebih mungkin mengalami beberapa gejala umum lainnya daripada pria, terutama sesak napas, mual/muntah dan punggung atau rahang,” jelasnya.
Baca Juga
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanda yang muncul di telinga
Tanda lain yang sangat tidak biasa yang mencakup telinga disebut ‘tanda Frank’, yang merupakan lipatan diagonal di cuping telinga memanjang dari tragus melintasi lobules ke tepi belakang daun telinga.
Kondisi ini dinamai Sanders T.Frank, yang pertama mengamati lipatan pada pasien dengan nyeri dada dan penyumbatan arteri koroner.
Yang mengatakan, telah diduga terkait dengan patologi jantung, dan telah sangat terkait dengan aterosklerosis arteri koroner.
Namun, tidak ada jawaban pasti atau bukti kuat untuk membuktikan hal yang sama.
Advertisement
Tanda-tanda Frank bisa menunjukkan sesuatu yang lain
Ada beberapa teori di balik tanda Frank. Laporan menunjukkan bahwa tanda Frank bisa menjadi predictor infark serebral. Ini juga telah dikaitkan dengan penuaan dini dan hilangnya serat dermal dan pembuluh darah.
Tingkat keparahan bisa bervariasi dari Grade 1 hingga Grade 3
Grade 1 termasuk sedikt kerutan di daun telinga. Grade 2a melibatkan lipatan superfisial di daun telinga. Tingkat 2b adalah ketika lipata menyebar lebih dari setengah di daun telinga dan akhirnya, tingkat 3 melibatkan lipatan yang dalam di seluruh daun telinga.
Ada banyak faktor risiko lain untuk serangan jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi yang memiliki beberapa faktor risiko.
Menurut Mayo Clinic, pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas memiliki risiko lebih besar tekanan serangan jantung daripada pria dan wanita yang lebih muda.
Selain itu, orang dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes dan sindrom metabolik lebih rentan terhadap serangan jantung.
Advertisement