Sukses

Berkisah Tentang Perjuangan Pahlawan, Ini 10 Film Tentang Kemerdekaan Indonesia

Berikut ini 10 judul film Indonesia bertema perjuangan yang cocok dinikmati di HUT RI tanggal 17 Agustus mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Agustus memang identik dengan kemerdekaan Indonesia. Bagaimana tidak, di bulan Agustus Hari Kemerdekaan Indonesia dirayakan tepatnya pada 17 Agustus. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenang perjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan Indonesia salah satunya dengan mengenang kembali jasa para pahlawan Indonesia melalui film-film bertema perjuangan.

Rupanya ada banyak film Indonesia yang mengambil tema perjuangan tokoh-tokoh tanah air demi meraih kemerdekaan Indonesia. Berikut ini 10 judul film Indonesia bertema perjuangan yang cocok dinikmati di HUT RI tanggal 17 Agustus mendatang.

November 1928 (1979)

Film bertema perjuangan yang pertama adalah November 1828, disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini bercerita tentang penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.

November 1928 berhasil memenangkan 7 penghargaan dari Festival Film Indonesia 1979 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.

Janur Kuning (1979)

Janur Kuning menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut pasukan sekutu. Janur Kuning berkisah tentang seorang perwira muda, Letkol Soeharto, yang meyakinkan Jenderal Sudirman untuk kembali ke Yogyakarta. Film Janur Kuning juga pernah masuk nominasi pada Piala Citra untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik.

Doea Tanda Mata (1985)

Film Doea Tanda Mata berkisah tentang dua orang perwira berlatar belakang beda yang berjuang bersama. Film ini diproduksi oleh Cinema Delapan dan Benoa, dengan produser Alfani Wiryawan. Dalam penggarapannya, tim produksi melakukan riset mendalam untuk mendapatkan informasi terkait kehidupan dan kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang kala itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

2 dari 3 halaman

Tjoet Nja Dhien (1988)

Film Tjoet Nja Dhien merupakan film biografi yang menceritakan tentang perjuangan seorang wanita asal Aceh bernama Tjoet Nja Dhien. Film ini berkisah tentang perjuangan Tjoet Nja Dhien saat melawan penjajahan Belanda pada masa perang Aceh. Tjoet Nja’ Dhien berhasil memenangkan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Bahkan, beberapa waktu lalu, film ini direstorasi di Belanda, dan ditayangkan kembali di bioskop.

Merah Putih (2009)

Film Merah Putih merupakan kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional. Film ini dirilis pada 2009, dan mengisahkan mengenai peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947. Merah Putih diperankan secara apik oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya. Merah Putih merupakan film pertama dari trilogi film bertema perjuangan lainnya, yaitu Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).

Soekarno (2013)

Film Soekarno adalah karya sutradara ternama Hanung Bramantyo. Film ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. Film Soekarno menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo. Film dengan durasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.

Tjokroaminoto (2015)

Tjokroaminoto merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015 silam. Film ini mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia. Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo. Film Tjokroaminoto berhasil memenangkan tiga kategori pada Festival Film Indonesia 2015, yakni Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik. 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Battle of Surabaya (2015)

 

Berbeda dengan film lainnya, film bertema perjuangan Indonesia kali ini menggunakan tampilan animasi 2 dimensi. Film animasi Battle of Surabaya ini diproduksi oleh MSV Pictures, dan disutradarai oleh Aryanto Yuniawan.

Battle of Surabaya sendiri mengisahkan tentang petualangan Musa, seorang remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. Kisah dan animasi Battle of Surabaya mendapatkan berbagai penghargaan film ternama.

Beberapa di antaranya adalah Best Animation di Milan International Film Festival 2017, Best Animation dalam Berlin International Film Festival 2017, Best Animation dalam Nice International Film Festival 2017, dan masih banyak lagi.

Kartini (2017)

Film Kartini digarap oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo dan pertama kali dirilis pada 2017 dengan Dian Sastrowardoyo ditunjuk sebagai pemeran Kartini dalam film ini.

Film Kartini menampilkan sosok pejuang emansipasi wanita dalam wajah yang lebih berani, kuat, dan cerdas sebagai perempuan. Film Kartini menyabet penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia 2017 yang diraih oleh Christine Hakim.

Bumi Manusia (2019)

Film adaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Pramoedya Ananta Toer ini digarap oleh Hanung Bramantyo juga. Bumi Manusia menceritakan kisah cinta antara Minke dan Annelies yang tumbuh di antara banyaknya permasalahan sosial dan ketidakadilan di masa penjajahan Belanda.

Pada 2020 lalu, Bumi Manusia berhasil memenangkan kategori Film Terpuji, Sutradara Terpuji, Pemeran Utama Pria Terpuji, dan Penulis Skenario Terpuji pada gelaran Festival Film Bandung.