Liputan6.com, Jakarta - Diabetes menjadi penyakit kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuhmu memproses dan menggunakan glukosa dari makanan yang Anda makan.
Berbagai jenis diabetes mempengaruhi tubuh termasuk diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, prediabetes dan diabetes gestasional. Namun, itu semua berbagi masalah umum memiliki terlalu banyak glukosa dalam aliran darah.
Meski begitu, diabetes juga bisa menyebabkan dua jenis maslaah pada kaki yaitu neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer.
Advertisement
Pada neuropati diabetik, diabetes yang tidak terkontrol bisa mempengaruhi dan merusak sarafmu, sedangkan penyakit pembuluh darah perifer juga mempengaruhi aliran darah, sehingga menimbulkan beberapa gejala yang timbul pada kaki itu sendiri.
Beberapa gejala diabetes yang perlu diperhatikan pada kaki di antaranya:
1. Nyeri, kesemutan dan mata rasa pada tungkai dan kaki
Neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang bisa terjadi pada pengidap diabetes. Menurut Mayo Clinic, neuropati diabetik paling sering merusak saraf di kaki, itulah sebabnya gejalanya meliputi rasa sakit dan mati rasa di kaki dan tangan.
Selain itu, bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah dan jantung.
Sementara beberapa individu hanya mengalami gejala ringan, ada individu yang gejalanya bisa sangat menyakitkan dan melemahkan.
2. Ulkus kaki
Umumnya, ulkus kaki ditandai dengan pecahnya kulit atau luka yang dalam. Ulkus kaki diabetik adalah luka terbuka yang umum terjadi pada sekitar 15 persen pasien diabetes, dan terutama ditemukan di bagian bawah kaki.
Dalam kasus ringan, borok kaki bisa menyebabkan kulit mengelupas. Namun, pada kasus yang parah, bisa menyebabkan amputasi. Menurut para ahli, kuncinya adalah mengurangi risiko diabetes sejak dini.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Kaki atlet
Kerusakan saraf akibat diabetes juga bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena komplikasi kaki termasuk kaki atlet.
Kaki atlet atau tinea pedis adalah infeksi jamur yang menyebabkan gatal, kemerahan dan pecah-pecah. Ini bisa mempengaruhi satu atau kedua kaki dan kemungkinan akan memerlukan obat yang menghilangkan jamur yang menyebabkan infeksi.
4. Kaki jagung atau kapalan
Diabetes juga bisa menyebabkan kaki jagung dan kapalan. Sementara kaki jagung adalah penumpukan kulit keras di dekat area tulang jari kaki atau di antara jari kaki, kapalan adalah penumpukan kulit keras di bagian bawah kaki, menurut WebMD.
Kapalan biasanya disebabkan oleh sepatu yang tidak pas atau masalah kulit, sedangkan kapalan adalah hasil dari tekanan dari sepatu yang bergesekan dengan jari-jari kaki atau menyebabkan gesekan di antara jari-jari kaki.
Advertisement
5. Infeksi jamur pada kuku
Individu dengan diabetes juga memiliki peningkatan risiko infeksi jamur yang disebut onikomikosis, yang biasanya mempengaruhi kuku kaki.
Hal ini menyebabkan kuku berubah warna (coklat kekuningan atau buram), tebal dan rapuh. Sementara dalam beberapa kasus kuku bisa memisahkan diri dari kuku lain, dalam kasus lain, kuku bisa hancur. Infeksi jamur pada kuku juga bisa terjadi akibat cedera.
6. Kelainan bentuk kaki
Mengingat bahwa diabetes bisa menyebabkan kerusakan saraf, diabetes juga bisa melemahkan otot-otot di kaki dan menyebabkan masalah seperti hammertoes, cakar kaki, kepala metatarsal menonjol, dan pes cavus, yang merupakan lengkungan tinggi yang tidak akan menetap bahkan ketika Anda meletakkannya beberapa beban di atasnya.