Liputan6.com, Jakarta - Meski tidak terlalu mematikan, cacar monyet bisa menjadi penyakit yang sangat menyiksa dan menyakitkan untuk dialami. Itu juga bisa meninggalkan bekas luka fisik dan bisa membebani mental karena kurangnya pengetahuan dan perawatan.
Yang terbaik yang bisa Anda lakukan adalah melindungi dirimu sendiri dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang diperlukan sejak awal.
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang cara melindungi diri dari cacar monyet jika Anda memiliki rencana untuk berkencan, bertemu teman, atau pergi ke konser, seperti melansir dari Times of India, Selasa (23/8/2022).
Advertisement
Kontak seksual
Tidak seperti Covid-19, tidak mudah terinfeksi monkeypox. Inilah sebabnya mengapa, sebagian besar infeksi terjadi melalui kontak yang sangat dekat untuk jangka waktu lebih lama, seperti karena keintiman seksual.
Para ahli mengatakan bahwa sejauh ini, sekitar 94% kasus cacar monyet terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Tapi itu bukan jaminan untuk selalu demikian.
Itu juga bisa menyebar ke jejaring sosial lain yang berhubungan dekat dengan individu yang terinfeksi.
Para ahli percaya bahwa meminta orang untuk tidak melakukan hubungan seks secara praktis tidak mungkin dilakukan.
Itulah sebabnya mereka menyarankan agar Anda memperhatikan jika Anda atau pasanganmu mengalami gejala apa pun dan menganggapnya serius.
Yang terbaik adalah memeriksakan diri sendiri dan pasanganmu untuk ruam baru sebelum melakukan hubungan intim. Selain itu, waspadai gejala mirip flu, seperti demam, menggigil, batuk, atau sakit kepala. Juga sangat penting untuk mengomunikasikan potensi risiko apa pun dengan pasanganmu.
Baca Juga
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kontak non-seksual yang dekat dan berkepanjangan
Bentuk kontak fisik biasa tampaknya belum menjadi faktor risiko utama penyebaran cacar monyet. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada bulan Juli, kurang dari 1% individu yang terinfeksi cacar monyet secara global telah tertular virus karena “kontak nonseksual.”
Ini berarti bahwa tempat-tempat umum seperti restoran, bioskop, atau kondser tidak akan menimbulkan banyak risiko.
Kontak biasa bisa berupa apa saja dari menjabat tangan seseorang, menyentuh kenop pitu, atau mengenakan pakaian yang dipakai seseorang yang terinfeksi.
Bagaimanapun, risiko infeksi selalu lebih rendah dengan jarak yang lebih jauh antara orang-orang dan kontak kulit-ke-kulit yang lebih sedikit.
Advertisement
Gejala yang paling jelas dari cacar monyet
Tanda-tanda cacar monyet adalah ruam, yang muncul sebagai lesi yang menonjol pada kulit. Seorang pasien bisa memiliki hanya satu atau bayak lesi pada suatu waktu.
Menurut data dari New England Journal of Medicine and Centers for Disease Control and Prevention, sejauh ini, setidaknya 95% individu dengan cacar monyet telah mengembangkan lesi kulit.
Kebanyakan lesi cacar monyet biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali di area genital, yang bisa sangat sulit untuk ditangani. Anda harus menghubungi dokter jika Anda mengembangkan lesi baru yang tidak terduga di mana saja di tubuhmu.
Gejala penting lainnya
Anda juga perlu menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala terkait cacar monyet lainnya seperti demam, kedinginan, pembengkakan kelenjar getah bening atau nyeri tubuh.
Gejala seperti flu ini biasanya mulai empat atau lima hari sebelum ruam berkembang. Beberapa orang mungkin tidak pernah mengalaminya sama sekali. Jika Anda merasa memiliki gejala cacar monyet yang mirip dengan flu dan tidak mengalami ruam, yang terbaik adalah tidak mengambil kesimpulan apa pun sampai Anda diuji. Para ahli menyarankan untuk sementara menghindari kontak berisiko dengan orang lain.
Advertisement