Citizen6, Jambi: Aktivitas penyeludupan barang ilegal asal Singapura di Pelabuhan Tikus (ilegal), marak dilakukan di Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Provinsi Jambi. Bahkan kegatan ini berjalan sangat mulus dan luput dari pantauan petugas.
Kegiatan penyeludupan barang ilegal seperti ban mobil asal Singapura, bawang bombay, gula pasir, dilakukan oleh cukong besar, seperti H Permata, yang namanya sudah tersohor sebagai pemasok barang ilegal asal luar negeri.
Dari pantauan media, pada Selasa 5 Januari 2013, lokasi gudang tersebut digunakan untuk membongkar barang-barang asal luar negeri yang tanpa di sertai dokumen yang sah dan berasal negeri tetangga. Ketika itu pula, kegiatan sempat terhenti dan membuat panik pengelola Pelabuhan Tikus yang berlokasi di tengah perkampungan warga. Bahkan beberapa mobil besar berkapasitas puluhan ton terpaksa berembunyi di beberapa tempat.
"Katanya ada bea cukai dari jakarta yang datang langsung pelabuhan, makanya mobilnya pada berhenti dan sembunyi ke perkampungan warga," tutur Ismail Hanafi, Kepala Desa (Kades) Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Jambi.
Menurut Hanafi, kapal yang membawa ban besar dan sedang bongkar muatan pun juga ikut kabur menghindari kejaran petugas.
"Tidak hanya mobil yang kocar-kacir, kapalnya juga ikut kabur, karena mendengar petugas bea cukai dari Jakarta datang," tambah Hanafi.
Hal senada juga disampaikan Camat Betara, Tanjab Barat, Jambi, Suherizal. la mengatakan bongkar muat di Pelabuhan Tikus biasanya aman dari pantauan petugas. Tapi saat ini petugas bea cukai Jakarta pun turun langsung ke lokasi pembongkaran barang.
"Memang dari sumber yang kita dapat, katanya bea cukai dari Jakarta datang ke sini, makanya pembongkarannya terhenti dan mobil banyak yang sembunyi," papar Suherizal (Alfatih Aulia/Mar)
Kegiatan penyeludupan barang ilegal seperti ban mobil asal Singapura, bawang bombay, gula pasir, dilakukan oleh cukong besar, seperti H Permata, yang namanya sudah tersohor sebagai pemasok barang ilegal asal luar negeri.
Dari pantauan media, pada Selasa 5 Januari 2013, lokasi gudang tersebut digunakan untuk membongkar barang-barang asal luar negeri yang tanpa di sertai dokumen yang sah dan berasal negeri tetangga. Ketika itu pula, kegiatan sempat terhenti dan membuat panik pengelola Pelabuhan Tikus yang berlokasi di tengah perkampungan warga. Bahkan beberapa mobil besar berkapasitas puluhan ton terpaksa berembunyi di beberapa tempat.
"Katanya ada bea cukai dari jakarta yang datang langsung pelabuhan, makanya mobilnya pada berhenti dan sembunyi ke perkampungan warga," tutur Ismail Hanafi, Kepala Desa (Kades) Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Jambi.
Menurut Hanafi, kapal yang membawa ban besar dan sedang bongkar muatan pun juga ikut kabur menghindari kejaran petugas.
"Tidak hanya mobil yang kocar-kacir, kapalnya juga ikut kabur, karena mendengar petugas bea cukai dari Jakarta datang," tambah Hanafi.
Hal senada juga disampaikan Camat Betara, Tanjab Barat, Jambi, Suherizal. la mengatakan bongkar muat di Pelabuhan Tikus biasanya aman dari pantauan petugas. Tapi saat ini petugas bea cukai Jakarta pun turun langsung ke lokasi pembongkaran barang.
"Memang dari sumber yang kita dapat, katanya bea cukai dari Jakarta datang ke sini, makanya pembongkarannya terhenti dan mobil banyak yang sembunyi," papar Suherizal (Alfatih Aulia/Mar)