Liputan6.com, Jakarta Salah satu permasalahan rambut yang sering membuat seseorang, khususnya kaum perempuan adalah rambut bercabang. Dalam istilah medis, rambut bercabang dikenal dengan sebutan trichoptilosis atau schizotrichia.
Baca Juga
Advertisement
Ya, meskipun rambut manusia cukup kuat, kerusakan bisa saja terjadi karena berbagai aktivitas dan paparan dari zat-zat di sekitar. Salah satu masalah yang sering terjadi pada rambut adalah rambut bercabang.
Dilansir dari laman Healthline, Jumat (16/9/2022), ujung rambut yang bercabang disebabkan oleh berjumbai atau terbelahnya serat rambut. Rambut bercabang terjadi ketika ujung rambut menjadi rapuh, kering, dan berjumbai. Jika dilihat sekilas, tampilannya mirip seperti ujung tali yang terurai.
Meski umumnya terjadi pada bagian ujung, rambut yang pecah dan bercabang terkadang bisa lebih panjang jauh ke atas rambut.
Agar tidak kian mengganggu, rambut bercabang harus segera diatasi. Namun, sebelum mengetahui cara mengatasi rambut bercabang dengan tepat, alangkah baiknya Anda mengetahui penyebab rambut bercabang terlebih dahulu. Misalnya, menyisir rambut secara paksa, pemakaian alat penata rambut yang terlalu sering, paparan sinar matahari berlebihan, hingga kesalahan dalam penggunaan produk rambut.Â
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi rambut bercabang, yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:
Penyebab Rambut Bercabang
Ada banyak hal dan kebiasaan yang bisa membuat ujung rambut bercabang. Misalnya saja paparan dari cuaca ekstrem maupun teknik perawatan rambut, seperti blow dry, pelurusan rambut, pewarnaan, hingga pengeritingan bisa menjadi penyebab rambut bercabang.
Penggunaan produk rambut berbahan kimia juga bisa membuat bagian ujung rambut menjadi kering dan pecah. Dengan banyaknya jenis produk perawatan rambut berbahan kimia yang tersedia saat ini, rambut bercabang merupakan masalah yang umum ditemui.
Hampir semua orang akan mengalami ujung rambut bercabang setidaknya sekali dalam hidupnya.
Â
Cara Atasi Rambut Bercabang
1. Menyisir Rambut Secara Perlahan
Rambut dalam kondisi kering atau basah ada kalanya sulit untuk disisir sehingga beberapa dari Anda mungkin kerap menyisir rambut secara kasar atau paksa. Menyisir rambut secara berlebihan atau kasar bisa menyebabkan rambut mengalami kerusakan, termasuk rambut bercabang, akibat gesekan yang ditimbulkan.
Karena itu, usahakan untuk menyisir rambut perlahan. Anda bisa menyisir rambut sebelum mengeringkan atau menata rambut. American Academy of Dermatology menyarankan penggunaan sisir bergigi lebar atau jarang sebagai cara mengatasi rambut bercabang tanpa membuat ujung rambut rusak atau patah.
Bagi Anda yang memiliki rambut lurus, sisir rambut dalam kondisi kering. Sedangkan, bagi pemilik rambut keriting, sisir rambut dalam kondisi lembap.
Â
Advertisement
Cara Atasi Rambut Bercabang
2. Memotong Ujung Rambut
Salah satu cara mengatasi rambut bercabang adalah dengan memotong ujung rambut (trim). Rambut bercabang sering kali sulit diperbaiki sehingga memotong ujung-ujung rambut menjadi cara menghilangkan rambut bercabang yang mudah dilakukan.
Memotong ujung rambut yang bercabang bisa mencegah rambut terlihat kering sehingga kerusakan rambut lebih lanjut bisa dihindari. Anda bisa memotong ujung rambut setidaknya sebulan sekali. Selain itu, setiap Anda melihat ujung rambut mulai terbelah atau terasa agak kering, maka sebaiknya segera potong rambut.
3. Gunakan Kondisioner Rambut
Cara mengatasi rambut bercabang perlu diiringi dengan penggunaan kondisioner rambut. Kondisioner dapat membuat rambut jadi lebih sehat dan ternutrisi dengan baik. Pasalnya, kondisioner bisa melindungi ujung-ujung rambut yang bercabang. Cara menggunakan kondisioner adalah cukup oleskan pada bagian tengah sampai ujung rambut setelah mencuci rambut.
Â
4. Pakai Masker Rambut
Penggunaan masker rambut bisa menjadi cara mengatasi rambut bercabang yang bisa Anda lakukan. Langkah ini berguna bagi Anda yang memiliki rambut kering, terutama pada bagian ujungnya, karena rentan mengalami kerusakan atau bercabang.
Masker rambut dapat mengembalikan kelembapan rambut yang hilang sekaligus memperkuat rambut agar tidak mudah rapuh. Tak hanya itu, masker rambut dapat mengurangi kerusakan rambut sehingga terasa halus dan tampak berkilau.
Anda dapat membeli produk masker rambut instan di sejumlah toko kecantikan maupun swalayan. Anda juga bisa membuat masker rambut alami yang terbuat dari minyak kelapa, madu, gel lidah buaya, pisang, dan masker zaitun.
5. Keringkan Rambut Perlahan
Ada baiknya Anda menghindari kebiasaan mengeringkan rambut dengan menggosokkan handuk secara keras dan terburu-buru. Pasalnya, kebiasaan tersebut memperburuk kondisi rambut yang bercabang.
Sering menggosokkan rambut yang basah menggunakan handuk rentan membuat ujung rambut patah sekaligus merusak kutikula rambut. Sebaiknya, gosok rambut secara perlahan dan lembut saat mengeringkan rambut, atau bungkus rambut dengan handuk selama beberapa saat.
Biarkan rambut kering dengan sendirinya. Jika Anda harus menggunakan hair dryer, gunakan dalam suhu paling rendah serta batasi waktu penggunaannya agar tidak terlalu sering.
Â
Advertisement
6. Batasi Penggunaan Alat Penata Rambut
Bagi Anda yang mengalami masalah rambut bercabang parah, ada baiknya untuk membatasi penggunaan alat penata rambut. Pasalnya, suhu panas yang berasal dari alat penata rambut bisa membuat rambut semakin kering dan mengubah struktur protein pada rambut. Hasilnya, ujung rambut yang bercabang bisa semakin parah dan banyak.
Jika tidak bisa menghindarinya, gunakan alat penata rambut dalam suhu yang rendah. Selain itu, oleskan serum rambut atau produk pelindung rambut terlebih dahulu sebelum mengeringkan atau menata rambut dengan alat styling rambut. Hal itu bertujuan agar rambut terhindar dari kerusakan.
Â
7. Beri Jeda Waktu untuk Perawatan Rambut Kimiawi
Perawatan rambut kimiawi, seperti pewarnaan atau pengeritingan rambut yang dilakukan terlalu sering dapat berdampak buruk pada rambut. Karena itu, Anda perlu memberi jeda sebelum melakukan perawatan rambut kimiawi sebagai cara mengatasi rambut bercabang.
Misalnya, jika Anda baru saja melakukan proses pengeritingan atau pelurusan rambut, maka beri jeda kurang lebih 2 minggu lamanya apabila ingin mewarnai rambut.