Liputan6.com, Jakarta - Diabetes tipe 2 bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, penyakit ginjal dan stroke. Kondisi ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.
Jika tidak diobati, kadar gula darah yang tinggi dari diabetes tipe 2 bahkan bisa menyebabkan kematian.
Melansir dari Times of India, Rabu (28/9/2022), menurut sebuah studi baru, individu dengan diabetes tipe 2 yang juga terkena kanker lebih mungkin meninggal dalam tujuh tahun ke depan, jika mereka merokok atau tidak aktif secara fisik.
Advertisement
Tim peneliti di Denmark dan Swedia mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidung pengidap diabetes tipe 2 yang juga mengembangkan kanker payudara, paru-paru, prostat atau kolorektal.
Studi ini melibatkan 655.344 individu dengan diabetes tipe 2 yang terdaftar dalam Daftar Diabetes Nasional Swedia antara 1998-2019. Rata-rata usia peserta adalah 63 tahun dan 43% di antaranya adalah perempuan.
Para peserta semuanya bebas kanker pada awal studi selama 7 tahun. Selama masa tindak lanjut, 32.366 dari mereka mengembangkan salah satu dari empat kanker yang disebutkan di atas. 179.627 peserta studi meninggal selama masa studi.
Data tentang faktor risiko terkait diabetes yang bisa dimodifikasi, seperti HbA1c, kolesterol, kolesterol LDL, hipertensi, BMI, merokok dan aktivitas fisik, juga diperoleh dari register diabetes.
Baca Juga
Dampak merokok dan aktivitas fisik yang rendah
Para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik rendah dan merokok paling kuat terkait dengan kematian individu dengan diabetes dan kanker.
Sesuai data, perokok lebih dari dua kali lebih mungkin (2,15 kali) meninggal selama penelitian dibandingkan non-perokok.
Dalam kasus peserta yang memiliki aktivitas fisik tingkat rendah (kurang dari 3-5 hari/minggu), mereka 1,6 kali lebih mungkin untuk meninggal.
Merokok dan kurang olahraga juga memiliki hubungan paling kuat dengan kematian dini pada mereka yang mengidap diabetes tipe 2 tetapi tanpa kanker.
Merokok dan aktivitas fisik yang rendah adalah kebiasaan yang mungkin dimiliki orang sepanjang hidup mereka dan oleh karena itu mungkin berkontribusi pada terjadinya diabetes dan kanker.
“Hasil kami menunjukkan bahwa faktor-faktor ini tidak hanya berkontribusi pada terjadinya kedua penyakit ini tapi juga bisa meningkatkan risiko kematian dini setelah diabetes dan/atau kanker terjadi,” kata penulis studi Dr Laurberg.
“Penting bagi dokter dan masyarakat praktisi kesehatan terus fokus pada berhenti merokok dan gaya hidup aktif di semua tahap kehidupan. Hasil penelitian ini menunjukkan hal ini terjadi setelah diagnosis diabetes, terlepas dari adanya kanker,” tambahnya.
Advertisement
Risiko lain yang terkait dengan merokok
Selain kanker dan diabetes, merokok juga bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Merokok juga bisa meningkatkan risiko TBC, beberapa penyakit mata dan masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
Terlebih lagi, bahkan perokok pasif bisa menyebabkan stroke, kanker paru-paru dan penyakit jantung koroner pada orang dewasa. Anak-anak yang terpapar asap rokok berada pada peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak, infeksi saluran pernapasan akut, penyakit telinga tengah, asma parah dan pertumbuhan paru-paru yang lambat.
Risiko lain yang terkait dengan kurangnya aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang bisa dibayangkan. Jadi lain kali Anda terlalu malas atau tidak bergerak terlalu lama.
Ingatlah risiko kesehatan ini yang bisa menopang:
- Kegemukan
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Pukulan
- Sindrom metabolik
- Depresi dan kecemasan
- Kematian dini
Advertisement