Liputan6.com, Jakarta - Kecemasan saat atau selama bekerja sering tidak dirasakan oleh penderitanya. Namun, ada beberapa gejala untuk mendeteksi kemungkinan Anda juga termasuk. Jika Anda mengalami penurunan motivasi dan fokus, mungkin Anda terserang kecemasan bekerja dan stres tingkat tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Kecemasan ini dapat mempengaruhi kinerja Anda di tempat kerja, bahkan kualitas hingga hubungan baik antar rekan kerja. Sebetulnya rasa cemas di tempat kerja adalah normal. Misalnya, mempersiapkan tinjauan kinerja yang akan datang atau tekanan presentasi pun dapat menyebabkan Anda merasa gugup dan takut.
Tetapi untuk orang yang hidup dengan gangguan kecemasan, bahkan tugas seperti mengirim email atau berkoordinasi dengan rekan kerja mungkin akan terasa berlebihan dan menimbulkan stres berlebih.Â
Jika Anda merasakan ketidaknyamanan dalam bekerja, Anda tidak sendirian. Menurut Anxiety and Depression Association of America (ADAA), lebih dari 50% orang Amerika mengalami kecemasan dalam bekerja dan berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka.Â
Tanda-tanda umum kecemasan, meliputi:
- Pusing
- Mulit kering
- Kelelahan
- Merasa tertekan atau mudah tersinggung
- Sakit kepala
- Ketegangan otot
- Jantung berdebar
- Susah tidur
- Penarikan sosial
Adapun tanda-tanda kecemasan kerja secara spesifik, meliputi:
- Menghindari mengambil tugas baru
- Kurang toleransi untuk rasa stres atau umpan balik
- Takut tidak tampil sesuai standar
- Kehilangan minat dalam pekerjaan
- Penundaan kerja, lebih mengambil banyak waktu untuk istirahat
- Kesulitan konsentrasi atau fokus
- Stres saat bekerja tim
- Kesulitan bicara saat rapat atau berinteraksi dengan atasan
- Memiliki kekhawatiran akan mengecewakan orang lain
Saat bekerja, memang kita tidak bisa mengontrol segala sesuatu yang terjadi di lingkungan tersebut. Tetapi energi baik perlu Anda bangun, untuk mengatasi kecemasan tersebut. Melansir dari Psychcentral, Selasa (4/10/2022), berikut adalah 6 tips yang mungkin bisa Anda lakukan untuk meredam kecemasan berlebih di tempat kerja.Â
1. Memperkecil rasa cemas dengan menjauh dan berpikir
1. Memperkecil rasa cemas dengan menjauh dan berpikir
Bukan hal aneh jika kecemasan di tempat kerja menjadi sangat menyita waktu. Ketika Anda merasa kehilangan kendali, mulailah dengan menjauh dari situasi sejenak. Tujuannya untuk memperluas perspektif Anda tentang situasi yang dihadapi.
Menjauh bukan berarti menghindar, tetapi menenangkan diri dan memikirkan hal yang dicemaskan dengan lebih baik lagi. Setelah gambaran menjadi lebih fokus, secara naluri Anda akan melihat cara-cara spesifik dan praktis untuk bergerak maju mencapai apa yang dibutuhkan.
Ini adalah cara yang yang baik untuk mengubah persepektif Anda, selama berusaha mengatasi stres agar tetap bisa bertahan.
2. Tetapkan batas
Menemukan keseimbangan kerja dapat membantu anda mengelola kecemasan dan membuat Anda lebih efektif dalam bekerja. Adalah teknik podomoro, yaitu metode manajemen waktu yang memadukan istirahat singkat selama bekerja.
Teknik podomoro dimaksudkan untuk:
- Meningkatkan fokus
- Mengurangi gangguan
- Menjaga motivasi
- Mengurangi kelelahan mental
Penetapan batas juga termasuk mengurangi aktivitas seperti, tidak memeriksa email atau menerima panggilan kerja pada malam hari dan akhir pekan. Sebab, dengan ponsel pintar yang mudah memberikan akses ke email sepanjang waktu, akan membuat Anda mungkin merasa tertekan untuk selalau siap bekerja 24 jam. Ini yang jadi penyebab Anda mungkin bisa kehabisan energi, fokus, dan kesehatan mental dalam bekerja.
Advertisement
3. Bekerja dengan kecemasan, bukan melawannya
3. Bekerja dengan kecemasan, bukan melawannya
Bagi banyak orang, kecemasan dipandang sebagai musuh, karena menahan kita untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.Â
Bagaimana jika Anda menggunakan kecemasan untuk keuntungan, alih-alih melihatnya sebagai beban? Terdengar lebih asik bukan?
Kecemasan apapun yang muncul, biasanya menyebabkan kelonjakan adrenalin dalam tubuh, yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan dorongan yang dibutuhkan selama bekerja.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mampu meningkatkan produktivitas dan dan meningkatkan kualitas kerja.
Jika Anda menganggap kecemasan terasa seperti kelemahan, mungkin Anda perlu melihat sisi lain darinya. Anda dapat menggunakan emosi sebagai panduan untuk membuat perubahan positif, seperti mengalihkan pikiran dengan membuat rencana pekerjaan yang tengah berjalan.
4. Ingatlah bahwa tidak apa-apa mengalami hari yang buruk
Hari baik tak selalu kita dapatkan setiap hari. Tidak perduli seberapa sempurna kehidupan seseorang, tetapi setiap orang pasti memiliki hari yang buruk. Jadi, terima apa yang tidak bisa Anda ubah, dan ingatlah untuk bersikap lembut pada diri sendiri.
5. Konsultasi pada seorang profesional
5. Konsultasi pada seorang profesional
Jika Anda mulai merasa terjebak dalam kecemasan, mungkin langkah yang dibutuhkan adalah menemui dokter atau seorang yang profesional pada bidangnya. Mereka akan membantu Anda menemukan akar kecemasan dan memberikan skema untuk membuat perubahan dan bagaimana mengelolanya.Â
Apabila kecemasan berasal dari gangguan kecemasan, beberapa profesional kesehatan mental mungkin juga merekomendasikan pengobatan atau perawatan lain untuk mengatasi permasalahan Anda tersebut.
6. Proaktif dalam perawatan diri
Faktanya, dengan membuat penyesuaian sederhana pada rutinitas perawatan diri Anda dapat membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan energi, dan mempertajam fokus Anda.Â
Perubahan gaya hidup kecil yang dapat membantu Anda merasa lebih kuat dan lebih tangguh meliputi:
- Bergerak secara teratur. Berjalan-jalan saat istirahat makan siang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik Anda.
- Mendapatkan nutrisi makanan yang tepat. Makan makanan padat nutrisi selama waktu makan dapat mendukung tingkat energi dan fokus Anda.
- Hindari gula olahan jika memungkinkan, karena dapat memperburuk gejala kecemasan.
- Tidur nyenyak. Memprioritaskan tidur dapat membantu Anda merasa lebih fokus selama beberapa jam setelah bangun.
- Berlatih meditasi.
Advertisement