Liputan6.com, Jakarta - Para pemain Arema FC terlihat begitu khusyuk saat memanjatkan doa bersama dalam serangkaian agenda tabur bunga, sebagai bentuk duka dan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Didampingi oleh Pelatih Arema FC Javier Roca dan Manajer Tim Berjuluk Singo Edan, yakni Ali Rifki, puluhan punggawa Arema FC nampak khusyuk saat memanjatkan doa bersama di depan Tugu Singa yang ada di depan Stadion Kanjuruhan.
Usai memanjatkan doa dan selawat bersama, puluhan pemain, pelatih, hingga manajer Arema FC juga menyempatkan diri untuk menaburkan bunga di bawah Tugu Singa.
Advertisement
Tidak lama kemudian, mereka terlihat berjalan bersama menuju ke dalam Stadion Kanjuruhan, sebelum akhirnya kembali memanjatkan doa bersama.
@jatimtimes Isak tangis para pemain Arema saat tabur bunga. #tragedikanjuruhan #kanjuruhan #kanjuruhandisaster #arema #aremania #aremafc #stadionkanjuruhan #malang ♬ original sound - JatimTIMES
Dari pangamatan dalam tiktok Jatim Times.com, hampir seluruh unsur yang terlibat baik dari pemain, pelatih, hingga manajer terlihat tak kuasa menahan tangis kesedihan. Bahkan mayoritas dari mereka terlihat meneteskan air mata. Termasuk sang kapten Arema FC, Johan Alfar
Di akhir agenda, pelatih Javier Roca selaku pelatih Arema FC mengucapkan rasa belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada Aremania. Terutama kepada mereka yang telah meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka dan yang hingga saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
"Pertama kita minta maaf kepada seluruh keluarga korban, baik itu yang meninggal atau yang sekarang masih sakit dan masih di Rumah Sakit," ucapnya dengan nada lirih seolah menyimpan rasa duka yang mendalam.
Doa Bersama yang Dilakukan Juga oleh Supporter
Di sisi lain, Javier juga berharap agar insiden yang sama tidak terulang lagi di kancah sepak bola. Termasuk di Liga Indonesia maupun bidang olah raga lainnya.
"Semoga kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi. Kita bisa belajar, sudah cukup. Tak terasa ini sudah puncak, jadi semua kesalahan dari semua pihak termasuk kita juga untuk mulai (dari) titik nol," ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya kejadian pada akhir pekan lalu, bisa menjadi pembelajaran berharga bagi kedepannya. Sehingga tidak ada lagi korban, terlebih lagi korban nyawa karena pertandingan sepak bola.
"Habis kejadian seperti ini, semoga tidak ada lagi kejadian atau nyawa yang hilang lagi di dalam stadion, jangan ada yang berhubungan dengan sepak bola atau olah raga yang lain," ucapnya.
Tidak hanya itu para supporter juga mengadakan doa bersama Warga dan supporter Arema Malang Senin malam di tugu Singa, di depan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.Â
Advertisement
Beberapa pesan dari Fans Arema
Mereka mendoakan sesama suporter Aremania yang meninggal dalam insiden 1 Oktober 2022, dan berharap kejadian memilukan ini tidak terulang. Puluhan lilin dinyalakan di depan patung berwujud kepala singa bermahkota, yang terletak di depan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Lantunan doa dibisikkan para suporter Arema FC – atau biasa dikenal sebagai Aremania. Beberapa di antara mereka menaburkan bunga dan meletakan syal Arema FC, di bawah patung itu. Sementara, deretan karangan bunga ucapan turut berduka cita, berjajar melingkar di sekitar tempat itu.
Guratan duka dan kesedihan mendalam nampak dari wajah mereka yang hadir. Semua bersedih karena tragedi yang menewaskan setidaknya 130 orang, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya. Aksi yang menurut rencana akan dilangsungkan selama tujuh hari ini merupakan bentuk solidaritas para supporter kepada rekan mereka yang tewas akibat kerusuhan.
Ada beberapa pesan dari beberapa Aremania dan Aremanita,
“Untuk mendoakan teman-teman Aremania (yang meninggal). Kalau untuk teman-teman saya sendiri alhamdulillah semua selamat. Untuk solidaritas dari dulur-dulur (saudara) Aremania juga, karena untuk insiden kemarin adalah insiden yang sangat memilukan untuk saya sendiri," ucap ridho seorang aremania
Beberapa pesan dari Fans Arema
Vira yang merupakan Aremanita, atau wanita pendukung Arema, turut hadir di tempat itu. Sambil menangis mengenang teman-temannya yang meninggal, Vira menyesalkan kejadian yang menewaskan ratusan orang itu.
“Saya mendoakan teman saya yang gugur kemarin, saya cuma ingin ini dituntaskan setuntas-tuntasnya. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," kata Vira.
Ridho sang Aremania berharap, insiden ini dapat dijadikan pelajaran oleh semua suporter, agar tidak ada lagi permusuhan antar suporter, serta kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap suporter.
“Untuk suporter, mari kita jaga solidaritas kita. Untuk suporter-suporter yang lain, mari kita galangkan perdamaian. Jadi, jangan sampai kita suporter satu Indonesia, masih di dalam negara yang sama, kita masih banyak yang bermusuhan," ujarnya.
Menurut Ridho, peristiwa ini tidak akan terjadi bila semua pihak menahan diri, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan.
“Untuk aparat kepolisian, tolong kalian semua itu mengayomi, bukan ikut kompetisi. Jadi, kalau memang ada keributan atau kericuhan seperti ini, silakan bertindak sebijak mungkin. Jangan sampai salah tindakan yang berakibat fatal seperti ini," tambah Ridho.
Â
Advertisement