Liputan6.com, Jakarta - Marshanda merupakan pengidap bipolar disorder. Pada 2014, melalui penuturannya dalam program televisi Just Alvin, dia mengatakan dirinya mengidap bipolar disorder tipe 2.
Emosi Marshanda kerap dianggap tidak stabil. Pada 2009, dia pernah mengunggah video luapan kemarahan kepada teman-temannya.
Marshanda juga menjalani terapi di Amerika Serikat guna memulihkan kesehatan mentalnya itu. Dua terapi yang diikutinya yaitu light and sound therapy dan Ketamin.
Advertisement
Bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia, akun resmi TikTok membuat cuitan di Twitter menyertakan video batik bermotif unik. Dalam video tersebut, Marshanda tampil dengan memuji motif batik itu.
“Di #HariKesehatanMentalDunia ini, TikTok mengajak kamu untuk #SeeingTheUnseen dan bantu hilangkan stigma pada #KesehatanMental. Lihat indahnya motif unik batik dari Bipolar Disorder survivor Marshanda dan teman-teman mental health survivor lainnya," tulis akun Twitter @tiktokIDN pada Senin, 10 Oktober 2022.
Motif batik tersebut datang dari brainwave atau gelombang otaknya Marshanda. Marshanda mengklaim, motif tersebut hanya ada satu di dunia.
"Lewat batik ini aku bisa tunjukkan kalau isi pikiranku itu enggak menakutkan dan bisa jadi indah. Sangat beda dengan stigma negatif yang ada," ujar Marshanda dalam video berdurasi sekitar 60 detik itu.
"Dan sekarang kalian bisa melihat, apa yang selama ini tidak bisa kalian lihat," dia menambahkan.
Selanjutnya, Marshanda, mengatakan,"Aku Marshanda, aku terdiagnosa bipolar disorder.".
“Penyakit Mental Itu Bukan Tren!”
Dalam video unggahan di TikTok, Marshanda pernah menanggapi soal orang yang melakukan diagnosis sendiri terhadap gangguan bipolar. Dia mengatakan kalau penyakit mental itu bukan tren.
"Intinya gue bikin video ini adalah mau ngasih tahu, buat kalian atau teman kalian atau adik kalian yang melakukan diagnosa diri sendiri dan merasa kayanya gue gaul deh kalau gue bilang ke orang-orang 'Gue punya penyakit bipolar, gue depresi klinis', gue kasih tahu ya, penyakit mental itu bukan tren!," ujar Marshanda dalam video yang diunggah di akun @marshastardust pada Mei lalu.
"Jangan yakin kalau lo itu bipolar apa pun itu pokoknya, penyakit mental, dan lain-lain dengan hanya cari dari google. Itu bukan cara yang tepat untuk mendiagnosa," sambungnya.
Marshanda, menambahkan, yang dapat mendiagnosis adalah psikiater, yang tahu data pasien lengkap dari lahir sampai sekarang. Mendiagnosis pun juga tanggung jawab besar, sebagai pasien juga bertanggung jawab menjelaskan dengan lengkap apa riwayatnya.
Pesohor 33 tahun itu sudah berjuang selama hidupnya untuk menyembuhkan, menjaga, dan merawat. Dia merasa sangat menyakitkan melihat penyakit mental yang dijadikan sebagai sesuatu yang trendy.
di #HariKesehatanMentalDunia ini, TikTok mengajak kamu untuk #SeeingTheUnseen dan bantu hilangkan stigma pada #KesehatanMental 💚lihat indahnya motif unik batik dari Bipolar Disorder survivor Marshanda dan teman-teman mental health survivor lainnya 🫶💡 https://t.co/Hs0e61Dar0 pic.twitter.com/pgPk52eamB
— TikTok Indonesia (@tiktokIDN) October 10, 2022
Advertisement
Mengenal Bipolar Disorder
Mengutip dari kanal Health Liputan6.com, Senin, 10 Oktober 2022, bipolar disorder atau yang juga dikenal sebagai gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem.
Hal ini membuat orang dengan gangguan bipolar memiliki episode mood yang sangat bahagia (mania) atau sangat sedih (depresi). Seringkali, di antara perubahan keduanya, pasien mengalami kondisi mood yang normal.
Saat pasien merasa sedih, ia akan merasa tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan dapat kehilangan keinginan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Tetapi saat merasa senang, pasien akan merasa sangat bersemangat dan penuh gairah. Perubahan mood tersebut dapat terjadi beberapa kali dalam setahun, atau bahkan seminggu dalam kasus yang lebih parah.
Kondisi jiwa ini dapat menyebabkan rusaknya hubungan pribadi, rendahnya motivasi dan produktivitas di tempat kerja, dan yang lebih buruk lagi dapat menyebabkan perasaan ingin melakukan bunuh diri.
Bipolar disorder sangat disarankan untuk menghubungi bantuan medis saat mengalami perubahan mood yang signifikan.
Bipolar disorder sering kali muncul pada masa akhir remaja atau awal masa dewasa. Setidaknya, setengah dari kasus munculnya gangguan bipolar adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun.
Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat ditemukan pada anak dan orang dewasa. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Penyebab Bipolar Disorder
Hingga kini, masih belum teridentifikasi secara jelas apa penyebab spesifik dari kondisi jiwa bipolar disorder, tetapi ada beberapa faktor yang telah diketahui dapat menimbulkan gejala bipolar disorder.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab gangguan bipolar adalah:
Kondisi otak
Otak dapat melewati berbagai perubahan fisik yang memengaruhi tingkat bahan kimia otak (neurotransmitter) yang ada di dalamnya. Transmiter tersebut merupakan zat-zat yang memengaruhi mood.
Turunan genetik
Orangtua Anda atau angota keluarga lain dapat memiliki kemungkinan memiliki bibit bipolar disorder yang diwariskan kepada Anda.
Pengaruh lingkungan sosial
Apa itu bipolar disorder menurut peneliti telah menemukan bahwa mungkin terdapat beberapa faktor sosial yang dapat menyebabkan timbulnya bipolar disorder. Faktor-faktor tersebut dapat berupa perasaan stres akan suatu kejadian trauma di masa kecil, rendahnya kepercayaan diri, atau mengalami suatu kehilangan yang tragis.
Apa itu yang Mempengaruhi Bipolar Disorder?
Beberapa faktor berisiko di bawah ini dapat memengaruhi kemungkinanmu terkena bipolar disorder yaitu:
Periode stress yang tinggi.
Penyalahgunaan alkohol maupaun obat-obatan terlarang.
Memiliki anggota keluarga penderita bipolar disorder atau gangguan kondisi mental lain.
Mengalami suatu peristiwa kehilangan yang terjadi secara tiba-tiba, seperti kematian orang yang disayang.
Advertisement