Sukses

3 Lagu Populer Tentang Kesehatan Mental, Diakui Musisinya Langsung

Melalui lagu mereka yang bercerita tentang kesehatan mental, para musisi berharap orang-orang di luar sana yang mengalami hal sama tidak merasa sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 10 Oktober dirayakan sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Dilansir World Health Organization atau WHO, Hari Hari Kesehatan Mental Sedunia memiliki tujuan untuk membangun kesadaran dunia mengenai permasalahan kesehatan mental.

"Tujuan keseluruhan dari Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia dan untuk memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan mental," demikian seperti disebutkan WHO. 

Mengenai kesehatan mental, WHO mendefinisikannya sebagai,"Keadaan sejahtera mental yang memungkinkan orang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, dan berkontribusi pada komunitas mereka."

Permasalahan kesehatan mental kerapkali diacuhkan, padahal kesehatan mental berisikan permasalahan emosional, psikologi, dan kehidupan bersosial, sehingga sangat mempengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan juga bersikap.

Dikutip dari laman RSUP DR. Sardjito, Riset Kesehatan Dasar menemukan bahwa lebih dari 19 juta orang Indonesia di usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional.

Selain itu, riset yang sama menyebutkan, 12 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami depresi. Oleh karenanya, kesehatan mental sangat penting.

Berbagai upaya dilakukan untuk membangun kesadaran kesehatan mental. Salah satunya oleh beberapa musisi dunia. Melalui lagu, mereka berharap orang-orang di luar sana yang mengalami hal sama tidak merasa sendiri. Mereka juga berharap tidak banyak lagi orang-orang yang menganggap remeh kesehatan mental. Berikut beberapa contohnya.

2 dari 5 halaman

Ariana Grande - Breathin

Pertama ada lagunya Ariana Grande yang berjudul Breathin. Lagu ini dirilis pada tahun 2018, yang masuk dalam album keempatnya Sweetener (2018). Lagu ini ditulis oleh Ariana Grande, Savan Kotecha, Peter Svensson, dan Ilya Salmanzadeh.

Dalam wawancaranya di acara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon pada 2018, penyanyi berusia 29 tahun ini mengaku bahwa lagu itu ditulis untuk menggambarkan keadaan dirinya saat terkena anxiety atau gangguan kecemasan.

"Lagu Breathin adalah tentang bernapas... ketika Anda cemas. Ini tentang kecemasan dan perasaan seperti Anda tidak bisa bernapas penuh. Ini seperti perasaan terburuk di seluruh dunia. Ini lagu tentang perasaan itu," ucap Ariana Grande.

Berikut sepenggal lirik Breathin oleh Ariana Grande:

"Some days, things just take way too much of my energy

I look up and the whole room's spinning"

3 dari 5 halaman

Shawn Mendes - In My Blood

Lagu In My Blood oleh Shawn Mendes menceritakan bagaimana cara dirinya menghadapi rasa kecemasan. Lagu ini ditulis oleh Geoff Warburton, Scott Harris, serta Shawn Mendes dan Teddy Geiger yang juga berposisi sebagai produser. Lagu ini merupakan single utama dari album ketiganya, Shawn Mendes (2018).

"Saya mengenal orang-orang yang menderita gangguan kecemasan dan merasa agak sulit untuk memahaminya. Seluruh alasan saya menulis lagu ini adalah untuk seperti, pada akhirnya, ini bukan dalam darah saya untuk melakukan hal itu (cemas)," kata Mendes, mengenai lagu ini.

Perlu diketahui bahwa In My Blood sendiri masuk nominasi Song of the Year pada Grammy Awards 2019. Berikut liriknya:

"I'm overwhelmed and insecure,

give me something

I could take to ease my mind slowly

Just have a drink and you'll feel better

Just take her home and you'll feel better

Keep telling me that it gets better

Does it ever?""

4 dari 5 halaman

Lady Gaga - 911

911 adalah lagu milik Lady Gaga dan merupakan track ke delapan dari albumnya Chromatica (2020). Lagu ini ditulis oleh Gaga bersama dengan Justin Tranter, BloodPop, dan Madeon. 

Melalui postingan Instagramnya pada September 2020, Lady Gaga mengakui bahwa video musik 911 adalah cara dia membagikan pengalamannya menghadapi kesehatan mental.

"Film pendek ini sangat pribadi bagi saya, pengalaman saya dengan kesehatan mental dan cara kenyataan dan mimpi dapat saling berhubungan untuk membentuk pahlawan di dalam diri kita dan di sekitar kita," kata Gaga.

Perempuan dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta ini juga mengatakan bahwa lagunya sangat jujur bercerita tentang kondisi kesehatan mentalnya.

"Terima kasih @Bloodpop telah mengambil lompatan kepercayaan dengan saya untuk menghasilkan rekor yang tidak menyembunyikan apa pun selain kebenaran," ujar Gaga. 

Berikut penggalan liriknya:

"Turnin' up emotional faders

Keep repeating self-hating phrases

I have heard enough of these voices

Almost like I have no choice

This is biological stasis"

5 dari 5 halaman

Musik Sebagai Obat

Nah, ketiga lagu di atas bercerita tentang kesehatan mental. Tentu masih banyak piihan lagu lain yang membicarakan kesehatan mental. Lalu, bagi setiap pendengar pun lagu-lagu akan memiliki makna yang berbeda-beda. 

Mengenai lagu atau musik, seringkali di dalamnya kita temui berbagai jenis pesan, entah pesan politik, kritik sosial,  nasehat, promosi dan lain sebagainya. Lagu dan musik adalah cara musisi menyampaikan pesan mereka. 

Dilansir Prevention (30/3/20220), para peneliti menemukan musik dapat memiliki dampak positif yang sama besarnya pada kesehatan mental seperti olahraga atau penurunan berat badan. Hal ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association Network Open.

Direktur Program Magister Psikologi Positif Terapan di Philadelphia College of Osteopathic Medicine, Scott Glassman, Psy.D, mengatakan, "Tidak mengherankan sama sekali bahwa musik meningkatkan kesejahteraan emosional. Musik menawarkan kita masuk dengan cepat ke dalam ruang emosional positif sambil memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan dari stres kehidupan."