Sukses

10 Tips Mengobati Infeksi Vagina selama Menstruasi

Apakah kamu mengalami infeksi jamur selama menstruasi? Berikut cara mengobati infeksi jamur selama menstruasi.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu mengalami infeksi jamur selama menstruasi? Nah, hal itu bisa jadi akibat dari kebersihan menstruasi yang buruk bersamaan dengan berbagai alasan lainnya.

Siklus menstruasi sendiri merupakan fase tidak nyaman yang terjadi setiap bulannya.

Selain mengalami gejala yang tidak menyenangkan seperti kembung, perubahan suasana hati, dan kram, wanita tertentu mungkin rentan terkena infeksi jamur selama siklus menstruasi dan terkadang hal itu muncul sebelum dan sesudahnya.

Tidak peduli apa penyebabnya, setiap wanita yang mengalaminya hanya ingin segera menyingkirkannya secepat mungkin. 

Melansir Healthshots, Rabu (12/11/2022), Dr Thejaswini Konsultan Ahli Obstetri dan Ginekolog, Rumah Sakit Ibu, Electronic City, Bengaluru, mengatakan, infeksi jamur di vagina Anda terjadi karena meningkatnya pertumbuhan jamur Candida karena fluktuasi hormon yang intens dalam tubuh.

"Tingkat estrogen berada pada puncaknya sebelum siklus menstruasi dimulai dan menurun saat menstruasi dimulai. Bahkan progesteron mengikuti pola yang sama," ucap Dr Thejaswini.

Estrogen khususnya bertanggung jawab atas pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans, yang diketahui menyebabkan infeksi jamur.

Akan ada kemungkinan kamu terkena infeksi jamur pada waktu yang sama setiap bulannya. Kondisi ini disebut vulvovaginitis siklik.

2 dari 3 halaman

Gejala Infeksi Jamur

Infeksi jamur dapat muncul dengan sendirinya dalam bentuk gejala seperti keluarnya cairan, peradangan, ruam, sensasi gatal yang terus-menerus, nyeri dan pembengkakan di vagina.

Gejala-gejala ini juga dapat mencakup sensasi terbakar atau menyengat, terutama saat berhubungan seks atau buang air kecil.

Kemudian, infeksi jamur dapat didiagnosis oleh seorang profesional medis dengan pemeriksaan fisik sederhana. Kadang-kadang, sel-sel sampel dari daerah yang terkena dampak dikirim ke laboratorium untuk penyelidikan, terutama jika Anda telah sering mengalami infeksi jamur.

"Infeksi seperti itu biasanya dapat diobati dengan obat antijamur yang dijual bebas. Anda dapat diresepkan salep antijamur, krim, supositoria, atau bahkan obat oral selama beberapa hari," terang Dr Thejaswini.

Terlepas dari perawatan ini, Anda dapat mengontrol atau menurunkan kemungkinan tertular infeksi vagina dengan memperhatikan kebersihan menstruasi Anda dan menjaga vagina Anda tetap bersih dan segar.

3 dari 3 halaman

Cara Mengobati Infeksi Selama Menstruasi

Berikut cara mengobati infeksi selama menstruasi:

1. Makan probiotik: Jika Anda rentan terkena infeksi jamur, Anda dapat mencoba meningkatkan asupan makanan probiotik, seperti yogurt, untuk membantu banyak bakteri baik.

2. Ganti pakaian dalam setiap hari: Selalu kenakan pakaian dalam yang bersih dan jangan terlalu lama memakai pakaian yang basah atau berkeringat.

3. Ganti pembalut dari waktu ke waktu: memakai pembalut, cup menstruasi dan tampon dapat menyebabkan infeksi. Ganti pembalut dan tampon setidaknya setelah 5-6 jam dan pastikan Anda membersihkan cangkir menstruasi dengan benar.

4. Hindari pembalut penyebab ruam : Terkadang siklus menstruasi menyebabkan ruam. Cobalah untuk menghindarinya dengan menggunakan salep dan mengganti pembalut dari waktu ke waktu untuk mengurangi risiko infeksi.

5. Tetap terhidrasi: Ini adalah hal yang paling penting untuk diingat. Tetap terhidrasi membantu mengeluarkan racun, bakteri dan menjaga keseimbangan pH juga.

6. Jangan gunakan produk beraroma: Hindari penggunaan sabun beraroma pada vagina karena dapat mengiritasi kulit, dan hindari penggunaan douche.

7. Mandi setiap hari: Jangan lupa mandi terutama sebelum dan selama siklus menstruasi. Ini akan membantu Anda tetap segar dan bersih dan akan mengurangi risiko infeksi.

8. Jaga agar vagina tetap kering dan bersih: Cuci vagina Anda cukup dengan air hangat, tetapi jangan mencucinya di bagian dalam.

9. Jaga kelembapan vagina: Area vagina sangat halus dan perlu dilembabkan. Anda dapat menggunakan minyak kelapa atau pelembab non-pewangi lainnya untuk menghindari kekeringan.

10. Hindari makanan pedas gula: Cobalah mengurangi asupan gula dan makanan pedas karena gula memfasilitasi kemampuan ragi untuk berkembang di tubuh Anda.