Liputan6.com, Jakarta - Film Thailand terkenal dengan genre romantis dan komedi. Namun, ternyata hal ini tidak hanya dapat kita temui dalam bentuk format film panjang.
Banyak juga film-film pendek Thailand yang mampu memberikan perasaan sedih dan tawa tersebut, tidak kalah dengan film panjang. Salah satu contohnya adalah film pendek The Only One.
Sama seperti film pendek pada umumnya, film ini berdurasi kisaran belasan menit, tepatnya 11 menit lebih sedikit. Walau berdurasi pendek dan memiliki cerita yang mudah dimengerti, namun film ini berhasil menyampaikan berbagai tawa dan duka. Film ini bahkan mampu membuat kita baper.
Advertisement
Berikut resensi film The Only One yang dapat kalian tonton di YouTube secara gratis melalui kanal YouTube The 1. Perlu diketahui bahwa film pendek ini diunggah pertama kali pada Juni 2016 dan telah ditonton oleh 4.500.000 penonton lebih.
Plot
The Only One disutradarai oleh Thi dan bercerita mengenai kesedihan seorang wanita bernama Vaew yang ditinggal mati oleh pacarnya, Best. Sekarang dia harus melewati kehidupan sehari-harinya sendirian tanpa kehadiran Best.
Di sini kita diperlihatkan bahwa Vaew sedang berusaha untuk tetap tegar dan mencoba segalanya untuk melupakan pacarnya tersebut.
Tidak disangka-sangka, saat Vaew memeriksa akun Facebook Best, dia menyadari ada satu perempuan asing yang selalu memberi like. Vaew pun berusaha mencari tahu arti dari semua ini.
Baca Juga
Ada Plotwist
Cerita yang ditampilkan dalam film ini terbilang mudah dimengerti dan bahkan klise. Namun dalam waktu yang pendek dan singkat, film ini mampu membangun semua intrik cerita. Bahkan memberikan sedikit twist di akhir film yang dapat membuat semua yang menonton sedih.
Tidak hanya itu saja, film ini juga mampu memberikan kita perasaan tawa. Terdapat banyak adegan lucu dan konyol di film ini.Â
Advertisement
Kayak Kita
Di film pendek ini, Vaew digambarkan memiliki sikap manja dan juga memiliki banyak permintaan terhadap Best. Namun semua permintaan tersebut tidak selalu diwujudkan oleh Best.
Di sisi lain, Best saat masih hidup diperlihatkan memiliki sikap yang konyol. Dia sering menggangu Vaew. Walau begitu, di sini dapat kita lihat adanya kepedulian Best terhadap ayangnya, Vaew.
Vaew sangat mencintai Best. Vaew, walau sudah beberapa bulan ditinggal Best, masih merasa kehilangan. Vaew berusaha bertarung melawan rasa rindunya dengan melakukan segala hal untuk melupakan Best. Mulai dari mabuk-mabukan, ikut meditasi, sampai pergi ke pegunungan tempat mereka berdua sering datangi.
Hubungan yang dibangun oleh kedua tokoh ini sangat baik. Para penonton pun dapat merasakan setiap perasaan yang disampaikan oleh kedua tokoh. Dalam durasi hanya sebelas menit ini, kita seolah sudah mengenal kedua tokoh.
Chemistry yang dibangun tidak kaku sama sekali. Mengalir begitu saja.
Musik
Salah satu aspek terbaik di film pendek The Only One adalah musik. Musik di film ini di gunakan dengan sangat baik. Musik digunakan khusus untuk menunjukkan unsur komedi dan juga unsur romantis, sehingga kedua unsur tersebut terasa lebih kental untuk dirasakan.
Penggunaannya yang sesuai dengan scene sangat menjunjung emosi film. Apalagi dengan lagu original-nya yang ditaruh di bagian akhir, yakni The Only One (acoustic version) yang dibawakan oleh Part Time Musicians.
Lagu itu benar-benar tepat penggunanya dalam menunjukkan kenangan-kenangan manis di hubungan percintaan Vaew dan Best. Sehingga para penonton akan terlarut dalam emosi adegan akhir film pendek tersebut dan mulai meneteskan air mata.
If one day we have
To say good bye
My love will belong to you until the day I die
Advertisement
Gambar Cantik
Dalam film pendek ini, walau durasinya yang tidak panjang, unsur sinematografi tetap masih dimaksimalkan. Hal ini dapat kita lihat dari cara penggunaannya.
Film pendek ini memiliki unsur sinematografi yang terlihat indah dan apik. Contohnya seperti screenshot yang ada di atas.
Selain untuk menunjuan keindahan, berbagai gambar digabung dan ditampilkan untuk membangun emosi yang ingin disampaikan sang sutradra. Penggunaannya sangat tepat dan efektif, dapat menunjang berbagai hal yang ingin dibangun dalam film ini.
Dapat dipastikan para penonton tidak akan bosan dengan bagaimana setiap gambar diambil dalam film pendek ini. Terdapat berbagai macam cara pengambilan gambar yang unik.
Terlihat sekali bahwa film ini dibuat dengan serius dan melibatkan banyak orang berbakat. Bukan film pendek kacang-kacangan.
Terakhir, film ini mengajarkan kita untuk selalu terbuka terhadap pasangan. Sampaikan semua perasaan yang kamu punya kepada pasanganmu sebelum semuanya terlambat.Â
Ingat waktu tidak bisa diputar. Jadi jangan telat bilang cinta.