Sukses

Mengenal Apa Itu Retroactive Jealousy, Rasa Cemburu pada Masa Lalu Pasangan

Pernahkah kamu membandingkan diri dengan mantan pasanganmu dan merasa insecure? Jika demikian, kamu mungkin mengalami Retroactive Jealousy atau cemburu retroaktif.

Liputan6.com, Jakarta Kecemburuan sebenarnya umum terjadi dan dialami oleh banyak orang. Namun terkadang beberapa rasa cemburu yang tidak biasa dapat memicu perilaku obsesif, tidak sehat, atau merusak diri sendiri.

Lantas pernahkah kamu merasa tidak nyaman dengan riwayat kencan pasanganmu? Pernahkah kamu cemburu dengan mantan pasanganmu sebelumnya? Atau pernahkah kamu membandingkan diri dengan mantan pasanganmu dan merasa insecure? Jika demikian, kamu mungkin mengalami Retroactive Jealousy atau cemburu retroaktif.

Melansir laman verywellmind, Jumat (14/10/2022), cemburu retroaktif adalah ketika kamu merasa kesal atau frustrasi tentang sejarah romantis pasangan kamu, kata Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva, New York, Amerika Serikat, yang berspesialisasi dalam masalah yang berkaitan dengan hubungan.

Sementara itu menurut Dr. Romanoff, cemburu retroaktif dapat menyebabkan kamu fokus pada aspek-aspek seperti, misalnya kamu semburu dengan aktivitas yang biasa dilakukan pasangan kamu dengan mantan dan situasi yang mereka hadapi bersama dahulu, kemudian kedalaman emosional dari hubungan mereka dan kenangan mereka bersama dan juga keterlibatan seksual dan keintiman fisik mereka.

Sabrina juga mengatakan, ada beberapa karakteristik dari orang yang terjebak dalam retroactive jealousy. Berikut ini adalah karakter, penyebab, dampak dan bagaimana cara mengatasi retroactive jealousy.

2 dari 5 halaman

Karakteristik Cemburu Retroaktif

Di bawah ini, Dr. Romanoff menjelaskan beberapa karakteristik cemburu retroaktif:

1. Merenungkan masa lalu pasangan

Kamu mungkin mendapati diri kamu berulang kali memikirkan masa lalu pasanganmu dan merasa iri dengan mantanya.

2. Meragukan pasangan

Kecemburuan dapat menyebabkan kamu terlibat dalam perilaku hubungan yang tidak sehat seperti mengintai pasanganmu, meragukan kata-katanya, atau mengecek teleponnya. Kamu mungkin melakukan hal seperti menelepon teman atau tempat kerjanya untuk memeriksa keberadaannya, atau membaca pesan teksnya untuk mantannya.

3. Membuat perbandingan

Kamu mungkin mempersempit orang tertentu yang dikencani pasangan sebelumnya dan membandingkan diri kamu dengan mereka. Misalnya, kamu mungkin melakukan hal seperti menguntit mantan pasanganmu di platform media sosial dan membandingkan kehidupan dan hubungan kamu dengan mereka.

4. Membayangkan detail yang hilang

Jika kamu tidak mengetahui detail sejarah romantis pasangan kamu, mungkin kamu akan membayangkan versi masa lalu pasanganmu yang lebih ideal. kamu mungkin takut pasangan kamu berkencan dengan orang yang lebih sempurna, sukses, dan lebih cantik atau tampan.

3 dari 5 halaman

Penyebab Cemburuan Retroaktif

Berikut Ini adalah beberapa kemungkinan penyebab cemburu retroaktif, menurut Dr. Romanoff:

1. Merasa Insecure:

Insecure adalah pemicu paling umum untuk cemburu retroaktif. Entah nyata atau hanya imajinasi, orang cenderung mengalami cemburu retroaktif ketika mereka merasa terancam dalam hubungan dan tidak merasa sepenuhnya percaya diri dengan pasangannya. Ini bisa datang secara internal dari rasa tidak percaya diri seseorang atau secara eksternal jika pasangan mereka menarik diri atau tidak dapat dipercaya.

2. Kamu merasa ada sesuatu yang hilang

Cemburuan retroaktif juga cenderung dipicu ketika fantasi hubungan pasangan kamu dengan mantannya tampak lebih baik dalam beberapa hal daripada hubungan dengan kamu saat ini.

Misalnya, jika kamu tidak merasa terhubung secara emosional dengan pasangan, kamu tidak menghabiskan banyak waktu berkualitas bersama, atau kamu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hubungan kamu, kamu mungkin terpaku pada bagaimana pasanganmu melakukan hal-hal di masa lalunya dengan orang lain.

3. Kamu sensitif terhadap penolakan

Sebuah studi tahun 2018 dengan 247 peserta menemukan bahwa orang yang sensitif terhadap penolakan lebih rentan merasa cemburu dalam hubungan. Sensitivitas penolakan dapat menyebabkan kamu selalu waspada terhadap tanda-tanda penolakan dan memiliki perasaan yang reaksi tidak proporsional terhadap kata-kata atau perilaku yang positif atau agak negatif oleh pasanganmu.

4. Pasangan masih berhubungan dengan mantannya

Jika pasangan kamu masih berhubungan dengan mantan, kamu mungkin bertanya-tanya tentang status hubungan kalian saat ini dan memikirkan semua kemungkinan skenario 'bagaimana jika'.

5. Terbakar masa lalu

Kamu mungkin merasa cemburu jika pasangan kamu saat ini atau mantanmu tidak setia atau tidak dapat dipercaya. Meskipun mungkin sulit untuk mencegah masalah kepercayaan dari hubungan sebelumnya memengaruhi hubungan kamu saat ini, penting untuk melihat pasangan kamu saat ini apa adanya.

4 dari 5 halaman

Dampak Cemburu Retroaktif

Kecemburuan dapat merugikan kamu dan pasangan. Di bawah ini, Dr. Romanoff menguraikan dampak cemburu retroaktif pada kesehatan mental dan hubungan.

Dampak pada Kesehatan Mental

Kecemburuan adalah emosi negatif yang dapat membawa kamu ke dalam pikiran tidak produktif yang melemahkan. Terpaku pada masa lalu pasangan dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk menikmati masa kini bersama pasangan. Kamu mungkin merasa stres, cemas dan tidak nyaman.

Pikiran tentang kecemburuan retroaktif seringkali cenderung menjadi representasi dari kekhawatiran dan ketidakamanan kamu sendiri. Ketika kamu mengidealkan orang lain, pada dasarnya itu berarti kamu mengangkat mereka dan merendahkan diri sendiri. Ini bisa menyulitkan kepercayaan diri dan harga diri sendiri, memengaruhi bagaimana kamu melihat diri kamu di bidang lain dalam hidupmu.

Dampak pada Hubungan kamu

Kecemburuan dapat menyebabkan kamu bertengkar dengan pasangan yang mungkin sama sekali tidak perlu jika mereka tidak melakukan kesalahan. Pasangankamu akhirnya bisa frustrasi dengan kecemburuan kamu dan juga mulai merasa terpengaruh oleh kurangnya kepercayaan diri dan harga dirimu.

Orang-orang menerima apa yang kamu proyeksikan dan jika kamu memproyeksikan gagasan bahwa mantan pasangan kamu semuanya lebih baik dari kamu, pasangan kamu mungkin mulai percaya bahwa kamu memang tidak layak.

Ini dapat mempengaruhi dinamika hubungan kamu dan menempatkan kamu pada posisi yang kurang menguntungkan, membuat kamu menjadi pasangan yang tidak setara.

Kecemburuan dapat seperti ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya yang menyabotase hubungan. Dengan membiarkan diri kamu menyerah pada kecemburuan, kamu mungkin akan mendorong pasangan kamu benar-benar menjauh, membuat ketakutan terburuk menjadi kenyataan.

5 dari 5 halaman

Mengatasi Cemburu Retroaktif

Tidak ada yang senang tentang sejarah kencan pasangan mereka, namun, membiarkan kecemburuan retroaktif meningkat dapat membahayakan ketenangan pikiran dan hubungan. Romanoff menyarankan beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi kecemburuan retroaktif:

1. Hindari menyerah pada kecemburuan

Jika kamu merasa cemburu, kamu mungkin tergoda untuk menyerah dan mengintai pasangan kamu. Namun, penting untuk menolak perilaku ini dan memahami bahwa itu tidak produktif. Sibukkan diri kamu dengan sesuatu yang lain sampai keinginan itu berlalu.

2. Perkuat Self-Esteem

Kecemburuan sering berakar pada kekhawatiran dan rasa insecure internal seseorang. Maka penting untuk mengatasinya dan menenangkannya. Cobalah untuk fokus pada diri sendiri dan berusaha untuk memperkuat rasa percaya diri dan membangun harga diri, sehingga kamu dapat fokus menikmati hubungan kamu.

Ingat, ada alasan mengapa pasangan kamu tidak lagi bersama mantannya dan memilih untuk bersamamu. Gunakan pemikiran rasional untuk mengatasi rasa insecure kamu, yang kemungkinan akan berubah menjadi irasional setelah diperiksa lebih dalam.

3. Fokus pada hubungan

Daripada terpaku pada hubungan pasangan kamu sebelumnya, fokuslah pada hubungan kamu dengan pasanganmu sekarang. Habiskan waktu berkualitas bersamanya, ciptakan kenangan baru dan pengalaman positif bersama, dan berusahalah membangun kepercayaan serta memperdalam hubungan dan keintiman di antara kamu dnegan pasangan.

4. Berkomunikasi dengan pasangan

Jika pasangan kamu memberi kamu alasan untuk merasa insecure tentang hubungan, komunikasikan perasaan kamu dan pertimbangkan untuk meminta perubahan dalam hubungan untuk membantu kamu merasa lebih percaya diri.

Di sisi lain, jika pasangan kamu berperilaku tidak pantas dengan mantannya, diskusikan kekhawatiran kamu dengannya dan berusahalah untuk menemukan solusi dan membangun kepercayaan bersama.

Â