Sukses

Akur sama Mantan, Yakin Bisa?

Mantan tidak selamanya memberi dampak buruk. Justru jika hubungan kalian sehat maka menjadi sahabat.

Liputan6.com, Jakarta Hubungan asmara memang banyak hiruk pikuknya, terlebih lagi jika sudah tidak ada alasan untuk bertahan kemudian diakhiri dengan saling melepaskan.

Pasti semua orang pernah mendengar istilah “people come and go”. Memang pada intinya setiap orang akan merasakan betapa bersyukurnya bertemu dengan lawan jenis, kemudian nantinya akan merasakan kehilangan seseorang yang menjadi salah satu bagian penting dalam hidupnya.

Jika hubungan berakhir dengan baik, sangat masuk akal untuk memungkinkan berteman dengan mantan. Bagaimanapun, ia adalah seseorang berharga yang pernah singgah di hidup kalian.

Menurut Weena Cullins, Marriage Therapist dikutip dari laman Mindbodygreen, terkadang dua orang kurang memiliki chemistry sebagai pasangan romantis, tetapi ada aspek hubungan yang masih berharga dan dapat dipertahankan secara sehat, yakni melalui persahabatan.

Berteman dengan mantan bisa menjadi keputusan yang tepat ketika hal tersebut berdampak baik untuk pertumbuhan, perkembangan, atau tujuan hidup masing-masing.

Lantas, bagaimana waktu yang tepat untuk berteman dengan mantan?

2 dari 4 halaman

Berproses dan Menerima

Tidak ada waktu yang bisa ditetapkan untuk berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi putus cinta.

Mungkin bagi sebagian orang, hanya membutuhkan hitungan minggu atau bulan, sedangkan bagi yang lain, bisa memakan waktu bertahun-tahun. Itulah penting bagi kedua belah pihak untuk mengetahui perasaannya masing-masing, apakah merasa sudah move on, atau sedang dalam proses.

Jika kalian sudah merasakan hal-hal seperti di bawah, tandanya sudah saat yang tepat untuk berteman dengan mantan.

- Kedua belah pihak sudah meluangkan waktu untuk berproses dan menerima kenyataan bahwa hubungan sudah berakhir.

- Tidak lagi memiliki perasaan romantis satu sama lain.

- Satu  sama lain tidak lagi merasa emosional, yang dirasakan hanya sebatas berteman dengan lawan jenis.

- Bisa menghabiskan waktu bersama tanpa terasa menyakitkan,  mengganggu, atau canggung.

- Tidak lagi bergantung antar satu sama lain, dan menjalani kehidupan sepenuhnya secara mandiri.

- Kedua belah pihak dapat mempertahankan batasan yang tepat.

3 dari 4 halaman

Salah Satu Masih Ada Perasaan?

Lalu bagaimana jika salah satu masih memiliki perasaan cinta yang belum hilang? Sebenarnya hal tersebut sulit untuk dilalui, tetapi itu memungkinan hanya saja butuh proses yang lama.

Sebagian orang menganggap bahwa cinta bukanlah sesuatu yang benar-benar ‘harus dijalani’, bahkan setelah hubungan romantis berakhir.

Mereka mungkin masih merasakan kasih sayang dan kepedulian terhadap mantan pasangan mereka, meskipun perasaan itu tidak lagi terikat dengan keinginan untuk menjalin hubungan pacaran kembali.

Selama kedua belah pihak dengan sepenuh hati menerima bahwa hubungan telah berakhir, dijamin masih bisa mempertahankan persahabatan dengan sang mantan.

Berteman dengan mantan terkadang bisa mempersulit  proses move on dari hubungan masa lalu. Oleh karena itu, perlu mengetahui waktu yang pas untuk menerima keadaan yang sebenarnya sehingga bisa berteman tanpa ada rasa canggung.

4 dari 4 halaman

Alasan Keuntungan Berteman dengan Mantan

Menurut Personal Relationships dari laman Forbes.com, alasan seseorang memilih untuk tetap berteman dengan mantan, yakni:

- Keamanan

- Kepraktisan

- Kesopanan

- Keinginan untuk merasakan romantis yang belum terealisasikan

Menurut penelitian, berteman dengan mantan untuk keamanan dan kepraktisan lebih cenderung memiliki hasil yang positif.

Sedangkan persahabatan berdasarkan kesopanan tidak akan bertahan lama, sama halnya dengan persahabatan yang berasal dari hasrat romantis yang belum terealisasikan dapat menyebabkan patah hati hingga timbul rasa cemburu.