Sukses

H-36 Piala Dunia 2022, Neymar Segera Jalani Persidangan Terkait Kasus Korupsi dan Penipuan

Pemain Brasil, Neymar Jr tersandung kasus korupsi dan akan segera menjalani persidangan

Liputan6.com, Jakarta - Sebulan sebelum Piala Dunia 2022 dimulai di Qatar, superstar Brasil Neymar Jr akan menjalani persidangan atas dugaan penyimpangan dalam transfernya ke Barcelona hampir satu dekade lalu.

Persidangan berlangsung pada Senin, 17 Oktober 2022, di Barcelona menyusul kisah hukum selama bertahun-tahun atas transfer 2013 dari klub Brasil Santos, Neymar Jr, dan perusahaan N&N, sehingga ketiganya menghadapi tuduhan korupsi bisnis.

Penyelidik mulai melakukan investigasi terhadap transaksi tersebut setelah adanya laporan pada 2015 yang diajukan oleh DIS, sebuah perusahaan Brasil yang memiliki 40 persen hak olahraga sang pemain ketika dia berada di Santos.

Barcelona mengatakan bahwa biaya transfer €57,1 juta, tapi jaksa percaya biayanya setidaknya €83 juta.

Klub raksasa asal Catalan itu juga telah membayar €40 juta kepada N&N, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Neymar, dan 17,1 juta kepada Santos, yang mana 6,8 juta di antaranya diberikan kepada DIS.

Akan tetapi, DIS menuduh bahwa Neymar, Barcelona, dan klub Brasil bersekutu untuk menutupi biaya sebenarnya. 

Sebanyak sembilan terdakwa yang terlibat atas tuduhan terkait korupsi, di antaranya dua mantan Presiden Barcelona, yakni Sandro Rosell dan Josep Maria Bartomeu, serta mantan bos Santos, Odilio Rodrigues Filho.

Dengan demikian, jika terbukti bersalah, penyerang Paris Saint-Germain ini bisa menghadapi dua tahun penjara dan denda 10 juta euro.

Uji coba akan berlangsung hingga 31 Oktober, hampir tiga minggu sebelum Piala Dunia 2022 dimulai pada 20 November, dengan Neymar akan memimpin Brasil ke pertandingan pembuka Grup G melawan Serbia empat hari kemudian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keterlibatan Neymar Jr

Neymar diharapkan hadir di pengadilan ketika persidangan dibuka, meskipun kehadirannya belum dikonfirmasi secara resmi, dan akan bersaksi pada 21 Oktober atau 28 Oktober2022.

Pada hari keduanya, Presiden Real Madrid, Florentino Perez, akan mengambil sikap untuk menjelaskan bagaimana kesepakatan pra-kontrak rahasia 2011 antara Barca dan Neymar mempengaruhi pasar.

Bersamaan dengan kasus penuntutan, DIS sebuah perusahaan investasi olahraga yang dimiliki oleh jaringan supermarket Brasil Sonda telah mengajukan gugatannya sendiri, menuduh kolusi untuk menipunya dari bagian sebenarnya dari kesepakatan itu.

"Neymar Junior, dengan keterlibatan orang tuanya dan FC Barcelona dan direkturnya pada saat itu, dan Santos FC pada tahap selanjutnya, menipu DIS dari kepentingan keuangannya yang sah," kata Paulo Nasser, dilansir dari MalayMail.

Itu juga mengklaim kerugian finansial dari perjanjian pra-kontrak antara Neymar dan Barça yang menghambat klub lain untuk membuat penawaran untuk pemain, yang mempengaruhi nilai biaya transfer.

3 dari 4 halaman

Respons Pihak Neymar

Melalui pengacara, Baker McKenzie mengatakan bahwa aturan persaingan yang berhubungan dengan produk dan layanan dan tidak berlaku untuk pasar transfer.

"Aturan bebas persaingan bebas tidak berlaku karena transfer dari satu klub ke klub lain tergantung pada kehendak bebas pemain," kata pengacara Baker McKenzie kepada Reuters.

"Pemain itu bukan jasa atau komoditas. Ia adalah orang yang memiliki kehendak bebasnya sendiri," dia menambahkan seraya mengatakan bahwa Santos memberikan izin tertulis kepada Neymar untuk bernegosiasi dengan klub lain pada 2011.

Selain Neymar, DIS juga menuntut hukuman penjara untuk dua mantan pimpinan Barcelona Rosell dan Bartomeu, dan denda total €149 juta untuk para terdakwa.

4 dari 4 halaman

Sejarah yang Rumit

Transfer 2013 juga menarik perhatian otoritas Spanyol yang membuka penyelidikan penggelapan pajak ke Barcelona.

Pada 2016, mereka mencapai kesepakatan dengan klub yang setuju untuk membayar denda €5,5 juta untuk menghindari persidangan. Pengacara Neymar bersikeras klien mereka tidak bersalah. 

Namun, sejarah rumit Neymar tak berakhir di situ, dengan sang bintang tiba-tiba hengkang ke Paris Saint-Germain pada 2017.

Itu memicu perselisihan hukum, dengan Barcelona menahan bonus perpanjangan kontrak dan menuntut pemain tersebut karena melanggar kontrak, seperti yang digugat balik oleh Neymar.

Kedua belah pihak akhirnya mencapai penyelesaian di luar pengadilan, pada tahun 2021.

Neymar mengalami salah satu musim terbaiknya untuk PSG sejak ia bergabung dengan klub menyusul rekor dunia transfer € 222 juta pada 2017.

Dia telah mencetak delapan gol dan menyumbang tujuh assist dalam 10 pertandingan di Ligue 1.

Tetapi hubungannya dengan superstar internasional Prancis Kylian Mbappe tampaknya tegang, dengan pemain berusia 23 tahun itu dilaporkan menuntut PSG menjual pemain Brasil itu.

Neymar juga diharapkan memainkan peran kunci bagi Brasil di Piala Dunia di Qatar saat raksasa Amerika Selatan itu berusaha memenangkan trofi untuk pertama kalinya sejak 2002.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.