Sukses

Review Film Inang: Pacu Adrenalin Para Penonton Lewat Mitos Rebo Wekasan

Film Inang menjadi film horor terbaru 2022 di layar kaca Indonesia yang berhasil mengemas dengan apik mitos Rebo Wekasan.

Liputan6.com, Jakarta Film Inang merupakan salah satu film horor yang saat ini sedang mengisi layar kaca bioskop Indonesia. Inang sendiri merupakan film horor pertama karya Fajar Nugros yang berhasil mengangkat sebuah mitos Jawa bernama Rebo Wekasan.

Film ini mulai resmi rilis di bioskop pada 13 Oktober 2022 kemarin. Pada hari kedua penayangannya, film Inang telah mencapai 172.598 penonton di berbagai bioskop Indonesia.

Film ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Wulan, seorang pegawai supermarket yang ditinggal hamil oleh kekasihnya bernama Heru. Wulan terpaksa harus menjalani pil pahit kehidupan setelah mengetahui kehamilan di luar pernikahannya.

Ia pun berusaha mencari berbagai cara untuk tidak melakukan aborsi dan tetap mempertahankan kandungannya. Sampai suatu saat Wulan bertemu dengan sebuah komunitas di media sosial facebook yang pada akhirnya membawa dirinya bertemu dengan keluarga Santoso (Eva Santoso dan Agus Santoso).

Di sanalah ia pada awalnya dirawat dengan baik oleh keluarga Santoso selaku pihak yang akan mengadopsi bayinya kelak, hingga akhirnya satu persatu keanehan dan teror mulai mengganggunya selama berada di rumah tersebut. 

Film ini dibintangi oleh sederet pemain-pemain ternama seperti Naysilla Mirdad (Wulan), Dimas Anggara (Bregas), Rukman Rosadi (Agus Santoso), Lydia Kandou (Eva Santoso), Emil Kusumo (Heru).

Nama-nama lainnya yang turut serta menjadi pemeran dalam film ini antara lain Ruth Marini sebagai Sumiyati, Rania Putrisari sebagai Nita, Pritt Timothy sebagai Ki Ageng, Yusuf Ozkan sebagai Bregas usia sekolah, Muzzaki Ramdhan sebagai Bregas Remaja. 

2 dari 5 halaman

Pengemasan Cerita yang Apik

Fajar Nugros selaku sutradara dalam film ini mengemas cerita dengan sangat baik. Ia berhasil menyajikan storytelling tentang mitos Rebo Wekasan dan juga alur cerita yang sangat mudah dipahami oleh para penonton.

Para penonton pun terasa dibawa hanyut ke dalam alur cerita dengan pengambilan gambar yang seolah-olah kita juga menjadi karakter dalam film tersebut.

Pembawaan karakter oleh masing-masing para aktor dan aktris juga terlihat sangat baik. Terlebih lagi, adu akting dari Lydia Kandou dan Naysila Mirdad yang membuat penonton terkejut.

Pasalnya, mereka berdua memang merupakan ibu dan anak dalam kehidupan nyata, sehingga, membuat akting mereka pada film ini terkesan lebih alami. Namun, terdapat beberapa adegan dalam film ini yang dirasa dapat membuat ngilu para penonton dengan adegan berdarah yang ditampilkan.

3 dari 5 halaman

Mitos Rebo Wekasan

Dikutip dari instagram resmi @filminang, mitos Rebo Wekasan ini memiliki kepercayaan di beberapa masyarakat Jawa tentang hari sial. Rebo wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar pada kalender Jawa.

Sebagian masyarakat Jawa dalam adat kejawen meyakini bahwa pada hari itu akan turun bencana dan penyakit, sehingga bagi masyarakat yang mempercayai mitos tersebut harus melakukan ritual tolak bala. Ritual ini ditujukan untuk mengusir kesialan dan memohon perlindungan dari malapetaka. 

Film horor pertama karya sutradara Fajar Nugros, sekaligus debut film pertama Naysila Mirdad ini sukses menembus kancah internasional. Dalam penayangan premier nya di luar negeri, film Inang berhasil menarik perhatian berbagai film maker dan juga penikmat film di luar negeri. Film Inang berhasil tayang dalam acara Bucheon Internasional Fantastic Film Festival pada 7-17 Juli 2022 kemarin dengan judul internasional The Womb.

4 dari 5 halaman

Film Horor Inang Tayang di Bucheon International Fantastic Film Festival

Film horor Inang tayang di Festival Film Internasional Bucheon 2022 di Korea Selatan. Sutradara film itu adalah Fajar Nugros. Dilaporkan situs resmi Kemlu RI, Minggu (17/7/2022), Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto menyambut gembira penayangan film ini. 

“Penayangan perdana Film Inang berskala internasional di Festival Film Internasional Bucheon adalah sinyal positif bahwa industri perfilman Tanah Air terus produktif meski di masa pandemi. Hal ini tidak hanya membanggakan bagi insan perfilman di Tanah Air tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia khususnya diaspora Indonesia di Korea Selatan," ujar Dubes RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto saat menerima audiensi seluruh pendukung film Inang, termasuk produser, sutradara dan pemain Kamis (14/7).

Dubes Sulis, demikian beliau dipanggil, menyampaikan bahwa film merupakan salah satu sektor kreatif yang digarap dengan baik oleh Korsel melalui strategi Korean Wave.

“Untuk itu, gali potensi ekonomi kreatif Korea, kenali teknik sinematografinya, pelajari seni perannya tetapi buatlah film yang sepenuhnya bercerita mengenai kebhinekaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke" pesan Dubes RI di Seoul yang menyampaikan harapan untuk penguatan kolaborasi antara pelaku industri film Indonesia-Korsel.

“Suatu kehormatan untuk film Inang dapat ditayangkan perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival/BIFAN. Film ini khusus dibuat untuk menampilkan keragaman budaya di Indonesia, serta pentingnya keluarga sebagai perekat seluruh elemen masyarakat di Indonesia" disampaikan Winston Utomo, CEO IDN Media yang merupakan pemilik perusahaan IDN Media dan IDN Pictures produser Film Inang.

5 dari 5 halaman

Bioskop CGV Sopung

Pemutaran perdana (World Premiere) film Inang dilakukan dua kali di Bioskop CGV Sopung, pada tanggal 8 dan 13 Juli 2022. Penayangan kedua dihadiri oleh hampir seluruh pemain film, termasuk aktris muda berbakat, Naysilla Mirdad, dan ibundanya, artis senior Tanah Air, Lydia Kandou, serta Dimas Anggara. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang tampak hadir mendukung pemutaran perdana film, tetapi juga generasi muda.

"Ini pertama kalinya saya membuat film dengan genre horor. Alhamdulillah. Kejutan yang manis bagi kami semua bahwa film ini dapat tembus BIFAN. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia di Korea Selatan dan KBRI Seoul atas dukungan total yang tampak dari membludaknya penonton saat film Inang tayang perdana," diungkapkan Fajar Nugros, sutradara film Inang.

Film horor Indonesia dengan judul "Inang/The Womb" karya Fajar Nugros merupakan salah satu dari sepuluh film terpilih yang bersaing dengan film-film negara lain yang berasal dari Spanyol, Jepang, Australia, Denmark, dan banyak negara lainnya dalam International Bucheon Choice Awards.

Kini menginjak tahun ke-26, BIFAN merupakan salah satu festival film internasional di Korsel yang sangat dihargai masyarakat Korea dan asing. Bertema “Stay Strange", BIFAN secara khusus ingin menayangkan film dengan genre non konvensional, karya sineas yang tidak termasuk aliran mainstream. Pada tahun 2021 BIFAN menayangkan 268 film dari 49 negara, termasuk Indonesia. Selama lebih dari 11 hari film ditayangkan secara luring di bioskop CGV Sopung dan balai kota Bucheon serta daring melalui media https://www.wavve.com/.

Upacara pembukaan tahun ini diadakan secara luring di alun-alun Balai Kota Bucheon untuk kali pertama sejak dua tahun dilakukan secara hybrid akibat pandemi COVID-19. KBRI Seoul turut mendukung serta memfasilitasi pelaku industri kreatif termasuk subsektor film untuk mengedepankan karya mereka guna menembus pasar Korsel yang potensial.