Liputan6.com, Jakarta- Agensi musik BIGHIT yang menaungi BTS telah mengonfirmasi bahwa ketujuh anggota BTS akan menjalani wajib militer (wamil).
BIGHIT merilis pernyataan yang menyatakan bahwa anggota tertua BTS, Kim Seokjin yang kini berusia 29 tahun akan menjalani wajib militernya pada akhir Oktober 2022.
Baca Juga
Setelah konser gratis BTS Yet To Come In Busan yang menjadi salah satu ajang promosi World Expo 2030, kini para member fokus pada aktivitas individunya masing-masing dan salah satunya untuk melaksanakan wajib militer dan mengabdi pada negaranya.
Advertisement
“BTS telah berkarir di industri K-Pop selama 10 tahun dan telah banyak meraih kesuksesan global, memecahkan berbagai rekor, serta meningkatkan nama K-Pop ke global. Kini, saatnya Jin BTS memulai proses wajib militernya setelah single solonya dirilis,” dari pernyataan BIGHIT.
Anggota BTS lainnya berencana untuk melaksanakan wajib militer berdasarkan rencana masing-masing. Baik perusahaan maupun grup BTS berencana untuk kembali memulai aktivitas mereka sebagai grup pada 2025.
Album antologi Yet To Come BTS juga menjadi album yang membuka jalan karir individu masing-masing anggota BTS.
“Yet To Come (The Most Beautiful Moment)" lebih dari sekadar lagu dari album terbaru mereka, ini adalah sebuah janji, masih banyak lagi yang akan datang di tahun-tahun mendatang dari BTS,” ungkap BIGHIT dalam pernyataannya.
Hal ini sontak membuat para ARMY–penggemar BTS–sedih sekaligus senang. Pasalnya, wajib militer telah lama menjadi bahan perdebatan di Korea. Beberapa jajak pendapat juga menunjukkan mayoritas warga Korea Selatan berpikir bahwa jika ada pengecualian wamil bagi BTS, maka harus ada alternatif tugas militer lainnya yang setara.
Namun, pembebasan wajib militer merupakan hal yang kontroversial di negara di mana ketidaksetaraan dan hak istimewa merupakan subjek yang sangat sensitif.
Di Korea Selatan, semua warga negara laki-laki berusia 18 hingga 28 tahun diharuskan untuk bertugas selama sekitar dua tahun.
Pembebasan wamil di Korea Selatan sebenarnya memiliki regulasi yang jelas. Tetapi, bukan diperuntukkan untuk idol.
Politisi Kebingungan
Tidak diragukan lagi, BTS merupakan salah satu boyband sukses yang memiliki banyak pengaruh global.
Tak perlu jauh-jauh, konser gratis Yet To Come In Busan kemarin saja membuat warga busan bahkan kewalahan karena banyaknya pelancong yang datang khusus untuk menemui BTS.
Busan disulap menjadi kota bertemakan BTS, tiket pesawat ke busan terjual habis, hingga para driver yang sepi penumpang kembali memiliki penumpang.
Setelah memulai debutnya pada 2013, Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, Vm dan Jungkook telah memenangkan banyak penghargaan domestik maupun internasional, termasuk 12 Billboard Music Awards.
Politisi Korea melihat ini sebagai magnet untuk menarik perhatian dalam mempromosikan acara dan prestasi politik mereka.
Sebelum konser Yet To Come baru-baru ini, mengutip Korean Times, ternyata, harga akomodasi di Busan meroket tinggi.
Tawaran World Expo 2030 Busan bukanlah yang pertama kalinya. BTS sebelumnya diundang untuk mempromosikan acara yang penting bagi para politisi.
BTS mempromosikan Pemerintah Metropolitan Seoul dan beberapa acara yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Mantan Presiden Moon Jae-in bahkan menunjuk mereka sebagai utusan khusus presiden untuk generasi dan budaya masa depan. Moon bahkan membawa BTS bersamanya ke Majelis Umum PBB di New York.
Mengingat manfaat besar yang bisa mereka harapkan dari kekuatan bintang BTS, politisi partai yang berkuasa, termasuk Yoon, kemungkinan akan mencari cara kemungkinan akan mencari cara untuk memberi mereka pengecualian militer, demikian menurut Rhee Jong-hoon, kepala konsultan politik iGM.
Namun, keputusan BTS untuk tidak mengambil tawaran pengecualian militer kemungkinan akan menjadi salah satu keputusan yang membuat para politisi kebingungan.
Advertisement
Gagasan Pengecualian Wamil BTS
Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada bulan April oleh sebuah kelompok sipil menunjukkan bahwa lebih dari 68 persen dari 2.334 responden, kebanyakan pria berusia 20-an, mengatakan bahwa mereka tidak mendukung gagasan pembebasan wamil BTS.
Dalam jajak pendapat lain yang dilakukan oleh Realmeter, 59 persen dari kelompok yang lebih beragam yang terdiri dari 1.004 responden, termasuk perempuan, mengatakan mereka mendukungnya.
"Yoon terpilih dengan janji untuk memulihkan keadilan. Saya pikir akan berisiko secara politis untuk mendorong gagasan itu," kata Cho Jin Man, profesor politik dan hubungan internasional di Universitas Wanita Duksung.
Kontroversi ini muncul pada 2018 setelah BTS meraih ketenaran internasional. Anggota parlemen, termasuk Ha Tae-keung dan Noh Woong-rae, mempermasalahkan pemberian pengecualian militer hanya untuk musisi klasik, bukan penyanyi pop, dengan mengatakan bahwa sistem saat ini konyol dan tidak adil.
Perdebatan tersebut juga diperkirakan menjadi salah satu perdebatan politis karena para politisi menimbang keuntungan dan kerugian mereka jika BTS wamil. Mengingat, tidak ada putusan resmi hingga hari ini (17/10) BIGHIT mengkonfirmasi terkait BTS yang akan melaksanakan wamil.
Memang, Apa Kontribusi BTS Untuk Korea?
Perdebatan wamil BTS hingga hari ini BIGHIT resmi mengumumkan bahwa BTS akan wamil bukan tanpa alasan. Diketahui, BTS menyaingi The Beatles dalam hal kesuksesan di tangga lagu. Selain itu, BTS juga diklaim berkontribusi terhadap PDB Korea Selatan.
Sebuah artikel yang dirilis oleh As Hollywood dua tahun lalu melaporkan bahwa boy grup ini memiliki pendapatan tahunan sebesar 4,65 miliar dollar dan hal tersebut menempatkan mereka di grup musik yang setara dengan Samsung dan Hyundai.
Analisis pendapatan perusahaan pada 2018 menunjukkan bahwa BTS bukan hanya menghasilkan miliaran dolar melalui penjualan album, tiket, serta merchandise. Mereka juga menarik penggemarnya untuk datang ke Korea Selatan.
Pada 2018, pendapatan Samsung hampir mencapai 212 miliar dollar, atau 13 persen dari PDB Korea Selatan. Hal tersebut diikuti oleh Hyundai, sebagai kontributor terbesar kedua bagi perekonomian korea yang berhasil memberikan kontribusinya sebesar 5 persen. Hal tersebut juga merupakan hal yang memang lumrah bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Lalu, salah satu perusahaan di Korea Selatan yang sebanding dengan kontribusi BTS adalah Korean Air, yang memperoleh pendapatan sebesar 11,65 miliar dollar atau sekitar 0,7 persen dari PDB korea pada 2018. BTS mengikutinya dengan berkontribusi 0,3 persen terhadap PDB Korea Selatan.
Data tersebut dirilis beberapa tahun lalu. Sekarang, BTS memiliki efek yang lebih luar biasa, khususnya bisa kita lihat saat BTS Yet To Come In Busan.
Belum ada survei terbaru akan hal itu, yang pasti, BTS memiliki pengaruh yang besar bagi perekonomian korea dan bagi promosi para politisi korea.
Advertisement