Liputan6.com, Jakarta - Kondisi kulit sehat dan bersih merupakan hal yang didambakan. Namun, beberapa orang memiliki masalah terkait kondisi kulitnya.
Pernahkah kamu mendengar istilah darah manis? Istilah ini mengacu pada pengidap dengan kondisi kulit yang sangat sensitif.
Dalam bahasa medis, kondisi kulit seperti ini akrab disebut sebagai prurigo. Dilansir melalui Verywellhealth, Selasa (18/10/2022), penyakit ini ditandai dengan gatal yang dirasakan pada kulit.
Advertisement
Darah manis dapat terjadi di bagian tubuh manapun, biasanya bagian yang lebih sering terserang di lengan, kaki, punggung dan perut.
Kondisi gatal yang dirasakan oleh pengidapnya memiliki beberapa gejala, mulai dari ringan hingga berat.
Gejala ringan dari penyakit ini dapat ditandai dengan adanya benjolan dengan rasa gatal yang tak tertahankan.
Sedangkan, gejala berat ditandai dengan meningkatnya rasa gatal yang dapat menyebabkan beberapa ratus benjolan.
Rasa gatal yang terjadi dapat menghasilkan warna benjolan pada kulit yang dibagi menjadi tiga, yakni merah muda, merah dan hitam kecokelatan.
Pengidapnya kerap kali sulit menahan rasa gatal yang menyebabkan dirinya menggaruk secara terus menurus. Mereka biasanya akan menggaruk secara kencang karena tak bisa menahannya.
Tindakan ini dapat menyebabkan benjolan dan memperburuk kondisi. Pengidap darah manis biasa dialami oleh anak-anak pada masa pertumbuhannya dan akan memudar saat mereka dewasa.
Namun, untuk beberapa kasus darah manis, pengidapnya kesulitan menghilangkan bekas luka yang ada. Kejadian ini membuat pengidapnya tak percaya diri.
Mengenal Darah Manis
Darah manis dapat disebabkan oleh gigitan serangga yang memberi kesan gatal. Umumnya, pengidap darah manis ini sensitif terhadap gigitan nyamuk.
Saat terkena gigitan nyamuk, pengidap biasanya akan menggaruk bagian tersebut. Dianggap dapat meredakan gatal, hal ini malah menyebabkan infeksi.
Setelah menggaruk, pengidap kerap kali mendapatkan efek kemerahan pada kulit yang lama kelamaan menjadi luka.
Luka tersebut bisa berubah menjadi kehitaman dan berbekas sehingga mengganggu penampilan.
Kamu perlu mengetahui bahwa penyakit ini tidaklah berbahaya, namun dapat membuat pengidapnya tidak nyaman.
Adapun gejala prurigo, yaitu kulit terasa terbakar atau menyengat, dan perubahan warna kulit akibat garukan.
Pengidap kemungkinan akan mengalami efek dari darah manis, di antaranya kesulitan tidur karena rasa gatal, malu dengan kondisi kulitnya, dan lain-lain.
Advertisement
Pengidap Darah Manis
Pengidap darah manis biasanya kurang percaya diri terhadap bekas luka di tubuhnya. Apalagi bekas luka di bagian yang mudah terlihat.
Mereka kerap kali menyiasati bekas luka dengan menggunakan pakaian panjang, bahkan menutupinya dengan concelear.
Nyamuk sangat tertarik dengan orang yang memiliki prurigo. Â Maka dari itu, seseorang yang memiliki darah manis, perlu menjaga kulit dari gigitan nyamuk, guna mengurangi rasa gatal.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan minyak telon kandungan eucalyptus dan minyak serai.
Selain itu, pengidap perlu mengurangi kebiasaan menggaruk secara kencang dan disarankan hanya mengusapnya saja.
Cara di atas merupakan upaya menghindari terbentuknya luka saat terkena gigitan nyamuk.
Dilansir dari Klikdokter, adapun tujuan dari pengobatan dari manis yaitu memutus siklus gatal garuk. Maka dari itu, obat untuk darah manis biasanya berkaitan dengan krim topikal dan obat sistemik penghilang gatal.
Cara Mengatasi Bekas Luka Membandel
Kulit bersih dan terhindar dari bekas luka menjadi impian bagi para pengidap darah manis. Berbagai macam cara akan ditempuh demi mendapatkan kondisi kulit yang ideal.
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bekas luka, yaitu menjaga kelembaban kulit. Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air putih.
Kamu juga dapat menggunakan sabun mandi bebas pewangi dan produk untuk kulit sensitif. Selain itu, gunakan body lotion setiap habis mandi.
Tak hanya itu, kamu bisa menggunakan minyak yang dapat memudarkan bekas luka, seperti bio oil.
Cara lain yang bisa kamu lakukan demi memudarkan bekas luka adalah melakukan eksfoliasi, dengan melakukan scrub badan.
Perlu diketahui hindarilah menggunakan perawatan ini setiap hari, kamu hanya diperbolehkan melakukannya sebanyak dua hingga tiga kali saja dalam seminggu.
Advertisement