Sukses

Ingin Miliki Perubahan dalam Hidup? Lakukan 3 Tips dari Ilmuwan Terkenal Ini

Ilmuwan membagikan deretan tips untuk mencapai perubahan dalam hidup.

Liputan6.com, Jakarta Pastinya setiap orang memiliki sesuatu dalam hidup mereka yang ingin mereka ubah, apakah itu menabung lebih banyak, memiliki pola hidup lebih baik, atau berhenti dari media sosial.

Ada banyak buku, video, dan podcast yang menjanjikan untuk membantu Anda mencapai tujuan, tetapi banyak orang masih berjuang untuk membuat perubahan nyata.

Sebab tidak sedikit dari mereka merasa susah bahkan hampir dibilang tidak pernah berhasil dalam mencapai perubahan itu. Ada dari mereka yang hanya sebatas menulis perencanaan namun tak terlaksana, ada juga yang berhenti di tengah jalan sebab merasa tidak mencapai perubahan yang mereka inginkan.

Katy Milkman, profesor dari Universita Wharton dan penulis “How to Change,” mengatakan orang kehilangan aspek kunci dalam mengejar perubahan hidup.

Ada begitu banyak alat, dan ini adalah industri raksasa industri swadaya semacam ini, tetapi sebagian besar tidak didasarkan pada sains,” katanya.

Milkman telah menghabiskan sebagian besar kariernya untuk meneliti bagaimana orang dapat membuat keputusan yang lebih baik. Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang ketika mencoba mengubah hidup mereka adalah mencoba menemukan satu solusi "ajaib". Sebaliknya, orang harus mengambil pendekatan yang lebih strategis berdasarkan hambatan yang mereka hadapi. 

Untuk mencapai perubahan, itu sangat tergantung pada apa yang menghalangi Anda,” ucapnya.

Melansir laman CNBC, Rabu (19/10/2022) berikut tiga tips seorang ilmuwan yang didukung sains untuk seseorang yang benar-benar ingin mencapai perubahan dalam hidup:

2 dari 4 halaman

1. Manfaatkan Efek Awal yang Baru

Milkman membagikan penelitiannya tentang apa yang dapat mendorong perubahan perilaku ketika dia mendapat pertanyaan yang mengubah kariernya, "Apakah ada waktu yang ideal untuk mendorong perubahan?"

Ini mengilhami Milkman dan kolaboratornya untuk mempelajari apa yang sekarang mereka sebut "efek awal yang baru" bahwa ada momen-momen tertentu dalam hidup di mana orang memulai sesuatu yang baru dan lebih termotivasi untuk berubah.

Ada saat-saat sepanjang hidup kita ketika kita merasa seperti menghadapi babak baru atau awal yang baru, itu bisa datang dari peristiwa besar dalam hidup, seperti pekerjaan baru atau pindah ke rumah baru. Atau bisa juga sesuatu yang kecil seperti awal minggu yang baru. Awal yang baru ini memberikan jeda dari diri Anda yang lama,” katanya.

Awal yang baru adalah motivator yang sangat kuat dan sangat efektif jika kita dapat menggunakannya sebagai batu loncatan menuju perubahan.

3 dari 4 halaman

2. Identifikasi Hambatan yang Menghalangi Anda

Peneliti menyarankan untuk tidak langsung mencoba membuat perubahan. Analisis situasi terlebih dahulu dan pikirkan secara strategis tentang hambatan untuk berubah.

Penting untuk melakukan fase diagnosis yang cenderung kita lewati, alih-alih hanya terburu-buru mencari solusi, cobalah memahami apa yang menahan Anda untuk mencapai tujuan ini,” katanya.

Milkman telah mengidentifikasi beberapa hambatan umum yang dapat menahan orang untuk melakukan perubahan, mulai dari proses melupakan hingga godaan. Ingin mulai berolahraga tetapi tidak suka berolahraga? Ingin keluar dari media sosial tetapi merasa lebih menghibur untuk menggunakannya? Ini adalah contoh-contoh godaan yang bekerja melawan Anda.

Setelah mengidentifikasi hambatan, Anda secara otomatis memiliki perangkat solusi. Jika godaan menahan Anda, buatlah perubahan menjadi menyenangkan. Milkman menyarankan menemukan cara untuk bersosialisasi sambil mencapai tujuan.

Penggabungan godaan juga bisa berhasil. Misalnya, jika seseorang  berjuang untuk pergi ke gym, tetapkan itu sebagai waktu untuk menonton acara favorit dan mungkin bahkan akan mulai bersemangat untuk berolahraga.

 "Jika Anda mengejar tujuan dengan cara yang di sukai, Anda lebih mungkin untuk tetap berpegang pada mereka,” kata Milkman.

4 dari 4 halaman

3. Berikan saran

Penelitian menunjukkan bahwa memberi nasihat dan membimbing orang lain sebenarnya dapat membantu mencapai tujuan sendiri.

"Menempatkan orang dalam peran mentor dan meminta mereka untuk menasihati orang lain meningkatkan kepercayaan diri mereka, menyebabkan mereka introspeksi tentang apa yang mungkin berhasil untuk mereka dan membuat mereka merasa munafik jika mereka tidak menindaklanjutinya,” kata Milkman.

Dia berbagi contoh studi dengan siswa sekolah menengah memberikan nasihat. Ketika siswa diberi peran sebagai “pemberi nasihat” bagi siswa yang lebih muda, nilai mereka sendiri sebenarnya meningkat.

Bagaimana Anda bisa menerapkannya pada upaya Anda sendiri untuk berubah? Yakni membentuk klub saran dengan orang lain yang mencoba mencapai tujuan yang sama.

Anda dapat membantu orang lain dan belajar dari wawasan mereka serta mendapatkan manfaat dari pembinaan juga,” kata Milkman.