Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan imajinasi manusia merupakan hasil karya dari apa yang mereka lihat dan saksikan. Imajinasi juga menjadi salah satu hal kemampuan yang membantu manusia dalam menghasilkan karya seni yang otentik.
Kita sering mendengar istilah mengani right-brained atau left-brained. Ini mengacu pada bagaimana otak manusia bekerja. Umumnya, mereka menganggap otak kanan merupakan bagian otak yang menghasilkan pemikiran kreatif, termasuk imajinasi, sedangkan otak kiri lebih banyak menghasilkan pemikiran logis.
Baca Juga
Namun, para peneliti di Universitas Vanderbit membuktikan kekeliruan dari pernyataan ini, karena kegiatan berpikir menggunakan lebih dari satu bagian otak. Mereka melakukan studi terkait otak untuk memahami tentang imajinasi.
Advertisement
Melansir https://wonderopolis.org, para peneliti menggunakan mesin MRI untuk mengamati otak manusia ketika mereka berimajinasi mengenai suatu gambar atau bentuk. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa imajinasi mempekerjakan hampir seluruh bagian otak.
Beberapa bagian otak yang digunakan imajinasi termasuk bagian yang bertanggung jawab atas penglihatan, emosi, dan indera tubuh. Imajinasi juga menggunakan area kontrol penalaran, tutur kata, saraf impuls, dan lainnya.
Melalui hasil ini membuktikan, ketika manusia berimajinasi, mereka menggunakan hampir seluruh bagian otak mereka untuk membentuk gambaran tersebut.
Selain itu, imajinasi juga bukan sesuatu yang tercipta dengan sendirinya. Imajinasi dapat terbentuk ketika seseorang mengalami atau menyaksikan sesuatu. Indera mereka akan menyimpan penglihatan tersebut di dalam pikiran.
Dari sini, imajinasi memanfaatkan informasi dan memori yang tersimpan sehingga membentuk visual tersebut. Hal ini yang membuat seseorang mampu membayangkan atau menciptakan gambaran suasana berdasarkan apa yang pernah mereka saksikan.
Cara Kerja Imajinasi
Imajinasi merupakan alat yang sangat berguna, khususnya untuk memunculkan ide-ide yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.
Mengutip popsci.com, dari alat inilah banyak inovator mampu menciptakan alat-alat atau inovasi luar biasa serta menghasilkan karya seni yang orisinal.
Para ilmuwan kognitis memiliki hipotesis mengenai kemampuan manusia dalam berimajinasi dan menghasilkan gambaran visual dan ide-ide baru yang kreatif.
Hal ini dihasilkan dari sesuatu yang mereka sebut sebagai "mental workplace", sebuah jaringan sarag yang melakukan koordinasi aktivitas di berbagai wilayah otak.
Penelitian dilakukan dengan cara menguji beberapa partisipan dan meminta mereka membayangkan sesuatu. Setelah benak mereka berhasil membentuk gambaran tertentu, peneliti kembali meminta mereka untuk mengubah bentuk yang mereka bayangkan.
Mereka memperkirakan aktivitas manipulasi tersebut akan melibatkan bagian otak, yaitu korteks visual yang memproses gambaran visual. Studi ini menemukan bagaimana konteks visual bukan satu-satunya bagian yang terlibat ketika manusia berimajinasi.
Melalui hasil ini dapat kita lihat ketika seseorang berimajinasi, seluruh wilayah otak akan bekerja dalam membentuk gambaran visual tersebut.
Advertisement
Cara Meningkatkan Daya Imajinasi
Meningkatnya daya imajinasi seseorang dapat memengaruhi tingkat kreativitasnya pula. Untuk itu, terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan otak dalam berimajinasi.
Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membiarkan mata melihat lebih banyak hal baru. Ini bisa didapatkan dengan cara melakukan petualangan atau pergi ke tempat baru.
Menurut perusahaan The Neuroscience of Imagination, mempelajari atau mengalami sesuatu yang baru akan mendorong otak untuk berpikir dengan cara yang baru.
Selain itu, menghadapi tantangan baru dari petualangan tersebut akan memicu otak untuk mendapatkan perspektif baru sehingga mampu membentuk ide dan meningkatkan kreativitas.
Melamun juga dapat membantu otak dalam meningkatkan kemampuan berimajinasi. Kegiatan mengonsumsi konten di media sosial tidak dapat membantu hal ini.
Mengurangi konsumsi media sosial dengan meletakkan gadget untuk sementara, dapat membantu otak meningkat kreativitas.
Kita juga bisa mencoba meningkatkan daya imajinasi dengan berbicara atau berdiskusi. Membicarakan apa yang dipikirkan dan mengekspresikannya melalui vokal, dapat membantu mengembangkan imajinasi.
Bagaimana Imajinasi Mempengaruhi Perasaan?
Ketika sedang berimajinasi, otak kita mencoba untuk membentuk respons yang akan terjadi jika situasi tersebut benar-benar terjadi. Ini merupakan sistem saraf yang sama yang memungkinkan kita untuk berempati.
Berimajinasi atau membayangkan sesuatu juga merupakan proses kita untuk lebih memahami diri sendiri. Pikiran kita akan memainkan skenario masa depan dan memprediksi bagaimana kita akan merasakan dan merespons situasi tersebut nanti.
Selain itu, dengan membayangkan situasi tersebut juga bisa membantu untuk mempersiapkan diri sendiri sehingga tidak terlalu terkejut dan siap menghadapinya.
Imajinasi juga mampu membantu mengurangi rasa stres, dengan cara membayangkan hal-hal positif yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
Misalnya, ketika kita sedang menghadapi situasi yang sulit seperti mengerjakan laporan atau pekerjaan yang menyita waktu, dengan membayangkan waktu luang yang akan kita dapatkan setelah selesai mengerjakan tugas akan mengurangi rasa cemas yang sedang dirasakan saat itu.
Advertisement