Liputan6.com, Jakarta - Seseorang mungkin sering melamun, terutama ketika masa duduk di bangku sekolah. Melamun saat jam pelajaran dengan pikiran tidak fokus pada pelajaran kerap kali dilarang keras oleh para guru.
Pasalnya saat dalam kondisi melamun, pikiran jadi tidak fokus ke pelajaran. Tanpa disadari, ternyata melamun begitu menghabiskan waktu. Para ilmuwan melalui penelitian yang dilakukan sepakat, manusia rata-rata menghabiskan 30-50 persen berada dalam lamunan.Â
Lalu, apa itu melamun, kegiatan seperti apakah itu? Melamun dapat didefinisikan sebagai lamunan yang seseorang alami saat diri tengah terbangun atau sadar. Dalam kondisi melamun, pikiran seseorang pun melayang.
Advertisement
Tahukah kamu, sebetulnya kebiasaan melamun merupakan salah satu hal yang paling umum terjadi pada manusia. Melamun atau daydreaming ini adalah salah satu kondisi di mana pikiran seseorang terputus dengan lingkungan sekitar.
Melamun mengakibatkan hilangnya kontak seseorang menjadi kabur dan sebagian digantikan oleh khayalan visual. Melamun juga merupakan kondisi di mana individu terdiam dan termenung sembari memikirkan sesuatu.
Meski melamun kerap diartikan sebagai sesuatu yang negatif dan tidak berguna, aktivitas melamunkan hal-hal yang menyenangkan ternyata bisa bermanfaat.Â
Banyak orang memilih melamun untuk mencari ide-ide baru. Melamun juga bisa jadi merupakan waktu istirahat sejenak di tengah padatnya aktivitas. Dilansir laman Verywell.mind, Rabu (19/10/2022) melamun tidak selalu tentang menghabiskan waktu dengan sia-sia, di balik itu ternyata melamun memiliki manfaat untuk diri. Berikut adalah manfaat melamun:
1. Melamun Mengurangi Stres dan Kecemasan
Dengan mengabaikan dunia luar yang bising, membiarkan pikiran mengalir dengan bebas, hal ini mendorong relaksasi mental dan eksplorasi.
Ketika pikiran kita mengalir seperti ini, kita berada dalam kondisi gelombang alfa. Nah, saat berada di zona alfa, pikiran menjadi tenang dan tidak memikirkan apa pun. Istirahat dengan melamun tidak hanya menyenangkan, tetapi juga diperlukan tubuh.Â
Otak kita tidak dapat mempertahankan fokus dan produktivitas tanpa henti. Kesehatan otak yang baik membutuhkan beberapa periode relaksasi yang teratur.
Memiliki kegiatan seperti melamun, berguna bagi seseorang, terutama saat orang tersebut merasa terancam atau berada di lingkungan yang terlalu sibuk. Melamun bisa jadi merupakan salah satu tool kesehatan mental yang memiliki fungsi untuk menghindari stres dan rasa cemas.Â
Menurut blog kesehatan Sekolah Kedokteran Universitas Harvard, mengembarakan pikiran dapat membantu seseorang mengelola kecemasan. Melamun mirip dengan meditasi atau aktivitas menenangkan lainnya, yang berfungsi sebagai obat alami untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Advertisement
2. Melamun Membantu Anda Memecahkan Masalah
Lamunan bukan sekadar pelarian kecil. Membiarkan pikiran mengembara akan merevitalisasi diri. Setelah membiarkan pikiran berkelana, pikiran seseorang bisa kembali lebih sehat dan segar. Sebagian besar dari kita bisa mendapatkan keuntungan dari memandang atau melihat masalah dengan perspektif baru.
Selain memiliki perspektif yang segar, melamun tampaknya bekerja lebih baik daripada mencoba memaksakan sebuah solusi.
Dalam satu studi yang melacak pola pemikiran internal berbeda, para peneliti menyimpulkan bahwa pengembaraan pikiran itu penting dan baik bagi manusia.Â
Studi tersebut juga mengungkap, proses kognitif melamun mengarahkan seseorang pada ide-ide baru. Menurut para peneliti, membiarkan pikiran kita melayang sebenarnya dapat membantu memecahkan masalah ketika memusatkan perhatian pada hal itu tidak berhasil.
Melamun dapat membawa ke jalan menuju wawasan. Wawasan ini dapat membantu mencapai tujuan. Jadi, jika kita sedang pusing karena suatu masalah, alih-alih berusaha lebih keras untuk menyelesaikannya, cobalah untuk duduk diam dan melamun.Â
Membayangkan atau melamun tentang salah satu tujuan kehidupan nyata memang menyenangkan. Melamun bisa mengundang seseorang untuk memikirkan langkah-langkah yang akan mereka ambil, cara untuk tetap termotivasi, dan cara mengatasi rintangan.
Â
3. Melamun Memperluas Kreativitas Anda
Penelitian telah membuktikan bahwa melamun berkorelasi dengan tingkat kreativitas yang lebih tinggi.
Menelusuri masalah yang kompleks tanpa henti tidak menghasilkan penemuan solusi. Makanya, disarankan untuk beristirahat dan melamun. Saat pikiran mengembara, Anda menggunakan berbagai aspek otak Anda. Baik jaringan pemecahan masalah eksekutif maupun jaringan kreativitas di otak Anda bekerja secara bersamaan.
Saat kami mengaktifkan area otak yang berbeda ini, kami mengakses informasi yang sebelumnya mungkin tidak dapat dijangkau atau tidak aktif.
Oleh karena itu, kebosanan atau kemalasan memiliki tujuan yang besar. Duduk diam membuat orang lebih mudah melamun, yang membentuk koneksi penting di seluruh otak kita.
Advertisement
4. Melamun Membantu Anda Mencapai Tujuan
Bagaimana pikiran yang berkelok-kelok dapat membantu mencapai tujuan kita? Pikiran menyimpang ini memang tidak terarah, tetapi penelitian baru mengungkapkan bahwa pikiran yang tengah mengembara termotivasi dengan tujuan seseorang.Â
Misalnya, atlet terkadang menggunakan lamunan yang disengaja untuk berlatih sebelum pertandingan atau pertunjukan. Metode ini mempersiapkan otak mereka untuk sukses. Ini seperti berlatih secara mental alih-alih hanya latihan fisik untuk hasil yang Anda inginkan.
Imajinasi atau lamunan terstruktur semacam ini telah populer di bidang psikologi olahraga sementara lamunan berbasis fantasi seperti berubah menjadi pahlawan super mungkin akan mengecewakan atau membuat Anda frustrasi karena terlalu dibuat-buat. Lamunan yang dianggap terstruktur dapat memotivasi Anda karena realistis.
Membayangkan atau melamun tentang salah satu tujuan kehidupan nyata Anda memang menyenangkan. Ini mengundang Anda untuk memikirkan langkah-langkah yang akan Anda ambil, cara untuk tetap termotivasi, dan cara mengatasi rintangan.    Â