Liputan6.com, Jakarta - Menikmati makanan pedas memang dapat memenuhi kepuasan diri sendiri. Terdapat kepuasan dan rasa menantang ketika memakan makanan pedas masuk ke dalam mulut.
Seringkali tiba-tiba terdapat dorongan ketika tubuh menginginkan makanan pedas untuk disantap. Keinginan untuk menambahkan saus atau sambal ke dalam hidangan menjadi salah hatu cara untuk memenuhi rasa ngidam makanan pedas.
Baca Juga
Melansir Mashed, Kamis (20/10/2022), makanan pedas yang berasal dari cabai memiliki senyawa capcaisin yang memberi kesan pada otak bahwa kita sedang kesakitan.
Advertisement
Ketika menerima sinyal tersebut, otak akan melepaskan endorphin dan bahkan dopamine untuk melawan 'rasa sakit' dari makanan pedas.
Adapun pelepasan endorfin berkaitan dengan meningkatkan suasana hati dan rasa senang. Endorfin sering dikaitkan dengan senyawa untuk menjernihkan pikiran dari stress dan membantu mengurangi efek depresi.
Menariknya, efek dari makanan pedas ternyata dapat membantu di cuaca panas atau hangat. Cara ini bahkan digunakan oleh orang korea untuk membantu mereka dalam melawan cuaca terik selama musim panas.
Dikutip dari Korean Times, orang Korea cenderung mengikuti pepatah kuno “iyeol chiyeol” yang berarti “mengendalikan panas dengan panas”. Hal ini karena cabai dapat menyebabkan tubuh berkeringat dan merupakan mekanisme tubuh untuk melawan sensansi terbakar dan mencoba mendinginkan tubuh.
Senyawa capcaisin juga mengaktifkan pendeteksi panas di dalam tubuh yang menyebabkan suhu tubuh meningkat, beserta dengan keringat dan detakan jantung.
Kedua efek tersebut juga menimbulkan sensasi yang diinginkan. Sehingga, capcaisin tidak hanya memberi endorphin, tetapi juga membuat perasaan hangat dan lebih 'hidup'.
Berikut sederet penjelasan mengapa tiba-tiba kamu ingin menikmati makanan pedas:
Alasan yang Membuat Orang Ngidam Makanan Pedas
Dikutip dari Pepper Scales, senyawa capcaisin memiliki efek dan manfaat yang berguna bagi tubuh. Dan alasan mengapa seseorang mengidamkan makanan pedas tentu memiliki beberapa penyebab, yakni:
1. Tubuh sedang sakit. Endorfin yang dihasilkan capsaicin dapat memberikan kelegaan alami. Dan tubuh yang sakit menginginkan makanan pedas untuk perawatan rasa sakit yang sedang berlangsung.
2. Membutuhkan dorongan energi. Jika tubuh merasa lesu, kemampuan makanan pedas untuk meningkatkan detak jantung akan menjadi sesuatu yang dibutuhkan.
3. Tubuh perlu mendinginkan diri. Mungkin agak aneh ketika pedas adalah cara untuk melawan rasa panas. Tetapi, capsaicin membuat tubuh berkeringat dan keringat akan menurunkan suhu tubuh. Ini adalah alasan utama mengapa makanan pedas sangat umum di lokasi bersuhu tinggi dan lazim dimakan selama bulan-bulan musim panas.
Advertisement
Alasan Selanjutnya Ingin Makanan Pedas
4. Percepatan metabolisme bertindak sebagai penekan nafsu makan alami. Jika seseorang sedang mencoba untuk mengurangi makan menggunakan makanan pedas, hal ini dapat dilakukan untuk memberikan rasa lebih kenyang.
5. Sedang pilek, flu, atau alergi. Denyut jantung yang meningkat dapat membersihkan sinus secara sementara dan memberikan efek kelegaan dalam beberapa waktu.
6. Suasana hati sedang buruk. Capsaicin seperti "runner's high" yang dapat mengangkat semangat. Jadi, jika suasana hati sedang buruk, tubuh mungkin sedang mencari cara untuk menghilangkan rasa jenuh.
7. Kecanduan rasa pedas alami. Kecanduan rasa pedas membuat seseorang menginginkan rasa pedas secara lagi dan lagi yang tidak dipengaruhi oleh suasana hati, cuaca, maupun faktor eksternal lainnya.
Bahaya Mengonsumsi Terlalu Banyak Makanan Pedas
Sesuatu yang berlebihan tentu memiliki risiko tersendiri. Sama halnya dengan mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas, asupan pedas yang berlebihan dapat menyebabkan banyak potensi terjadinya penyakit.
Dikutip dari Eat This, asupan capsaicin yang berlebihan dapat menyebabkan mual, muntah, diare, sakit perut, dehidrasi, dan mulas.
Meski dapat diobati, tetapi penyakit ini merupakan sesuatu yang harus diwaspadai apabila mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah besar secara teratur.
Adapun beberapa kondisi yang lebih serius juga dapat terjadi seperti bisul, gastritis, dan pendarahan usus. Kondisi-kondisi ini lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya (GERD, IBS, dll.) yang dapat diperburuk oleh makanan pedas.
Makanan pedas juga dapat memicu jerawat karena peradangan di usus yang berdampak pada kulit. Efek dari pencernaan pun juga dapat menyebabkan insomnia karena memicu refluks asam yang membuat kesulitan tidur.
Advertisement
Rempah Lain yang Memiliki Efek Serupa
Tidak hanya cabai sebagai rempah yang dapat diidamkan, rempah-rempah lain seperti jahe, cengkeh, dan kayu manis memiliki khasit yang dapat membantu mengatasi rasa sakit, peradangan, dan membantu mengatasi rasa sakit, peradangan, dan sirkulasi darah.
Mengutip dari Pepper Scales, Rempah-rempah umum seperti jahe, cengkeh, dan kayu manis memiliki efek termogenik, yang dapat membantu meningkatkan suhu dan metabolisme tubuh.
Namun, Meskipun rempah-rempah ini mungkin tidak memiliki efek langsung yang sama seperti capsaicin, mereka masih dapat memberikan banyak manfaat yang sama sebagai cara lain untuk membumbui masakan tanpa pedas yang menyengat.