Liputan6.com, Jakarta - Padatnya penduduk DKI Jakarta membuat para pekerja harus berdesak-desakan dan berebut gerbong saat menaiki kereta rel listrik (KRL) atau commuter line.
Tak hanya itu, lokasi rumah dan tempat kerja membuat para pekerja harus terburu-buru supaya tidak telat. Hal ini yang membuat mereka tidak ingin ketinggalan kereta atau menunggu kereta yang lain.
Baca Juga
Hal tersebut sempat ramai di akun Twitter milik @txtdrjkt. Akun tersebut mengunggah sebuah video penumpang kereta rel listrik (KRL) atau commuter line yang tidak mau mengalah satu sama lain.
Advertisement
Sejak dipostingnya pada Kamis, 20 Oktober 2022, cuitan tersebut berhasil mencuri perhatian netizen.
Hingga Jumat, 21 Oktober 2022 sudah ditonton sebanyak 317.000 kali, disukai sebanyak 5.327 orang, diretweet sebanayk 1.180 kali, dan dikomentari sebanyak 1.016 orang. Beberapa komentar diantaranya:
"Masalahnya dari dulu gini. Orang yang dekat pintu itu ga mau geser ke bagian dalam. Padahal di dalam masih ada "space" kalaupun berikutnya adalah stasiun tujuannya, tinggal tukeran tempat sama yang baru masuk. Supaya yang turunnya di stasiun paling jauh bisa lebih masuk ke dalam." tulis @Neunelfer
"Tp emg tiap hari kondisinya kayak gitu sih mau busway atau krl wkwk. Kdg kalo liat video kek gini mikir "Kooo aku bisa tiap hari begini" wkwkwkwk" tulis @rafontzel.
Meski demikian, para penumpang lupa bahwa saat ini penyebaran Covid-19 masih terus terjadi. Untuk itu, ada sejumlah tips tetap aman naik kereta meski saling berdesakan. Salah satunya memastikan tubuhmu sehat saat hendak berangkat.
Untuk lebih lengkapnya, berikut tips aman naik KRL meski berdesak-desakan, dilansir Klikdokter.com:
1. Pastikan Tubuh Dalam Keadaan Fit saat Bepergian
Sebelum pergi menggunakan kendaraan umum yang ramai penumpang, pastikan kalian bepergian dalam kondisi yang sehat atau fit terlebih saat pandemi seperti ini.
Sehingga dianjurkan untuk tetap di rumah bila sedang sakit atau sedang merasa tidak bugar. Tidak dianjurkan naik transportasi umum jika memiliki gejala COVID-19 atau baru melakukan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif coronavirus.Â
Pasalnya, saat sedang sakit, kalian bisa menularkan virus kepada orang lain meskipun kalian belum mengalami gejala atau bahkan tidak memiliki gejala sama sekali setelah kontak erat dengan orang positif virus Corona.Â
Advertisement
2. Tetap Menggunakan Masker
Meski pemerintah sudah melonggarkan kebijakan menggunakan masker, namun masyakarat harus tetap menggunakannya saat bepergian terutama dikerumunan.
Terlebih saat berada dalam rangkaian KRL. Cari masker dengan ukuran yang pas serta menutupi hidung dan mulut. Gunakan masker medis tipe N95 atau KN95 yang memiliki proteksi tinggi terhadap paparan virus.Â
 Selain itu, kalian bisa menggunakan masker dobel atau dua rangkap. Gunakan masker medis terlebih dahulu, kemudian lapisi dengan masker berbahan kain.  Â
 Jika ingin batuk atau bersin selama perjalanan, tetap lakukan dengan menggunakan masker. Setelah itu, ganti dengan masker baru dan cuci tangan menggunakan air serta sabun atau handsanitizer.Â
3. Hindari Berbicara
Pihak kereta rel listrik (KRL) atau commuter line selalu mengingatkan para penumpang untuk tidak berbicara saat di dalam gerbong.
Baik berbicara melalui telepon genggam maupun secara langsung. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir droplet dari setiap orang.Â
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan penumpang bandel untuk tetap berbicara satu sama lain.Â
Advertisement
4. Sebaiknya Tidak Membawa Anak saat Rush Hours
Sebisa mungkin hindari bepergian naik KRL bersama balita saat jam-jam sibuk atau rush hours. Bila terpaksa membawa anak-anak, lakukan protokol kesehatan secara ketat.
Pastikan anak berusia dua tahun ke atas menggunakan masker medis. Orang tua juga dapat memastikan si kecil tidak menyentuh wajah dan masker selama perjalanan.
Orang tua bisa membantu membersihkan tangan anak dengan handsanitizer, setiap kali ia menyentuh permukaan benda di dalam kereta rel listrik.