Liputan6.com, Jakarta - - - Kecantikan tidak terbatas hanya dari bentuk fisik saja. Cantik fisik memang menjadi suatu anugerah. Namun, ada lebih banyak kecantikan yang dapat dilihat dari seseorang selain dari fisiknya.
Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z merupakan generasi yang kelahiran mereka dimulai dari tahun 2000-an. Diketahui, Gen Z menjadi generasi yang memiliki pikiran cukup terbuka atau open minded.
Advertisement
Baca Juga
Besar di lingkungan yang maju akan teknologi, Gen Z menjadi melek informasi. Perangkat digital menjadi salah satu sumber Gen Z menyerap informasi.
Oleh karenanya, Gen Z dapat memaknai arti kecantikan yang tidak hanya karena paras saja. Mereka bisa merasa cantik dan memandang orang lain cantik itu bukan hanya dari fisiknya.
Sejumlah mahasiswi usia 19 sampai 21 tahun memaknai arti kecantikan bukan soal fisik saja. Mereka merasa dirinya cantik ketika dapat berperilaku yang baik.
“Sifat dan hati aku. Bagi aku sifatku sudah termasuk baik, aku enggak suka merepotkan orang lain, bisa apa-apa sendiri. Fisik mungkin memang penting untuk bisa merasa cantik, tetapi di kala aku merasa kurang mengenai fisik, sifat aku yang baik ini selalu menjadi nilai lebih buat aku,” ujar Silvia Wulandari yang tengah mengemban pendidikan di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) kepada Citizen6 Liputan6.com, Jumat (21/10/2022).
“Aku merasa masih ada hal lain yang bisa dijadikan sebagai bentuk cantik itu sendiri. Hati yang baik itu akan menjadikan kita sebagai manusia yang baik juga, dan itu pastinya akan membuat kita menjadi cantik luar dalam,” ia menyambung.
Sikap yang Baik
Beberapa mahasiswi juga sependapat bahwa kecantikan itu dapat diraih dengan memiliki sikap yang baik.
“ATTITUDE, Attitude (sikap) itu yang akan membuat seseorang terlihat cantik oleh orang lain. Apalagi kalau murah senyum, senyum itu akan meningkatkan kecantikan seseorang saat berpapasan dengan orang lain,” ungkap Maryam Nurfauziah, mahasiswi di PNJ.
Selain itu, mahasiswi lainnya juga mengungkapkan bahwa dirinya berusaha untuk menjadi cantik dengan mengejar aspek selain fisik.
“Aku banyak cari sumber belajar untuk jadi orang yang well mannered, good attitude, dan punya positive vibes. Karena menurut aku, selain fokus mempercantik diri di luar dan selalu merasa kurang secara fisik, aku mencoba menambal kekurangan aku melalui inner beauty,” imbuh Hani Safanja, mahasiswi di UPN Veteran Jakarta.
“Hati, entah kenapa aku merasa cantik karena hati aku yang bisa dibilang baik, bahkan sama orang yang baru bertemu pun, kalau dia butuh pertolongan akan aku bantu. Aku bisa merasa cantik saat mendengar orang bilang mereka nyaman curhat sama aku,” ujar Raisya Putri, mahasiswi di Universitas Islam Bandung.
Advertisement
Bakat dan Hobi
Selain berperilaku yang baik, sebagian lainnya berpendapat bahwa mereka merasa cantik karena bakat dan keterampilan. Dengan kelebihan yang dimiliki, itu juga yang membuat mereka percaya diri.
“Yang membuat merasa cantik selain fisik adalah bakat, di saat aku punya sesuatu kelebihan yang memang aku banggakan dan aku ahli dalam hal itu, aku secara enggak sadar merasa lebih percaya diri dan ya, merasa cantik pastinya,” ujar Adinda Tasya, yang juga merupakan mahasiswi di PNJ.
Shafa Ammara, mahasiswi PNJ lainnya juga berpendapat, dirinya merasa cantik selain dari fisik yakni karena passion dan hobi atau ketertarikan pada suatu bidang tertentu.
“Misalnya, aku sangat suka belajar dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan public speaking, seperti MC dan moderator. Dengan menjalankan aktivitas yang disukai, aku merasa nyaman saat menjalaninya. Jadi, cantik itu ketika kita bisa melakukan aktivitas yang kita senangi dan tentunya nyaman saat dijalani,” ungkap Shafa yang merupakan salah satu duta di PNJ.
Mahasiswi lainnya menyetujui bahwa public speaking yang baik dapat menambah kecantikan seseorang.
“Kalau menurut aku, perempuan yang bisa atau lancar public speaking di depan orang banyak. Sebab, hal ini tidak mudah dilakukan oleh sebagian orang. Tidak hanya bermodal keberanian saja untuk melakukan ini, memiliki pengetahuan yang luas dan rasa kepercayaan diri di depan orang banyak membuatnya terlihat cantik, menarik, dan anggun,” ujar Tiara Salwa, mahasiswi PNJ lainnya.
Pola Pikir
Ternyata, sebagian lainnya berpendapat bahwa pola pikir juga memiliki kaitan dengan kecantikan.
“Pola pikir dan pengetahuan, ketika kamu punya pola pikir dan pengetahuan yang baik, kamu akan merasa lebih percaya diri dan cantik,” imbuh Silvi Cantika yang merupakan mahasiswi di IPB University.
“Memiliki pemikiran yang terbuka terhadap dunia. Kalau standar kecantikan itu hanya dibuat-buat oleh manusia, karena hakikatnya semua perempuan cantik, bukan cuma dari fisik, tetapi dari cara berpikirnya, dari dia bicara, dari dia memperlakukan orang lain, dan sebagainya,” ujar Salwa Rubia, mahasiswi PNJ yang memiliki pendapat serupa.
Advertisement
Memperhatikan Penampilan
Pendapat lainnya menuturkan, penampilan yang dirawat juga berkaitan dengan kecantikan.
“Dari penampilan, bersih, kuku bagus, seperti pakaian, dan memakai kerudung yang bagus dan berbakat dalam suatu hal,” ujar Shintya Tifanny, mahasiswi di Universitas Gunadarma.
“Yang membuat aku merasa cantik adalah style pakaian yang aku pakai itu rapi, wangi, bersih, mengikuti trend sehingga membuat lebih percaya diri. Selain itu, sifat humble ke setiap orang, sehingga orang-orang nyaman berbincang dengan aku,” imbuh Hana Sajidah yang merupakan mahasiswi di Universitas Diponegoro.
Berdasarkan pendapat dari beberapa Gen Z, rupanya kecantikan memiliki makna yang luas. Mereka dapat merasa cantik dengan apa yang mereka miliki tanpa mengkaitkannya dengan fisik.
Mungkin ini saatnya mengejar aspek lain untuk menjadi cantik versi diri sendiri. Standardisasi kecantikan yang terpaku pada fisik hanya mempersempit makna kecantikan itu sendiri.
“Kalau dulu sewaktu masih kecil, aku selalu iri sama orang yang cantik (fisik) dan mau juga dipuji cantik, sekarang aku jadi lebih suka kalau orang muji dari hal yang enggak dilihat dari mata saja,” ujar Hani menambahkan.