Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang masih belum tahu bahwa salah satu kunci mencapai kebahagiaan adalah dengan menjalani pola hidup work life balance.Â
Melansir dari Healthdirect, Senin (24/10/2022), work life balance merupakan pencapaian titik seimbang atau harmoni antara berbagai aspek kehidupan yang sedang dijalani.Â
Berdasarkan hasil survei, banyak individu yang masih belum bisa menyeimbangkan anatara kehidupan dan pekerjaan dan menjadikan hal itu sebagai tekanan kehidupan.Â
Advertisement
Kebanyakan orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus kehidupannya, karena terus menerus bekerja dan tidak dapat menyeimbangkan waktu kerjanya atau untuk komitmen lain.Â
Seperti halnya, penelitian yang pernah dilakukan kepada orang Australia yang selalu bekerja keras. Hasilnya adalah, 1 dari 10 karyawan bekerja lebih dari 50 jam per minggu. Hal ini dianggap sebagai 'jam yang sangat panjang' oleh OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), organisasi yang bergerak di bidang kerjasama dan pembangunan ekonomi.Â
Karena kebanyakn orang memiliki jam kerja yang panjang, mereka cenderung sulit untuk membuat keseimbangan kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi yang sama-sama harus dijalani dengan baik.Â
Kenapa perlu menjalani work life balnce? Sebenarnya bekerja memiliki beberapa manfaat baik bagi kesehatan mental, fisik dan kesejahteraan seperti, dengan bekerja kita bisa meningkatkan aktivitas, dan rutinitas harian.
Bekerja juga bisa memberikan rasa makna dan tujuan hidup. Lebih lanjut, manfaat bekerja adalah dapat menjalin hubungan pertemanan dan rasa kekeluargaan, dengan bekerja kita bisa hidup mandiri secara finansial.
Manfaat Menjalankan Work Life Balance
Namun, jika bekerja terlalu berat dengan jam kerja yang panjang, ditambah jika tidak dapat menyeimbangkan kehidupan pribadi kamu, itu akan berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik kamu.
Terlebih lagi, jika kondisi tempat kerja yang terisolasi, sedikit penghargaan atas pencapaian, ketidak amanan kerja, dan kurang kontrol terhadap pekerjaan, dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan mental.Â
Salah satu gangguan kesehatan mental yang umum terjadi adalah stres dan burnout. Stres adalah respons alami manusia terhadap situasi yang menantang atau berbahaya, ini bisa membuat seseorang merasa tertekan dan tidak bahagia. Sedangkan, burnout adalah bentuk kelelahan pada mental atau emosional manusia.
Seseorang yang mengalami burnout akan memiliki rasa lelah dengan situasi yang dihadapi, kelelahan emosional, perasaan sensitif terhadap pekerjaan atau menjadi lebih sinis, kurangnya rasa puas terhadap pencapaian, dan hilangnya rasa empati atau peduli kepada orang lain.Â
Mengingat pentingnya hidup dan bekerja dengan seimbang, berikut tips agar dapat menjalankan work life balance.Â
Advertisement
Tips Agar Menjadi Work Life Balance
1. Ketahui Nilai DiriÂ
Luangkan waktu untuk memikirkan apa yang penting bagi hidup kamu. Putuskan apa yang menjadi prioritas kamu. Jalani apa yang bisa membuat kamu bahagia, passion dan hobi kamu.Â
2. Praktek Managemen Waktu
Gunakan aplikasi di ponsel kamu untuk membantu kamu mengatur waktu, google kalender, dan notes. Agar waktu yang kamu gunakan bisa maksimal. Gunakan waktu untuk bekerja dan melakukan hal yang kamu inginkan. Disiplin waktu juga bisa membuat hidup kamu lebih efektif.Â
3. Tetapkan BatasanÂ
Coba untuk menetapkan batasan pada hal yang bukan pekerjaan kamu, atau pada hal uang bukan waktunya kamu bekerja.
Jangan segan untuk mematikan ponsel, saat kamu rasa sudah bukan waktunya untuk bekerja. Batasi akses kamu terhadap email kantor, belajar untuk mengatakan tidak terhadap sesuatu yang bukan merupakan pekerjaan kamu.Â
4. Nikmati Pekerjaan
Lakukan apa yang menjadi pekerjaan kamu, cintai apa yang akan kamu lakukan. Hal ini merupakan hal yang harus menjadi pegangan kamu.
Perlu kamu ketahui, semua pekerjaan terkadang bisa membosankan atau membuat kamu stres.
Namun, jika pekerjaan yang sedang kamu jalani ini sangat membuat kamu stres dan tertekan, sehingga membuat kamu membenci pekerjaan kamu dan diri kamu sendiri, kamu bisa mempertimbangkan untuk pindah bekerja.Â
5. Pertimbangan KeuanganÂ
Penelitian menunjukkan bahwa begitu kebutuhan dasar kita terpenuhi, pendapatan yang lebih tinggi tidak selalu mengarah pada kebahagiaan. Menghabiskan lebih sedikit uang, bisa membuat kamu memiliki sedikit jam kerja, dan lebih banyak waktu untuk kehidupan yang bermanfaat.Â
6. Memelihara HubunganÂ
Hubungan positif dan dukungan sosial membantu membangun ketahanan dan membantu kamu mengatasi stres. Prioritaskan waktu untuk berinteraksi bersama keluarga, teman, tetangga, atau orang-orang yang kamu cintai.Â
7. Fokus Pada Kesehatan
Olahraga teratur terbukti bisa mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Tidur yang cukup pada waktu yang teratur, makan makanan yang begizi, dan terapkan pola hidup sehat.Â
8. Memiliki Waktu Luang
Jadwalkan waktu luang kamu untuk beristirahat, menghibur diri dengan menonton tayangan yang kamu sukai, berolahraga, membaca buku, menghabiskan waktu di alam, dan lakukan apapun yang kamu sukai. Dengan demikian, kamu bisa merasakan dan menikmati work life balance pada kehidupan yang kamu jalani.Â
Advertisement