Sukses

Bekerja Bisa Lebih Efisien dengan Terapkan Teori Keputusan, Bagaimana Caranya?

Simak cara untuk terapkan teori keputusan agar bekerja lebih efisien.

Liputan6.com, Jakarta Bekerja dengan efisien adalah bekerja secara maksimal tanpa adanya waktu dan biaya yang terbuang serta hemat tenaga. Sayangnya, tidak sedikit orang yang masih mengeluh karena bekerja yang terlalu keras.

Akan tetapi sebagian dari mereka yang mengeluh sadar bahwa pekerjaan yang dijalani tidak bisa mereka kerjakan dengan efisien. Sebenarnya, banyak cara agar dapat bekerja dengan efisien. Salah satu contohnya dengan caranya dengan menggunakan teori keputusan. 

Teori ini pernah diangkat dalam film A Beautiful Mind. Melansir laman Live About.com, Selasa (25/10/2022), terdapat teori keputusan yang paling terkenal yaitu The Prisoner's Dilemma. Teori keputusan ini juga dianggap sangat tepat untuk bisa mewujudkan pekerjaan kamu menjadi lebih efisien. 

Teori keputusan ini berisi tentang "Jika, Bagaiamana Jika dan Bagaimana Mengatasinya" dengan membuat keputusan "Jika" ini, kamu akan langsung mempertimbangkan solusinya.

Biasanya seseorang yang menerapkan teori ini, menerapkannya dengan cara menggambarkan pohon keputusan. Nah, teori keputusan ini mengharuskan kamu untuk membuat keputusan yang logis dan seimbang. 

Jika kamu merupakan seorang pemimpin yang memiliki banyak karyawan, mungkin pohon keputusan kamu akan seperti pilihan "ya" atau "tidak" pada pernyataan "jika". Contohnya, "Apakah karyawan Anda menghadapi pelanggan dalam pekerjaan mereka? Jika ya, apakah pelanggan mengharapkan pakaian bisnis yang seragam? Jika tidak, apakah kamu memiliki masalah keamanan?"

Intinya, teori keputusan ini menerapkan kamu untuk berpikir panjang mengenai perumpamaan dan kemungkinan yang akan terjadi, yaitu "jika ya" dan "jika tidak".

 

2 dari 4 halaman

Manfaat Membuat Teori Keputusan

Dengan menerapkan teori keputusan ini, pekerjaan kamu akan lebih efisien. Karena kamu telah bisa tetapkan keputusan dengan bijak. Manfaat yang akan kamu rasakan jika selalu menerapkan teori ini, kamu tidak akan bias terhadap suatu keputusan.

Suatu keputusan yang bias atau kecenderungan untuk menentang, atau mendukung suatu hal dengan kurang adil terjadi karena kamu tidak terbiasa membagi suatu masalah pada keputusan "ya" dan "tidak" beserta alasannya. 

Selain itu, saat kamu terbiasa menggunakan teori keputusan ini, kamu akan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena pikiran kamu akan tergerak untuk membagi antara "ya" dan "tidak".

Lebih lanjut, seseorang yang terbiasa menggunakan teori ini tidak akan mudah goyah atau tidak teguh terhadap pendirian dan keputusannya. Hal ini karena mereka terbiasa mengeksplorasi kemungkinan dan konsekuensi dari setiap keputusan yang harus diambil. 

3 dari 4 halaman

Menerapkan Teori Keputusan untuk Konflik Pribadi

Teori keputusan juga sangat cocok untuk diterapkan saat menghadapi konflik pribadi. Jika kamu pernah merasa suara hati kamu sering goyah, itu terjadi karena kamu belum memilikirkan matang-matang apa yang terjadi "jika ya" dan "jika kamu pilih tidak". 

Suara hati kamu akan mengarah pada apa yang baik untuk kamu, namun, sering kali suara hati tidak memberikan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Dengan demikian, akan sangat baik jika hal sekecil apapun bisa kamu pertimbangkan dengan teori keputusan, agar kamu tidak terlihat seperti seorang yang tidak teguh pendirian atau mudah goyah (plin-plan). Terlihat sepele, namun jika dibiarkan hal ini bisa merugikan kamu suatu saat nanti. 

 

4 dari 4 halaman

Perbedaan saat Terapkan Teori

Perbedaan saat kamu menerapkan teori ini, dibandingkan saat kamu tidak menerapkan teori ini diantaranya:

1. Akan lebih sering menyalahkan diri kamu

Saat kamu tidak bisa menerapkan teori keputusan ini, kamu mungkin akan melihat sesuatu dari satu sisi saja, atau mengikuti kata hati saja, dan mungkin kamu tidak mempertimbangkan hal terburuknya yang mungkin terjadi. Hal ini akan membuat kamu sering menyalahkan diri kamu sendiri. 

2. Mudah terpengaruh

Selain itu, jika kamu tidak mempertimbangkan keputusan kamu dengan teori ini, kamu akan mudah terpengaruh oleh orang yang mencoba ikut campur dalam urusan pribadimu.Â