Sukses

7 Cara Sederhana Agar Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Menyalahkan diri sendiri secara terus menerus bisa berakibat fatal, simak 7 cara agar bisa berhenti menyalahkan diri sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Menyalahkan diri sendiri adalah bentuk protes terhadap diri sendiri, karena tidak menyukai suatu hal yang terjadi dan menganggap hal itu terjadi karena diri kita.

Melansir laman Psychology Today, Rabu (26/10/2022), faktor yang membuat seseorang menyalahkan diri sendiri karena kegagalan untuk mengenal sifat kemanusiaan diri sendiri (manusiawi). Terkadang manusia menuntut kesempurnaan untuk dirinya sendiri. 

Jika menyalahkan diri sendiri dimaksud sebagai bentuk menyadari kesalahan diri, kecerobohan diri dan dijadikan sebagai pembelajaran untuk kedepannya, menyalahkan diri sendiri tidak apa-apa.

Namun, jika menyalahkan diri sendiri dilakukan terus menerus, dan dalam jangka waktu yang lama, hingga tidak mampu memaafkan diri sendiri, hal ini akan menjadi sesuatu yang menakutkan, dan berakibat fatal jika dibiarkan terus menerus. 

Bahkan menyalahkan diri sendiri bisa membuat diri merasa dipermalukan. Rasa itu tidak akan hilang sampai seseorang bisa memaafkan kesalahannya sendiri. 

Melansir laman Lifehack, Rabu (26/10/2022), ternyata ada tujuh hal yang bisa kamu lakukan agar tidak selalu menyalahkan diri sendiri. 

1. Bertanggung Jawab Jangan Menyalahkan 

Diperlukan sikap yang tanggung jawab untuk bisa menerima diri sendiri. Jika kamu tidak menerima pertanggung jawaban dari orang lain dan diri sendiri, kamu berisiko membuat orang lain menyalahkan diri kamu tanpa henti.

Selain itu, kamu juga kan dipermalukan oleh orang lain karena kamu hanya bisa menyalahkan diri kamu, bukan mencoba memperbaiki keadaan dengan bersikap tanggung jawab. 

2 dari 4 halaman

2. Cintai Diri Sendiri

Ketika kamu menyalahkan diri sendiri, kamu secara tidak sadar menempatkan diri kamu sebagai seseorang yang negatif. Seharusnya, kamu menempatkan diri kamu sebagai seseorang yang masih memiliki sikap positif.

Bersikap baiklah kepada diri sendiri, dan bersikap realistis terhadap kekurangan dan kelemahan diri kamu.

Jika kamu selalu memberikan hal-hal negatif pada diri kamu, alam bawah sadar kamu akan menangkap hal itu, dan bisa membuat kamu menjadi lebih sering melakukan kesalahan. 

3. Cari Bantuan

Jika kamu sudah terlalu sering menyalahkan diri kamu, jangan ragu untuk menemui terapis seperti psikolog, dan meminta bantuan agar kamu bisa bersikap normal, terhadap kesalahan yang kamu lakukan. 

3 dari 4 halaman

4. Bantu Orang Lain

Kamu mungkin tidak menyadari kelebihan yang terdapat dalam diri kamu, karena terlalu fokus pada kesalahan kamu. 

Mulailah untuk membuka diri dengan membantu orang lain, menjadi sukarelawan dan mengikuti kegiatan amal. Hal ini bisa membantu kamu menemukan pandangan lain dan pola pikir baru.

Dengan melihat dan membantu orang yang lebih membutuhkan, akan membuat kamu berhenti mengasihani diri sendiri. Sehingga kamu bisa secara perlahan memaafkan dan menerima diri kamu. 

5. Jangan Kritis

Jangan selalu berpikir kritis, terlebih lagi kepada diri sendiri. Hal ini bisa membuat kamu hidup dalam tekanan dan mencoba mencari cari kesalahan sendiri. Karena kesempurnaan sejatinya hanya milik Tuhan. 

Alih-alih berpikir kritis, cobalah untuk melihat sudut pandang lain agar pikiran kamu lebih terbuka dan bisa dengan mudah memaafkan diri sendiri. 

4 dari 4 halaman

6. Maafkan Tanpa Dendam

Maafkan diri kamu dengan sepenuh hati, jangan sampai kamu memiliki kekesalan mendalam yang bisa membuat kamu terus mengaitkan keadaan yang serupa dengan menyalahkan diri sendiri. 

Jika terjadi kesalahan A, kamu jangan mengaitkan dengan masalah A yang dahulu pernah kamu lakukan, kesalahan A yang baru kamu alami kondisi dan penyebabnya bisa jadi berbeda. Jangan sampai kamu merasa diri kamu sebagai penyebab atau sumber masalah yang menimpa kamu. 

7. Belajar dan Terus Maju

Kesalahan yang dilakukan lebih dari sekali bukanlah kesalahan. Mengakui tindakan yang kamu lakukan salah, tidak lah cukup, kamu harus belajar dari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik. Hal yang sudah terjadi biarlah terjadi, teruslah lanjutkan hidup dengan mempelajari momen dan kesalahan yang telah berlalu. 

Â